BAGIAN 3

98 10 0
                                    

Suasana pagi yang cerah, yeonjun berjalan menuju halte bus, ia melihat beomgyu yang sudah menunggunya disana.

"Pagi bro" Sapa yeonjun.

"P-pagi, tumben ceria banget lo. Kemarin gue liat kayak orang gak punya semangat hidup. Kenapa?"

"Nggak, gue emang kayak gini kok dari dulu. Gue mau kasih kejutan buat seseorang"

"Yeji? Anak fisika itu?"

"Ck, bukan. Udah lo diem aja, nanti juga lo tau sendiri"

"Mainnya rahasia-rahasiaan ya, fine"

"Bukan gitu gyu, lo bakal tau nanti"

"Okee"

"Oh iya, gimana keadaan nenek lo?"

"Ya, dia baik-baik aja. Dirawat, udah dapet kamar juga"

"Nanti pulang sekolah gue jenguk nenek lo ya"

"Gak perlu"

"Kenapa?"

"Nenek gue perlu istirahat"

"Yaelah gyu, gue cuma mau jenguk nenek lo. Gue juga gak akan ganggu, emangnya gue bocah"

"Iyaiyaa, gue cuma bercanda. Ayo berangkat, busnya dah nungguin tuh"

"Hmm"

***

Suasana sekolah cukup ramai, perlahan banyak siswa yang berdatangan. Yeonjun melihat beberapa temannya lagi disana, termasuk soobin.

"Pagi kalian" Yeonjun kembali menyapa.

"P-pagi" Jawab taehyun.

"Widih, tumben lo. Kemarin kayak orang depresi, sekarang udah gapapa ni?" Ledek kai.

"Apaan sih kai"

"Eh gue laper belum sarapan, ke kantin ayok. Kelas dimulai setengah jam lagi kan?" Usul taehyun.

"Tae, tae, sarapan lah lain kali"

"Bukannya gue gamau sarapan kai, lo kan tau sendiri keluarga gue gimana. Masih pagi udah denger lemparan panci, mana tuh panci boleh kredit"

"Kasian bener, ayo ke kantin" Jawab kai.

"Gimana jun? Bin? Diem aja lo pada"

"Gue ikut kalian"

"Gue juga"

Mereka berjalan menuju kantin, memesan beberapa sandwich.

"Gue gak perlu. Gue bawa dari rumah"

"Anak mami banget lo jun"

"Entahlah, mama gue selalu kasih bekal. Bahkan sampe sekarang"

"Berarti cuma 4?"

"Gue gak usah, tadi udah sarapan" Jawab soobin.

"Oke, bu kita pesen 3"

"Sebentar" Jawab pemilik kantin.

Mereka menikmati sarapannya, soobin pun menikmati minumannya. Ia meminum sambil melihat kearah yeonjun, tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari laki-laki itu. Yeonjun sadar kalau soobin terus menatap kearahnya, itu membuatnya salah bertingkah. Canggung. Itu yang yeonjun rasakan.
Ia mencoba mencairkan suasana, dan bercerita berbagai hal, tetap saja soobin tak mengalihkan pandangannya.

Beomgyu yang sadar akan hal itu menepuk meja cukup keras, itu membuat yang lain terkejut.

"Gyu, apa-apaan dah. Lo mau kita semua jantungan?" Gerutu kai.

"Apaansih gyu, lo kalo punya masalah cerita. Tapi kalo lo mau tonjok orang, lo tonjok kai"

"Lah kok gue tae? BEOMGYU, GELUD AJA KITA!!"

"WOI, SABAR. Gue mukul nyamuk tadi. Lagian lo ngapain liatin yeonjun terus, choi soobin..??"

Taehyun dan kai menatap kearah soobin. Itu membuat soobin blushing.

"Ah, it-itu.. N-nggak, gue cuma mastiin yeonjun makan dengan baik. Kemarin katanya dia gak enak badan, kan? Jadi gue mastiin aja"

Taehyun, kai, dan beomgyu memberikan sandwich yang setengah mereka makan pada soobin.

"Kalo laper, makan" Taehyun berkata demikian.

Beomgyu merangkul yeonjun. Mereka semua pergi meninggalkan soobin dengan sandwich sisa disana.

"Lah? Gue ditinggal? WOI KALIAN BELUM BAYAR SANDWICH NYA!"

"LO YANG BAYAR" teriak taehyun.

"Punya temen gak ada yang bener. Untung temen gue, kalo bukan udah gue hab-... Tunggu! Gak jadi, gue cabut kata-kata gue barusan. Baru inget gue punya temen kayak taehyun"

Bel istirahat berbunyi, mereka ber3 (taehyun, kai, beomgyu) sedang dilapangan, bermain seperti biasa. Sedangkan yeonjun sedang mencuci tangannya di toilet, saat hendak pergi laki-laki itu kembali mengganggunya.

"Bin, apaan lagi sih"

"Gue minta jawaban dari lo soal malam itu"

"I-itu, lo bercanda kan?"

"Nggak, gue serius yeon"

"Tapi bin, lo sadar kan kita berdua ini laki-laki. Hubungan kayak gini gak sehat, kita tau akhirnya kan? Tapi kenapa lo tetep maksa?"

"Pernahkah lo mencintai seseorang yeon? Sangat mencintai orang itu?"

"Yaa"

"Gimana perasaan lo? Ingin bersanding dengan orang itu bukan? Ingin dia jadi milik lo kan? Lo gak peduli tentang siapa dia kan? Itu! Itu yang gue rasain yeon"

"Gini, gue mau denger apa alesan lo suka sama gue? Kalo cuma main-main, mending gak usah"

"Gue gak punya alesan buat suka sama lo"

"Nggak gitu, apa hal yang buat lo suka sama gue?"

"Mungkin karena kita terlalu deket. Kita mungkin emang kenal saat masuk SMA, tapi gue rasa gue udah deket sama lo. Bahkan hubungan lo sama beomgyu aja gak sedeket hubungan kita"

"Apa maksud lo hubungan kita lebih deket daripada hubungan gue sama gyu? Oke, gue akui kita emang deket, tapi kalo lo ngerasa hubungan kita lebih deket daripada hubungan gue sama beomgyu, lo salah. Kita gak sedeket itu"

"Pada kenyataannya emang bener gitu yeon, 3 tahun kita deket, kemanapun kita selalu barengan. Bahkan kita pernah mandi berdua, itu kurang deket?"

"Cukup bin, jujur setiap lo bahas soal perasaan lo kita selalu berakhir debat. Kalo lo masih maksa minta jawaban dari gue, bukan cuma pertemanan kita yang hancur. Tapi hubungan kai dan taehyun yang merupakan sepupuan juga bisa menjauh. Gue gak mau itu terjadi"

"Oke begini.. Lo mementingkan hubungan orang lain, lalu bagaimana dengan perasaan gue? Apa perasaan gue gak penting buat lo yeon?"

"Udah, Stop bin, jujur gue gak mau debat. Minggir gue mau lewat"

Yeonjun memperingati soobin untuk menyingkir dari jalannya, tapi soobin tetap tegak berdiri disana. Mau tak mau yeonjun harus kembali mendorong soobin untuk bisa pergi, dan menghindari pembicaraan omong kosong ini.

DARK BLUE [soojun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang