9. LDR

27 32 32
                                    


Ya gini lah hidup, banyak orang singgah sementara waktu buat ngisi sesuatu di cerita kehidupan kita kan?

•••

Sebulan berlalu sejak Mel keluar dari Rumah Sakit, kini kesehariannya hanya berdiam diri sendiri di atas kursi rodanya.

Mel yang sedang menjalani masa pemulihan harus menjalani masa yang membosankan. Kegiatan yang sebelumnya dilalui mulai dari kuliah dan jalan-jalan kini hanya bisa duduk santai sambil berkeliling sekitar rumah saja.

Sasa dan Jay yang punya kesibukannya masing-masing pun sudah jarang ada waktu untuk bersama Mel. Namun, tetap saja Sasa masih sering menemaninya di rumah.

"Mel, ini Sasa dateng nih" ucap mamahnya memberi tahu Mel yang sedang di kamar.

"Iya mah, Langsung masuk kamar aja" jawab Mel yang terdengar cukup lirih.

Tok tok
Tok
Tok

"Melaaaaaaa" Sasa yang membuka pintu dan langsung menghampiri Mel

"Oy Saaa. Wih mukanya kusut amat, gak kerja lu?" tanya Mel langsung

"Libur Mel, hari ini toko tutup" jawab Sasa santai sambil duduk di kasur

"Eh Mel, gue mau cerita deh. anjay demi apa sih Zio lagi deket sama temen sekelasnya. Haha baru aja mau buka hati berharap dia ada rasa sama gue hmmm" dengan penuh lesu dan menunjukkan raut wajah sedihnya

"Ya ampun Sasa yang bener lu? Ish kasian banget sih elu. Hadeh kenapa jadi gini ya, padahal lu sama dia juga udah sering bareng" ucap Mel sambil mendekati Sasa dengan kursi rodanya

"Iya Mel, hehe ya gini lah hidup. Banyak orang singgah sementara waktu buat ngisi sesuatu di cerita kehidupan kita kan?"

"Bener banget Sa, astaga kakak gue cool banget deh"

Beberapa Minggu ini memang Sasa dan Zio sering menghabiskan waktu bersama, bahkan Sasa juga seringkali bercerita ke Mel soal kedekatannya itu. Ya tapi apa boleh buat ternyata kedekatannya mungkin hanya sebatas teman saja?

"Ah udahlah Mel, lagian juga gue aja yang terlalu ngarep hahah" dengan bercanda Sasa tetap bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa

"Mmm Sa, gue mau ke Bekasi" tiba-tiba Mel mengalihkan pembicaraan, karena dia tau betul Sasa masih ingin menyimpan masalahnya sendiri

"Hah? Kenapa Mel" sontak Sasa terkejut

"Ya gue mau berobat lah, yakali gue di sini kek gini terus. Itu juga disuruh Papah, soalnya dia kan sekarang lagi dinas di sana jadi sekalian aja. Kangen juga gue sama Papah Sa"

"Gitu ya Mel, terus gue gimana nih? Sendirian deh"

"Halah kek mau pergi ngilang aja Sa, paling cuma beberapa Minggu kok"

"Terus Jay?" tanya Sasa sembari menatap penasaran

"LDR" jawab Mel singkat

Sebenarnya keputusan yang sulit untuk Sasa pergi ke Bekasi tapi keadaan juga memaksanya untuk tetap pergi.

"Sebenernya ya Sa, gue takut LDR lagi. Tau sendiri kan yang sebelumnya? gue jadi gamau pacaran lagi gara-gara LDR sama Rizal si mantan brengsek itu"

"Mel, udah ih jangan inget-inget Rizal lagi. Okeh?"

"Tapi Saaaaa"

"Percaya deh sama Jay, dia beda banget sama mantanmu itu. Gabakal dia buat lu kecewa" ucap Sasa meyakinkan Mel

"I iya sih, gue percaya sih" jawab Mel tersenyum tipis.

"Gue mau nginep malam ini ya Mel"

"Nah bagus, udah Sa! elu jangan galau lagi ya"

"Eh siapa yang galau ya Mel? haiss ngadi-ngadi lu"

"Halah, sok banget lu Sa. Udah gue tau kok"

"Aaaaaa Melaaaaaa"

Mereka saling berpelukan dan menangis sambil menyemangati satu sama lain.

SINGKAT SINGGAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang