BAB 10: TERJEBAK

284 1 0
                                    

Sore itu atas ajakan Dani, Angga dan juga Bimo tengah bermain basket di lapangan kampus Dani. Di tengah kompetisi memang mereka musuh mewakili kampus masing-masing, tapi lepas dari itu mereka teman akrab, sering berlatih basket dan hangout bareng.

Mungkin karena hujan membuat sore itu begitu sepi, tak ramai seperti biasanya. Hanya ada Angga, Bimo, Rony, Billy, Dika dan tentu saja Dani.

Sambil duduk-duduk di kursi tribun, mereka asik ngobrol santai dan bergurau setelah 5 game 3-on-3. Rony dan Angga melepaskan kaos basketnya yang basah berpeluh, melepaskan lelahnya sambil menenggak air mineral langsung dari botolnya, beberapa air mengucur dari mulut mereka membasahi dada bidang mereka yang sudah basah karena keringat, terus turun ke perut mereka yang rata berkotak-kotak dan terserap celana basket mereka yang longgar.

"Damn, HPku kemana sih kok gak ada? Kalian ada yang liat, nggak?" teriak Dani sambil mengubek tasnya dan mulai mengeluarkan isi tasnya satu persatu.

"Cari dulu deh, Dan, kamu lupa naruh kali?" saran Angga.

"Iya, Dan, kamukan suka lupa tuh." dukung Rony.

"Nggak ada, Ron, nih tasku kosong. Dimana, ya?" panik Dani sambil menghempaskan tasnya ke kursi tribun.

Yang lain pun beranjak ikutan nyari di kolong kursi-kursi tribun.

"Nggak mungkin ada malinglah, kan dari tadi cuman kita-kita aja yang ada." ucap Bimo.

"Bener tuh kata Bimo, tapi gak ada salahnya kalo kita geledah tas kita satu-satu." saran Dika.

Satu persatu mereka membuka tas dan mengeluarkan semua isi tas mereka. Namun sial...

Selengkapnya dapat diakses di https://karyakarsa.com/gocradle

TESISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang