Chapter O9

9 1 0
                                    

✦ 𝐓𝐖𝐎 𝐁𝐈𝐑𝐃𝐒 ✦

Sudah hampir 3 hari Clessomeun dan Seje dirawat dirumah sakit. Sebenarnya mereka sudah sadarkan diri, namun dokter bilang sebaiknya mereka dirawat inap selama beberapa hari agar kondisi nya membaik.

Dokter masih belum tahu apa penyakit yang mereka alami. Namun, mereka akan tetap menunggu apa hasilnya.

Penyakit yang datang tiba-tiba itu mengejutkan, kejutan yang sangat mengerikan melebihkan kue ulang tahun yang gosong.

Namun itu tak masalah, yang mereka inginkan hanya ketenangan. Untungnya ranjang mereka tepat bersebelahan, jadi mereka takkan merasa bosan satu sama lain jika sering mengobrol.

Namun tetap saja, Clessomeun sering bergumam tentang makanan.

"Seje, aku ingin makan _Tonkatsu_" ucap Clessomeun.

"Jangan aneh-aneh, kau ini masih sakit ingin makan _Tonkatsu_?" kesal Seje.

"Sekali aja, ya?" pinta Clessomeun

"Tidak, Meun. Mau ku adukan ke Celliose?"

"TIDAK JANGAN" Clessomeun panik dan hampir saja bangkit dari kasur nya.

"HEY JANGAN BANGUN DULU, ASTAGA"

"Kalian ini sedang sakit tapi kenapa masih bisa berteriak begitu?" ucap seorang pria seraya menutup pintu ruangan.

Kedua gadis menoleh ke asal suara, namun salah satu dari mereka fokus ke salah satu bawaan yang berada di tangan Celliose. Siapa lagi kalau bukan Clessomeun.

"TONKATSSUUUUUU" girang nya.

Celliose dan Jidan tertawa melihat Clessomeun yang kegirangan, sedangkan Seje hanya tersenyum tipis melihat tingkah sahabatnya.

"Sabar kakak" ucap Celliose yang melangkah mendekati ranjang kakaknya.

Jidan pun menghampiri ranjang Seje dan meletakkan sebuah kantung plastik berisikan _Onigiri_ diatas kasur nya.

"Letakkan dimeja itu, jangan disini" ucap Seje

"Tidak, kau harus makan ini sekarang. Akan kakak suapkan" ucap Jidan yang sembari membuka bungkusan _Onigiri_ nya.

Jidan membantu Seje untuk duduk dan memakaikan nya alas agar makanannya tak jatuh mengenai pakaiannya.

Seje mulai membuka mulut nya saat Jidan hendak menyuapi nya, disusuli oleh segelas air hangat.

Sedangkan Clessomeun malah menyuapi adik nya, iya terbalik.

Seje yang melihat hal itu menatap heran "Hey, bukannya kakak mu yang sakit? Kenapa kau yang disuapi?" tanya nya.

"Terserah ku dong, ini kan kakak ku." ucap Celliose dengan wajah yang menjengkelkan.

"Hey, Meun. Nanti saat adik mu itu sakit, suruh dia untuk menyuapi mu, jangan kau yang menyuapi nya" ledek Jidan.

"DIAM KAU DASAR SAPI"

"SIAPA YANG KAU PANGGIL SAPI?!"

"KA- USHUAJSK" Clessomeun menyumpal mulut adiknya dengan sesuap _Tonkatsu_, Celliose menatap kakaknya dengan raut wajah yang kesal

"Kakak!"

"Kau ini sedang makan, jangan bertengkar"

"Marahi dia, Meun" ledek Jidan lagi.

"Kakak, sudah lah." Seje menarik telinga kakaknya

"Ahkk!" rintih Jidan yang kesakitan karena Seje yang menarik telinga nya.

"AHAHAHAHAH AUHKGAHKGUM" Clessomeun kembali menyumpal mulut adiknya.

"KAKAAAAAAAAK"

ㅤ ───┄ 𑁪࣪ ۪ ⤹ 🕊️🕊️𑁪࣪ ۪ ⤹┄───

Ini sudah hari ketujuh, yang artinya sudah seminggu Clessomeun dan Seje dirawat dirumah sakit.

Penyakit Clessomeun tidak kambuh selama ia berada dirumah sakit, kecuali Seje.

Baru saja kemarin Seje pingsan lagi saat hendak pergi ke toilet. Clessomeun yang panik saat melihat sahabatnya terjatuh tepat didepan toilet, ia spontan berteriak memanggil dokter.

Kebetulan Celliose menginap disana demi menjaga kakaknya, ia langsung menelepon Jidan dan Jidan pun datang untuk melihat keadaan adik nya.

Jidan memutuskan untuk menginap disana untuk berjaga-jaga. Jangan tanya kenapa ibu mereka tidak datang untuk menjenguk Seje.

"Habiskan bubur mu ini, Seje" ucap Jidan yang hendak menyuapi adiknya namun ditolak.

Seje memalingkan wajah tanda menolak, dan itu membuat Jidan sendiri kesal "Ayolah, ini suapan terakhir"

"Tidak"

"Makan"

"Tidak"

"Makan"

"Nyeh"

"ASTAGA SEJE, AKU HANYA MENYURUH MU MAKAN BUKAN MENYURUH MU UNTUK MENGANGKAT GUNUNG FUJI ITU!" seru Jidan penuh amarah.

"KALAU AKU TIDAK MAU YA TIDAK MAU" balas Seje.

Mereka terus-terusan bertengkar hanya karena sesuap bubur, dan itu membuat Clessomeun dan Celliose tidak tenang.

"Astaga, andai saja aku bisa melempar obat ini ke wajah mereka" batin Clessomeun yang berusaha menahan rasa kesal nya karena dua orang itu yang terus-terusan bertengkar, namun tak kunjung berhenti.

Padahal mereka sedang dirumah sakit, tapi bertengkar layaknya sedang di arena tarung.

Namun, yang lucu adalah Clessomeun yang tetap setia membuka mulut nya, menunggu suapan dari sang adik namun Celliose tak kunjung menyuapi nya.

"Celliose Arshawn E'carmenxo." panggil Clessomeun penuh tekanan.

Celliose yang mendengar nama lengkap nya dipanggil menoleh kaku kearah kakaknya "I-iya kak?"

"Kau mau membuat kakak mu ini mati kelaparan hanya karena kau terus fokus pada pertengkaran mereka? Rahang ku sakit karena terus-terusan menunggu suapan mu"

Celliose menatap kearah bubur yang ia pegang lalu tersenyum kaku "I-iya, ayo kak buka mulut mu aaaaa"

Satu suapan berhasil masuk kedalam mulut Clessomeun, ia menatap sinis kearah adiknya karena masih merasa kesal.

Celliose merinding saat Clessomeun terus menatap diri nya dengan tatapan sinis "Kakak, kenapa menatap ku seperti itu?"

"Tidak, tidak apa."

Entah kenapa tiba-tiba Seje tertawa terbahak-bahak, semua mata tertuju pada nya.

"AHAHAHAHAHA, BEGITU SAJA KAU TAKUT PADA KAKAKMU?!" seru Seje yang membuat wajah Celliose merah

"APA MAKSUD MU- HUWAAAA KAKAK"

Celliose tiba-tiba menangis bak anak kecil yang kehilangan balon nya, Clessomeun berusaha menenangkan adiknya "Kenapa kau menangis astaga, ini pasti karena kau tak tidur tadi malam kan?!"

"Kenapa jadi nya ke tidur?" tanya Jidan mengernyit heran.

"Celliose akan kurang fokus dan menjadi sangat rewel jika ia tidak tidur, dan beginilah" ucap Clessomeun sembari mengusap sisa air mata Celliose.

"Kau ini seperti mengurus bayi"

"Emang"

"Apa maksud ka-" Clessomeun menyumpal mulut adiknya dengan sesendok bubur dingin.

"Pleh! Bubur nya sudah dingin!"

"YA ITU KARENA MU"

Astaga, mungkin telinga Celliose sekarang sudah tidak selamat karena kakaknya yang terus berteriak.

Mari kita do'akan telinga Celliose.

𝓣wo 𝓑irds ✧ end. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang