BAGIAN 6

76 9 0
                                    

"Udah ah bu, saya malu" Ucap gadis itu, rona merah di kedua pipinya dapat terlihat

"Tuhkan kalian malu-malu. Berarti bener kan?"

"Udah bu mereka real itumah" Teriak salah satu murid yang membuat kelas kembali ramai.

"Udah cukup. Pipi yuna merah tuh"

"Ah udah bu, kalau gitu kita permisi" Yuna menarik tangan soobin.

"Udah, udah. Biarin aja mereka, kita lanjut belajar"

Di sisi lain..

"Gimana kai?" Tanya taehyun.

"Kayaknya soobin gak kenapa-kenapa. Gue malah disuruh nebak filosofi gambarnya, aneh"

"Filosofi? Emang apa yang soobin gambar?" Taehyun kembali bertanya.

"Bunga marigold"

"Soobin kan laki-laki, ngapain gambar bunga?"

"Buat di jual. Ya itu punya pesan tersirat tae, gimana sih lo" Balas kai.

"Coba search filosofi dari bunga yang soobin gambar" Usul taehyun.

"Lo bener gak tau? Tae, biasanya lo paling tau"

"Gue emang tau soal filosofi bunga yang lain, tapi kalau marigold, gue kurang tau"

"Ini gak ada yang pinter nebak filosofi apa?"

"Bukan gitu kai, mungkin ada yang tau. Tapi gue emang gak tau"

"Sama aja berarti"

"Sebentar, biar gue search"

Taehyun mengeluarkan benda pipih dari sakunya dan mulai mencari tahu arti dari bunga yang soobin gambar.

Beberapa saat kemudian ia berhasil menemukannya.

"Beberapa orang menganggap kalau bunga marigold melambangkan keindahan, kekayaan, kejayaan, kehangatan, hingga kesucian. Itu yang ada di artikel ini"

"Bener! Ini bener! Soobin kan emang orang yang hangat, cukup kaya, di liat-liat dari mata seorang gadis juga soobin mungkin orang yang indah"

"Kayaknya bukan yang itu deh kai. Bukannya soobin terlalu pamer kalau gitu? Gini maksud gue.. Soobin emang cukup kaya, lo bener! Gadis-gadis juga bakal ngeliat soobin itu orang yang indah. Tapi pertanyaannya, buat apa soobin susah-susah gambar tapi cuma buat pamer?"

"Opini lo masuk akal"

"Ya udah, kalo gitu lo cari tau yang lain. Kalau ada kebahagiaan pasti ada kesedihan, coba lo cari filosofi kesedihan soal marigold"

"Tumben lo bijak, sebentar..."

"Gimana? Ketemu?"

"Selain makna-makna tersebut, ada makna lain yang bertolak belakang. Bunga ini juga dipercaya melambangkan kesedihan, rasa putus cinta, kedukaan, kekecewaan, dan kekejaman. Itu filosofi kesedihan marigold"

"Maksud soobin apa? Dia putus cinta? Emangnya soobin pernah cerita sama lo kalau dia punya pacar?"

"Setau gue soobin udah lama putus sama pacarnya"

"Itu kita juga tau kai, maksud gue pacar soobin yang sekarang"

"Setau gue nggak deh, soobin lagi gak deket sama siapapun"

"Kita cari tau??" Usul taehyun, lalu mereka semua mengangguk.

(Kembali ke tempat soobin)

"Sebentar, lo masih megangin tangan gue"

"Ah, oh maaf.." Yuna melepas genggaman tangan tersebut

"Oke..." Tanpa sepatah kata pun, soobin berniat pergi tapi..

"Tunggu! Sebelumya makasih udah mau bantu gue"

"Sama-sama"

"Siapa nama lo?"

"Soobin, Choi soobin"

"Kalo gue yuna, Shin yuna. Eh gue minta maaf soal tadi, maaf karena lo nganterin gue lo jadi di sorakin anak-anak biologi tadi"

"Oh, gapapa"

"Kalo gitu gue permisi. Bye" Yuna melambaikan tangannya pada soobin.

Bel berbunyi, bertanda pelajaran berakhir.
Kai dan taehyun menarik soobin untuk ke kelas yeonjun.

"Eh apaan nih"

"Lo gak mau pulang bareng yeonjun, beomgyu? Jangan lupa, mereka itu juga temen kita. Ayo nunggu di depan kelas yeonjun"

"Duh kayaknya gue balik duluan aja deh"

"Jangan gitu lah bin, ayoo.."

"Iya iyaa, gak usah di tarik-tarik juga kali!"

Semua siswa biologi keluar kelas, mereka menunggu yeonjun dan beomgyu yang tak kunjung keluar. Tapi sesaat kemudian...

"Hai bro.. Widih, kayaknya ada couple baru nih" Sindir beomgyu.

"Ah? Siapa gyu?" Tanya kai penasaran.

Beomgyu mendekat kearah soobin, dan menepuk pundaknya sambil berkata

"Bener gak bin?"

"M-maksud lo? Soobin..? Siapa? Ceweknya siapa..?"

"Shin yuna anak fisika"

"Widih bin" Taehyun memberikan tepuk tangan.

"Apaansih kalian, gak banget" Soobin pergi dengan raut muka kesal.

"Tungguin kita woi"

Mereka menunggu bus menjemput, yeonjun mendekati soobin, namun soobin hanya memperhatikan ponselnya, tanpa peduli dengan yeonjun yang duduk disebelahnya. Ia duduk di sebelah soobin sambil berbisik...

"Menggunakan orang lain sebagai permainan, itu cukup mengesankan"

Awalnya soobin mencoba untuk tak memperdulikan perkataan yeonjun.

"Gimana? Semuanya seru, Choi soobin?"

Yeonjun menoleh dan tersenyum ke arah soobin.
Soobin yang dari tadi memperhatikan ponselnya terdiam beberapa saat, lalu ia ikut menoleh kearah yeonjun.

"Maksud lo?"

"Gue tau kok, gue cuma lo jadiin alat permainan lo, bener? Taehyun bilang kalian bermain, yang kalah harus nembak seseorang. Dan lo memilih gue, bener bin?"

"Lo salah paham, permainan gue sama taehyun itu udah berakhir. Gue minta hal lain dari taehyun, dan taehyun setuju. Gak percaya lo tanya taehyun, kai saksinya"

DARK BLUE [soojun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang