9. T_E_R_J_A_D_I L_A_G_I

35 4 0
                                    


"Percaya jangan sepenuhnya. Karena sekalinya kertas putih ternodai tinta, kita yang kesulitan untuk menghapusnya dengan sempurna."

~Mechellea Inara

Di Sekolah

Agra daan anggota inti BlackTiger berkumpul di lapangan SMA Kejora.

"Siapkan pasukan, ikuti perintah Azza dan queen semalam!"

Agra menatap anggotanya dengan penuh keseriusan, sedangkan yang ditatap menganggukkan kepalanya tegas.

Sebenarnya meraka agak sedikit cemas jika tak ada sang queen disekitar mereka, apalagi kejadian yang akan menimpa mereka mungkin terbilang menakutkan.

Mereka bahkan belum sempat bertemu Mechell karena larangan Sevan yang tak mungkin mereka langgar jika masih ingin hidup.
Sebelum pulang dari rumah sakit mereka sempat memastikan kondisi Pandu yang belum sadarkan diri, ia belum melewati masa kritisnya.

"Jangan ada yang bawa senjata, pastikan queen aman dan jaga siapapun orang dalam Kejora jangan sampai ada yang dijadikan sandra!"Lanjutnya memantapkan tatapannya dan memalingkan wajahnya menatap jalanan luas didepan gerbang SMA Kejora

"Bos"Panggilan dari Athar membuyarkan lamunannya yang sontak menatap sahabatnya itu dengan mata yang sudah dialiri air mata

"Gue takut"Suara berat dari Leo membuat semua anggota inti menatapnya yang kini menunduk

Mereka ikut prihatin akan ketakutan kedua orang yang menjadi kaki dan tangan geng BlackTiger itu, keduanya tampak begitu frustasi akan hal yang menimpa mereka belakangan ini.

"Semangat bos, semangat waketu"Sean berjalan dan berhenti ditengah tengah Agra dan Leo, lalu memeluk mereka berdua singkat

Agra dan Leo sontak tersenyum.
Tak hanya mereka berdua, anggota inti BlackTiger yang lain pun sama, mereka berpelukan ala lelaki untuk menguatkan satu sama lain dan kembali ke posisinya masing masing.

"Bawa Gea ke markas, dan kerahkan pasukan untuk jaga depan dan belakang area Kejora!"Semua anggota mengangguk dan menjalankan tugas

"Lo gapapa? Suhu tubuh lo panas"Agra memandangi Leo yang hanya terdiam ditanya oleh Zey

"Gue harap gue bakal baik setelah ini"Balasnya pelan sembari terus berjalan meninggalkan Zey, Nevan dan juga Agra yang terhenti dan bertatapan satu sama lain

Athar bersama Sean pergi menghampiri kelas Gea yang juga kelasnya sekarang tampak tenang karena proses pembelajaran sedang berlangsung, Athar mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum, permisi pak"Senyumnya ia pamerkan membuat beberapa kaum hawa menjerit tertahan karena terpesona oleh Athar

"Waalaikumsalam, ada apa?"Balas Pak Rozi seraya berjalan menghampiri Athar dan juga Sean yang berdiri di ambang pintu

"Maaf pak, izin membawa Gea"

"Atas perintah tuan Sevan"

Athar dan Sean bergantian berbicara dan sedikit tersenyum melihat pak Rozi yang menatapnya curiga, tapi setelah itu guru dengan tubuh tegap nan masih muda itu mengangguk mengiyakan

"Silahkan, nanti kita bahas dikantor"Ujarnya dan berbalik berjalan menuju mejanya

"Agea, silahkan ikut Athar dan juga Sean"mendengar itu Gea mengernyitkan alisnya kemudian mengedikkan bahunya acuh dan mengiyakan perintah pak Rozi

"Makasih pak, kami permisi"Sean yang berujar kemudian diangguki Athar dan juga Gea yang langsung melenggang pergi meninggalkan kelas

"Kemana? Ada apa?"Gea sedikit merasa aneh melihat kedua orang yang membawanya sedari tadi hanya terdiam

My Special Girl [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang