7. Suka?

54 56 41
                                    

Balik lagi dengan keseruan ceritanya, jangan lupa vote dan komen ya!

"Sa, gimana? tanya Mel

"Gimana apanya Mel? Hahahah" jawab Sasa dengan tertawa

"Ih maksud gue elu gimana ngekosnya?" ucap Mel menjelaskan sambil menatap tajam

Keduanya saling menatap satu sama lain sampai akhirnya Mel dengan lawakannya tertawa.

"Gak gimana-gimana sih, kaya biasa aja tapi ya harus adaptasi soalnya kan apa-apa sendiri" Sasa dengan tenang menjawabnya.

"Kalo ada apa-apa bilang gue ya Sa, awas aja lu gak bilang" ucap Mel menyuruh

Mereka berdua memang seperti saudara, apalagi Mel yang anak tunggal merasakan seperti Sasa adalah Kakaknya sendiri. Kedekatan mereka yang sudah lama membuatnya takut kalau saudaranya kenapa-napa.

Sasa yang sering jadi tempat curhat Mel pun selalu ada dan mendengarkan keluh kesahnya, begitupun sebaliknya.

"Eh Mel, elu tau Zio temen gue itu kan?" ucap Sasa sedikit penasaran

"Taulah, orang elu yang suka joki-in tugas dia kan haha" jawab Mel dengan sedikit ekspresi curiga

"Iya juga ya kan gue juga udah sering cerita" Sasa sambil garuk-garuk kepala

Sasa yang bukan tipe yang gampang jatuh cinta kini seperti merasakan hal itu, akhir-akhir ini sering merasa aneh kalau dekat dengan Zio.

"Kenapa Sa? Eh elu suka dia apa gimana? Apa udah jadian? Hayoloh gak bilang-bilang ih" saut Mel yang sontak membuat Sasa terkaget-kaget

"Ih paan sih mana ada, jangan ngadi-ngadi lu Mel" Gerutu Sasa sembari ingin menabok Mel

"Terus apa dong?" timpal Mel bertanya

"Gatau ya Mel, tapi kalo gue deket dia langsung gugup gitu haha aneh banget" jawab Sasa menundukkan kepalanya seperti malu-malu

"Fixs sih ini Sa, seriusan mah ini" Mel langsung memotong pembicaraan

Mel yang paham betul dengan tingkah sahabatnya itu selalu ceplas-ceplos mengutarakan pendapatnya.

"Apa sih Mel, gak jelas" ucap Sasa heran

"Ya ampun Sasa, astaga sadar woy sadar" Jawab Mel sambil menepuk pundaknya Sasa

"Hah sadar apa sih" ucap Sasa yang seperti orang bingung melihat tingkah Mel yang gak jelas

"Astaghfirullah Sasa, plis deh. Elu itu punya rasa sama Zio elu udah jatuh cinta Sa" jawab Mel dengan percaya dirinya meyakinkan

"Hah anjirrrr mana ada, gak ada gak ada" ucap Sasa spontan menabok Mel

"Ih sakit dodol, haha Sasa Sasa akhirnya ya. Udah Sa, elu santai aja ya. Pelan-pelan status jomblomu bakal hilang kok" ucap Mel yang ikut senang dan tersenyum lepas

"Ih Mel, bukan kaya gitu" jawab Sasa dengan nada yang lirih

"Dengerin gue Sa, pokoknya sekarang lakuin apa yang buat lu seneng, oke. Gue jadi penasaran deh jangan-jangan Zio juga suka elu Sa? Secara dari sekian banyak temennya dia pilih elu dan sebenarnya dia juga pinter kan anaknya? Aneh aja kan, jangan-jangan ini alasannya biar dia bisa sering ketemu elu Sa"

Mel yang suka menebak-nebak dengan asumsinya juga ikut penasaran

"Halah Mel, dia joki ke gue soalnya gue juga bilang kalo gue butuh kali haha ngadi-ngadi lu" Sasa yang sekarang pindah posisi duduk dan masih bingung pun mulai menunjukkan raut wajah murungnya.

"Ya sapa tau kan Sa, Eh Sa ya ampun Zio ganteng loh masa iya elu gak jatuh hati sih hehe" ucap mel ngeledek

*****

"Eh Mel, gue mau cabut dulu ya. Biasa mau part time" Sasa yang berdiri dan mengambil tas sambil merapikan bajunya.

"Yah Sasa, belum lama ngobrol. Yaudah deh gue juga mau pulang aja" ucap Mel yang terdengar agak kecewa

"Pulangnya sama Jay kan?" jawab Sasa

"Enggak, mau sendiri aja. Jay lagi ada urusan, tadi chat" ucap Mel yang sekarang juga berdiri bersiap untuk pergi

"Oh gitu, yaudah gue pergi dulu ya Mel, bayabay" Sasa yang meninggalkan Mel sendirian

Sementara Sasa pergi, Mel juga tak lama kemudian berjalan sambil memesan ojek online di HP-nya

SINGKAT SINGGAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang