[AU] WASTED NIGHTS
๑۩۞۩๑
Loid tidak peduli kalau dia dibicarakan di belakang. Membawa seseorang selama bekerja seharusnya dilarang. Tapi siapa yang berani memberikan peringatakan kepadanya, ketika Loid Forger salah satu orang yang direkomendasikan oleh direktur utama rumah sakit, banyak yang menduga, bahwa sang direktur dan dr. Forger adalah kerabat jauh. Namun sebenarnya, direktur utama dulunya adalah mantan agen WISE. Nasibnya pun tak jauh berbeda dari Loid, di mana dulunya, dr. Okuda diberhentikan tanpa alasan jelas. Akan tetapi kehidupan dr. Okuda saat ini jauh lebih dia syukuri.
Di ruang kerja dr. Okuda, Loid mendengar cerita masa lalu yang ternyata kalau didengar-dengar itu cukup membuatnya bisa mengobati sakit hatinya kepada WISE. "Ketika tugas itu selesai, aku pergi ke Hawaii untuk berlibur, dan di sanalah aku bertemu dengan istriku. Saat itu dia sangat cantik dengan kulit kecokelatan."
Loid mencoba bertahan untuk mendengar cerita itu berulang kali. Sebentar lagi, dr. Okuda pasti menyuruhnya untuk segera mencari calon istri. Namun bagi Loid, itu sangat tidak mudah. Ia justru tidak memiliki keinginan untuk terikat bahkan setelah misi terakhirnya selesai dengan sangat baik. Loid merasa lebih baik dia pergi ke pelosok dan membuka klinik.
"Kalau gadis itu bagaimana?"
"Gadis itu?" Loid meletakkan cangkir tehnya ketika dr. Okuda duduk di sebelahnya. Kedua mata pria tua itu berbinar seperti menunggu sesuatu yang menyenangkan darinya. "Siapa yang kau sebut gadis itu?"
"Di luar sangat heboh, katanya kau punya pacar. Mungkinkah dia yang kau jaga? Aku tidak tahu mengapa WISE harus memberikan tugas yang terlalu kecil kepadamu." Loid tidak berpikir bahwa tugas yang sedang diembannya adalah tugas kecil. Nyawa bukan sesuatu yang dapat dijadikan permainan, tetapi sejak kapan Loid peduli pada nyawanya. Ketika dia kehilangan keluarganya karena dinasti keluarganya yang tidak menyukai anak laki-laki, ibunya yang diingatnya sebagai wanita sakit-sakitan, dan ayahnya yang keras meninggalkannya. Kisah piluh itu disimpan olehnya sendiri, bahkan WISE mungkin saja tidak pernah peduli. "Bagaimana gadis itu?"
"Bagaimana?"
"Dia gadis cantik. Kau bisa membangun keluarga seperti yang aku lakukan. Saat kau pensiun nanti, kau harus punya sesuatu untuk mengobati masa lalumu yang mengerikan. Tidak mudah bagi kita untuk tidak terjerat oleh mimpi buruk. Kau butuh seseorang di sampingmu, setidaknya untuk menggenggam tanganmu ketika malam."
"Hahaha, aku tidak butuh seperti itu, dr. Okuda."
"Tidak butuh? Omong kosong!" dr. Okuda langsung berdiri, pergi ke bagian perawatan tanaman kesayangannya. Ia menyemprotkan sesuatu ke atas tanaman dengan pot kecil yang terbuat dari batu bata, setelah melihat catatan kecil yang dia tempel di bagian papan pengingat. "Istriku bisa marah kalau aku membuat tanaman ini mati lagi."
"Kau takut pada istrimu?"
"Sejatinya pria memang takut pada wanita," dr. Okuda melirik Loid. "Kau takut pada ibumu? Sewajarnya kau pun takut nantinya pada istrimu."
Loid tertawa sendiri. Ia tidak akan seperti itu. Mengapa dia harus takut pada seorang wanita? Tapi Loid kadang-kadang takut pada Yor tanpa sebab, atau hal-hal kecil seperti segala bentuk penolakan, kemarahan, suara lirih yang membuat bulu kuduknya berdiri, Loid merasakan semua ketakutan aneh itu menjalar di belakang punggungnya. Kemudian dia baru ingat, sudah meninggalkan Yor di ruang makan bagian poli, dan tanpa sadar membuat Loid langsung berdiri menyesal. "Astaga!"
"Loid, mau ke mana?" dr. Okuda terkejut melihat Loid terburu-buru keluar dari ruangannya. "Baru saja kukatakan, akhirnya dia merasakan apa yang aku rasakan."
Sampai di ruang makan di bagian poli. Yor sudah dikelilingi oleh banyak perawat yang menanyakan sesuatu, sementara Yor hanya melihat mereka dengan kebingungan. Bagi gadis itu, pertanyaan mereka sungguh di luar dari dugaan, dan Yor tak mampu menjawab satu per satu.
"Yor."
"Dr. Forger!" Yor berdiri, menghampiri Loid, dan bersembunyi di belakang pria itu. "Mereka menanyakan sesuatu yang aneh, aku tidak tahu harus menjawab apa." Bisik Yor, sambil melirik dari samping Loid.
"Apa yang kalian lakukan kepada tamuku?"
"Kami hanya mengajaknya mengobrol," Loid menggerakkan tangannya, meminta semua orang—perawat yang ada di ruangan itu pergi. "Semuanya kembali ke poli masing-masing, karena sif dua akan segera dimulai."
Loid membawa Yor keluar dari tempat itu, dan mereka pergi ke taman sebentar untuk membeli sesuatu seperti minuman dingin di mesin otomatis. "Kau baik-baik saja, Yor?"
"Tidak. Kurasa."
"Apa yang mereka tanyakan padamu?"
Yor mencoba mengingat dari awal. "Hanya, sekarang aku bekerja di mana, kenal kau berapa lama, dan yang terakhir aku sedikit tidak percaya," Loid terlihat lebih serius kali ini untuk memperhatikan Yor. "Mereka bertanya apakah dalam waktu dekat kau dan aku menikah? Ah, itu benar-benar kesalahpahaman yang aneh. Apa kau sebelumnya tidak pernah membawa seorang gadis ke rumah sakit? Memperkenalkan kepada mereka?"
"Tentu saja tidak, untuk apa?"
"Mengapa kau malah bertanya untuk apa? Apakah kau tidak pernah berkencan karena kau adalah seorang mata-mata?" Yor melirik sekitar, takut ada yang mendengar. "Apa karena itu?" dia kemudian berbisik kepada Loid yang tiba-tiba menjauh karena Yor terlalu dekat. "Kalau karena hal itu, aku bisa memaklumi sih."
"Itu memang benar."
Mulut Yor membulat. "Apa salahnya kau berkencan hanya untuk sesaat? Oh, mungkin kau tidak pernah sekalipun punya perasaan kepada seorang gadis?" Loid ingin mengangguk, tapi tak dilakukannya, maka dia hanya melihat Yor seperti sedang menilai, dan setiap kalimat yang keluar dari mulut dr. Okuda tadi pun melintas. Ia tak perlu mendengarkannya, tetapi tak sanggup mengenyahkannya.
"Yor, sebaiknya aku bersiap untuk bertemu pasien, aku tidak mau tetap berada di sini."
Loid menghindari sesuatu yang sudah pasti itu mengenai hatinya yang tidak baik-baik saja ketika berdekatan dengan Yor. Apa ini termasuk efek dari perkataan dr. Okuda? Mengapa pula dia harus mendengar ucapan pria tua itu. Sangat tidak bermanfaat menurutnya, akan tetapi Loid termenung. Bahkan ketika pulang dari rumah sakit, dia melihat Yor dengan pandangan dan penilaian yang berbeda dari sebelumnya.
"Forger, kau seperti orang kurang sehat."
"Karena hari ini banyak pasien," Loid bersiap untuk pergi ke pertemuan, tetapi ketika dia akan menginjak gas, sebuah pesan membuatnya mengernyit dan itu dari Fiona. "Apa-apaan dia."
"Kenapa?"
Loid menoleh segera, menyembunyikan ponselnya dari Yor. "Tidak, ini dari rekan kerjaku."
๑۩۞۩๑
BERSAMBUNG
YOU ARE READING
WASTED NIGHTS [LOID X YOR]
FanficLoid Forger adalah tetangga baru yang tampan. Dia bekerja di departemen kejiwaan di Tokyo General Hospital. Pria yang berasal dari Ostania, Jerman, itu tentu saja dikagumi seluruh penghuni 128 Park Avenue. Tidak terkecuali Yor Briar yang jelas-jelas...