[AU] WASTED NIGHTS
๑۩۞۩๑
Hampir kenalannya menganggap Yor tidak peka pada sesuatu. Namun sebagai seorang kakak perempuan, dia memiliki kepekaan seperti seorang ibu yang mengkhawatirkan anak-anaknya. Dia dan Yuri besar bersama, maka dari itu Yor dapat merasakan ketidakberesan yang dirasakannya sekarang, dan meskipun semua perasaan itu cukup terlambat.
Kemunculan Loid, keterlibatannya dengan pria itu, dan pembunuhan-pembunuhan yang begitu mengganjal dan seakan kini menjadi makanan tiap malam, membawa Yor pada mimpi buruk yang tidak pernah diperkirakannya. Ini sudah hampir dua bulan, dia masih tidak tahu apa yang harus dilakukannya selain mendekam di dalam apartemen, dan menjadi seorang neet pada umumnya di Jepang—remaja antisosial yang memutuskan untuk menutup diri dari khalayak umum, lalu menganggap tak satu pun orang di luar sana dapat membantunya selain dirinya sendiri.
Memeluk kedua lututnya, dia mendengar pintu kamar itu dibuka oleh seseorang, dan tidak lain itu adalah Loid Forger, tetangganya yang tampan, dan selalu dikagumi oleh banyak orang. Kebaikannya, keramahannya, dan perhatiannya pada sekitar pun dieluh-eluhkan sebagai pasangan atau calon suami yang baik. Namun bagi Yor, pria itu tidak lebih dari pria manipulatif mengerikan.
"Sudah kubilang padamu, jangan masuk kalau kau tidak membawa pesan dari Yuri."
"Jangan khawatir, aku membawa pesannya hari ini," Yor mendongak, menatap Loid penuh harap. Ia pun segera mengambil surat yang dibawa oleh Loid, dan sepertinya kali ini dia tidak dapat mendengar suara adiknya, semakin membuatnya meyakini sesuatu yang tidak boleh diyakininya, bahwa mungkin saja sebenarnya Yuri telah tiada di Hongaria. "Yor, dengarkan aku!" Loid berlutut di depan Yor, tapi mata kemerahan perempuan itu tampak menyedihkan. "Yuri hanya ingin kau selamat."
"Aku... tidak ingin... mendengar kalimat semacam itu. Dan itu berarti, bahwa Yuri sudah tidak ada."
Secara mental Yor bukan lagi lelah. Ia telah berputus asa, dia tidak memiliki harapan seperti sebelum-sebelumnya untuk terus memikirkan bahwa Yuri bakal kembali kepadanya. Yor pun berdiri dari duduknya, dan berpindah meringkuk di atas kasur, yang membuat Loid memahami satu hal, bahwa surat-surat itu kini tidak berarti lagi bagi Yor. Namun sebagai agen WISE yang memilik sumpah untuk menjaga rahasia bahkan di tengah ancaman nyawa, Loid masih tidak dapat mengakui semuanya. Dan tanpa sadar membuatnya tidak lagi memikirkan kapan tugas ini akan segera berakhir.
Loid kemudian keluar dari apartemen Yor, dan pergi ke suatu tempat untuk menemui seseorang di pub yang berada di ruang bawah tanah sebuah ruko penatu tua yang sudah tutup. Ia di sana bertemu dengan pria berambut kribo, Franky namanya. Pria itu sudah memesan minuman cosmopolitan terlebih dahulu. Saat Loid duduk di sebelahnya, di antara meja bartender, dia memesan cointreau.
"Kau hanya akan datang ke sini kalau kau butuh seorang teman."
"Apa aku terlihat tidak butuh teman selama ini?" Loid melirik Franky yang menahan tawa. "Aduh, aku jadi merasa bersalah, hanya datang saat aku pusing dengan pekerjaan saja."
"Hampir membuatku sulit memercayainya, kalau kau bisa merasa terbebani dengan pekerjaan kali ini," cibir Franky. "Ya, tunggu sebentar lagi, tim IA sudah menemukan dalang di balik teror mencekam tersebut." Loid langsung menoleh ke arah Franky, agak terkejut mendengarnya, dan menebak-nebak apakah kecurigaan tersebut masih jatuh di tempat yang sama. "Seperti dugaan kita bahwa keluarga Desmond dalang di balik penyerangan itu."
"Franky, kau selalu melibatkan keluarga Desmond berkali-kali, dan semuanya berakhir gagal untuk mengungkapkan keluarga itu terlibat dengan masalah pemerintahan Hongaria. Aku tak percaya kau masih harus membuat keluarga itu mendapatkan kecaman."
Dengan kesal Franky mendorong gelasnya yang kosong. "Loid, apa salahnya untuk mencurigai keluarga tersebut berulang kali. WISE menyatakan bahwa mereka pantas dicurigai sampai kapan pun. Melibatkan mereka dalam penyelidikan tak pernah berakhir meskipun mereka tidak bersalah. Dinasti mereka sudah buruk sejak perang di masa lalu. Pembantaian yang pernah dilakukan keluarga tersebut, tidak sebaiknya dilupakan sampai kapan pun!"
Loid tidak pantas menyalahkan Franky karena mengungkapkan kebencian itu secara terang-terangan, mengingat keluarga Franky menjadi korban dan bisa disebut sebagai musuh bebuyutan keluarga Desmond yang berdiri di tanah Hongaria setelah melakukan pembantaian di Jerman. Sejarah yang sesungguhnya dapat dibeli dengan uang itu nyata adanya. Menutup kilas balik kekejaman keluarga tersebut. Entah apa motif sesungguhnya keluarga tersebut harus melibatkan warga sipil dan menebar teror di Hongaria sampai hari ini.
Sepulang dari pub, Loid kembali ke apartemen Yor, dan mencium aroma masakan dari arah dapur, lalu melihat Yor sedang termenung sembari memandang panci penuh sup.
"Yor!"
Mata Yor melebar karena terkejut begitu mendengar suara Loid ada di depannya. "Aku lapar," katanya kepada Loid. "Tanpa sadar aku membuat banyak sup kesukaan Yuri, berpikir dia akan cepat pulang, tapi sepertinya itu akan sia-sia. Dia tidak akan pernah kembali, 'kan?" Yor menatap Loid penuh harap, akan tetapi sepertinya Loid tidak ingin bicara apa pun, dan membiarkan rasa penasaran terus membuat Yor tersiksa. "Sudah terlalu lama aku menunggunya, apa kau tidak berpikir aku sudah siap untuk diberitahu apa yang sebenarnya terjadi padanya?"
"Yuri meminta tolong padaku untuk tidak memberitahu kondisinya padamu."
"Sekarang kau mengatakan bahwa itu janji antara kau dan Yuri?" Yor meletakkan kedua tangannya di kepala. "Kau membuatku semakin merasa gelisah dan aku berpikir mengapa aku masih berada di sini untuk mengharapkan semua kabar tentang Yuri akan kau beritahukan padaku. Ini sudah berjalan berminggu-minggu, tapi aku tidak dapat menyatukan semua kepingan alasan aku terlibat ke dalam masalah ini. Kau sungguh harus membiarkan aku hidup dalam kegelisahan semacam ini, Forger?"
Loid berdiri termenung meratapi seluruh kesedihan Yor, melihat perempuan itu menangis tersedu-sedu. Tidak dia kira ini akan membuat perasaannya tergerak, kemudian melangkah atas rasa iba yang tidak biasa.
Setelah mematikan kompor, Loid memeluk Yor di dapur, lalu berbisik pada perempuan itu. "Aku tidak pantas meminta waktu lebih banyak lagi. Tapi maukah kau menunggu beberapa hari lagi sampai aku mendapatkan informasi terbaru mengenai situasi yang kita alami, Yor? Bila saat itu tiba, dengan semua cerita yang aku ungkapkan tanpa ditutup-tutupi, dan selebihnya aku tidak memiliki hak membuatmu agar tetap memercayaiku. Kau berhak membenciku dan marah kepadaku."
๑۩۞۩๑
BERSAMBUNG
YOU ARE READING
WASTED NIGHTS [LOID X YOR]
FanfictionLoid Forger adalah tetangga baru yang tampan. Dia bekerja di departemen kejiwaan di Tokyo General Hospital. Pria yang berasal dari Ostania, Jerman, itu tentu saja dikagumi seluruh penghuni 128 Park Avenue. Tidak terkecuali Yor Briar yang jelas-jelas...