Last Chap.

7 0 0
                                    

— Tokyo, 25 September 2021.

Keramaian memenuhi kota besar tersebut, orang-orang tampak berlalu-lalang dijalanan, burung-burung berkicau dengan merdu nya.

Kehangatan sang surya menemani pagi hari seorang gadis cantik nan jelita yang tengah menjahit sebuah busana. Netra nya fokus pada kegiatannya, seolah-olah takkan ada yang bisa menganggu diri nya.

Tiba-tiba seorang pria tinggi dengan wajah rupawan, namun mirip dengan gadis itu masuk kedalam ruangannya sembari membawa dua cangkir teh hangat ditangannya.

Pria itu tersenyum dan meletakkan kedua cangkir teh itu di meja kecil "Kakak, istirahat lah sebentar" ucap nya seraya menghampiri Clessomeun.

Clessomeun tak menghiraukan panggilan Celliose, ia tetap fokus menjahit.

"Bagaimana bisa aku istirahat? Sahabat ku akan berulang tahun sebentar lagi." ucap nya dengan tegas.

"Jadi kakak lebih menyayangi sahabat mu itu daripada adik mu sendiri? Oh tega nya kakak" ucap Celliose sambil memasang raut wajah sedih seolah-olah sedang bermain drama.

TOK TOK TOK!

Suara ketukan pintu berhasil membuyarkan konsentrasi Clessomeun, dengan segera ia melangkah dan membukakan pintu rumah nya.

Jujur saja, kediamannya bisa dibilang cukup luas. Tidak, sangat luas. Bagaimana tidak? Clessomeun sendiri adalah seorang desainer terkenal, sedangkan Celliose adalah seorang musisi yang digemari oleh para gadis-gadis karena ketampanannya.

"SEJEEEEEE" seru Clessomeun yang terdengar antusias.

Seorang pria berdiri di belakang Seje sembari tersenyum "Lihat, aku membawa kan kalian Chocolate Cake"

Celliose menghampiri mereka bertiga— Clessomeun, Seje dan Jidan "Masuklah, tak baik membiarkan tamu berdiri di depan rumah sang tuan rumah"

"Kalian disini saja aku akan keatas sebentar untuk merapikan ruangan ku" ucap Clessomeun yang melenggang pergi dari sana.

Seje meneguk secangkir teh hangat yang telah disiapkan Celliose "Kakak mu itu selalu sibuk, ya."

Jidan terkekeh pelan "Jangan bodoh, Seje. Sahabat mu itu seorang Desainer. Desainer akan selalu sibuk kecuali ketika tak ada pesanan. Apalagi ini sudah mendekati akhir tahun, banyak orang yang ingin pakaian baru"

"Apa yang dikatakan Jidan benar. Belakangan ini aku juga sibuk karena harus membuat lagu spesial akhir tahun" sambung Celliose yang melahap sepotong kue coklat.

"Benar juga, ya.." Seje menghela nafas lega.

"Oh ya, bagaimana dengan pentas musik mu?" tanya Celliose.

Seje meletakkan cangkir teh nya "Semua nya baik, bahkan kami sudah menyiapkan nya dengan sempurna. Mungkin pada awal bukan Oktober akan mulai"

Seje adalah seorang pemain biola, ia sudah sering kali keliling dunia karena tampil. Jidan sendiri adalah seorang pengusaha, lebih tepat nya pemilik toko roti terbesar di Jepang.

"Kalau begitu aku akan meluangkan waktu ku untuk menonton pentas mu, aku juga akan mengajak kakak"

Seje mengangguk "Kakak mu selalu datang, mau sejauh apa pun itu dia tetap datang walau sering terlambat"

"ITU KARENA AKU SIBUK! KAU PIKIR AKU TAK LELAH DENGAN SEMUA PESANAN INI?!" seru Clessomeun yang mengejutkan semua orang, i sedang membawa sebuah kotak kardus yang berisikan sisa-sisa kain.

"KAU MENGEJUTKAN KU!"

𝓣wo 𝓑irds ✧ end. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang