"Mel, itu Mutaqin jemput" panggil Rini yang melangkahkan kakinya ke kamar Mel.
"Iya iya mah bentar lagi" jawab Mel yang mempercepat geraknya.
Di tempat lain Jay yang masih menunggu Mel di ruang tamu hanya bisa diam sambil sesekali melihat HP-nya.
"Ayo Jay berangkat" icap Mel melangkah mendekati Jay
"Eh udah siap? Ayo. Ibumu dimana sekarang? Pamit dulu" jawab Jay yang kemudian berdiri dari tempat duduknya
"Mah, mamah aku mau berangkat" teriak Mel memanggil ibunya
Ibunya yang sigap langsung mendatangi anaknya sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
"Hati-hati ya Mel, Jay jagain Mel yah" ucap ibu
"Iya Tante, yaudah kita berangkat dulu ya Tan" jawab Jay sambil cium tangan.
Jay dan Mel pun pergi meninggalkan rumah dan siap pergi ke kampus.
*****
"Jayyyy Jay" panggil Mel yang masih berboncengan di atas motor
"Apa Mel, nanti aja ya ngobrolnya kalo udah sampai" jawab Jay yang masih fokus mengendarai
"Ih kamu mah gitu ihh sebel" ucap Mel kesal
Selama perjalanan pun mereka hanya terdiam masing-masing
"Udah sampai, tadi kamu mau ngomong apa Mel?" tanya Jay sekaligus turun dari motornya
Mel yang masih kesal dan terlihat cuek cuma bisa diam dengan tatapan sinis
"Mel kenapa? Ngambek ya kamu?" tanya Jay lagi
"Kamu sih nyebelin" ucap Mel sambil memalingkan wajahnya
"Iya iya kan tau lagi di motor masa mau ngobrol"
"Tapi kan"
"Udah cukup" sahut Jay memotong pembicaraan
"Mel, dengerin ya. udah berapa kali aku bilang kalau jangan ngobrol pas masih di motor? Kamu harusnya paham" ucapan dari Jay sedikit marah
"Tapi aku mau ngomong serius" timpal Mel menjawab
"Oke, sekarang kamu mau ngomong apa Mel? Jawab Jay dengan tegas sembari memegang pundak Mel
"Semalam kamu kenapa ngilang? Di telpon gak di angkat aku khawatir tau" ucap Mel tegas dan masih sedikit menahan emosi
"Oh itu, ya ampun maaf ya sayang. Aku lupa ngabarin, jadi semalam ada tetangga minta bantuan buat benerin gerbang tapi kan aku juga udah bilang sama kamu tadi pagi di chat"
Jay menjelaskan dengan santai kepada Mel yang memang takut membuat mereka salah paham.
"Yakin cuma itu? Tapi kamu cuma chat maaf aja Jay mana ku tau" ucap Mel yang masih kurang yakin dan memainkan bola matanya.
"Iya Mel, kamu gak percaya sama aku? Ah kamu jangan gitulah ngambek gak jelas" jawab Jay yang masih meyakinkan.
"Dahla ayo, udah jam berapa ini ntar telat lagi" ucap Mel mengalihkan pembicaraan sambil menunjuk jam tangannya
"Ya ayo, sini mana tangannya?"
Jay langsung memegang tangan Mel dan berjalan bergandengan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGKAT SINGGAH
Короткий рассказTentang dia yang lepas dari masa lalu dan menemukan seseorang yang banyak merubah hidupnya, serta sahabatnya yang selalu ingin dia jauh lebih menemukan cinta sejatinya padahal dirinya sendiri masih gagal dalam mencari cinta. DISCLAIMER!!! INI ADALA...