part 10

176 23 10
                                    

《 Another love story about SooKai / KaiBin Couple. 》

 》

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Part 10





◆ Membiarkanmu mati itu sama saja dengan membiarkanku mati secara perlahan. ◆






☆☆☆ Happy Reading ☆☆☆









Huening Kai baru saja selesai mandi, badannya terasa segar. Wangi khas lavender tercium dari tubuhnya.

"Aku tahu Soobin menyukainya. Dia sangat menyukai bau lavender ini." Gumam Kai kemudian dirinya beranjak keluar dari kamar mandinya tersebut.

Seorang Drakula seperti Soobin memang menyukai aroma wangi lavender, seolah harum bau tersebut adalah penyemangatnya dalam melakukan hal apapun. Wangi mawar memang biasanya menjadi bau favorit semua Vampire. Namun bagi Soobin, justru wangi mawar lah yang sangat drakula itu tak suka.

Huening Kai tersenyum saat baru saja ia keluar dari kamar mandi, disaat itu juga ia mendapati Soobin sudah berada di dalam kamarnya. Sedangkan sang Drakula menatap Kai dengan wajah ceria, beranjak mendekat lalu memeluk tubuh Princenya.

"Lavender?"

"Hm, kau menyukai wangi ini, bukan?" Tanya balik Kai sembari membalas pelukan yang Soobin berikan.

"Sangat."

Kai tersenyum, "kau pernah mengatakannya kepadaku, jadi aku melakukannya," ujarnya.

Soobin melepas pelukannya dari tubuh Kai dan menatap lembut wajah manis itu, "kenapa kau melakukannya?"

"Karena aku ingin membuatmu senang. Disamping itu.. karena aku mencintaimu. "

Salah satu tangan Soobin bergerak untuk mengelus pipi Kai, sedangkan senyuman bahagia semakin terlihat jelas karena mendengar apa yang baru saja Princenya itu katakan.

"Kau tahu, aku sangat bahagia mendengar ucapan itu yang keluar langsung dari bibirmu." Ucapnya.

"Dan aku berjanji akan selalu melindungimu dan mencintaimu selamanya." Tutup Soobin. Wajahnya bergerak untuk lebih dekat lagi dengan Kai, mempertemukan kedua bibirnya pada bibir kissable yang ada di depannya.

Soobin mengecupnya dengan perlahan dan lembut seperti biasanya, ciuman yang selalu membawa keduanya selalu ingin mereka akhiri dengan kepuasan cinta mereka.

Selang beberapa detik kemudian, Kai mendekap erat leher Soobin saat pemuda drakula itu membawanya menuju kasur tanpa melepas ciuman mereka.

Soobin merebahkan tubuh Kai, melepaskan pagutan bibirnya dan menatap lembut wajah Princenya terlebih dahulu. "Aku menyukai wangi lavender yang menguar dari tubuhmu."

"Dan aku menyukai wangi harum yang keluar dari tubuhmu." Balas Kai sebelum ia membawa Soobin kembali pada sebuah ciuman yang kini lebih panas namun tetap lembut.


BLOOD SWEAT AND TEARS / 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang