Part 4

422 41 37
                                    


★★★★  Happy Reading  ★★★★

★★★★  Happy Reading  ★★★★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








[Aku tidak pernah bermain dengan kata-kata ku!!]




Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, namun Huening Kai masih terlihat fokus di depan Komputer nya. Banyak tugas yang belum sempat ia selesaikan setelah dirinya mengalami kecelakaan, dan mau tidak mau membuat pekerjaannya menumpuk.

Hoseok - Boss sekaligus sepupu nya itu memang tidak pernah komplen tentang apapun masalah pekerjaannya. Namun ia merasa begitu tidak enak sendiri, untung saja Taehyun membantu seperempat dari tugasnya, setidaknya itu bisa membuat tugasnya sedikit ringan.


Huening Kai menghentikan pekerjaannya saat ia melihat seekor Kelelawar berwarna hitam mengitari kamarnya. Ia tolehkan wajahnya kearah kelelawar tersebut, dan seketika kelelawar itu berhenti dan berubah menjadi sesosok manusia berjubah hitam yang tidak lain adalah Soobin.

Soobin tersenyum kearah Huening Kai yang masih terdiam menatapnya, ia melangkah kearah pemuda manis itu lalu memeluknya.

"Aku datang, Prince.. "

Darah Huening Kai mengalir hangat tiba-tiba saat kulitnya menyentuh kulit Soobin.

"Soobin.. Aku.. Masih ada tugas yang belum aku selesaikan, jadi.. "

Soobin melepaskan pelukannya pada tubuh Huening Kai, menatap wajah pemuda manis itu pasti.

"Jadi?"

"Jadi.. Hari ini aku.. Tidak ingin melakukan hal itu." lanjut Huening Kai. Lidah dan bibirnya seperti tercekat dengan ucapannya sendiri. Ia tidak ingin menatap kedua mata Soobin yang tengah menatapnya dengan tajam, namun seolah kedua mata milik pemuda Drakula itu menariknya untuk tetap menatap balik.

"Baik." Ujar Soobin singkat. Ia jauhkan tubuhnya dari tubuh Huening Kai perlahan.

"Lakukan apa yang ingin kau lakukan. Aku akan tetap disini dan melihat sampai tengah malam nanti. Kalau tubuhmu tidak ada perubahan, maka aku akan pergi meninggalkanmu."

Huening Kai menatap bingung kearah Soobin. Ia pikir Soobin akan marah atau bahkan menghisap darahnya saat ia menolak melakulan hal itu, namun ternyata manusia Drakula berwajah Devil itu malah bersikap tenang walau kata-kata yang keluar darinya tidak di mengerti oleh Huening Kai.

Bingung akan sikap Soobin, Huening Kai memilih membalikkan tubuhnya, mulai berkonsentrasi kembali pada pekerjaannya.


Satu jam, dua jam, tidak ada perubahan apapun pada tubuh Huening Kai seperti apa yang Soobin katakan. Pemuda manis itu malah terlihat serius dengan tugas komputer di depannya.


Tiga jam telah berlalu, Huening Kai mulai merasakan tidak nyaman dengan tubuhnya, darahnya seakan mulai mendidih sampai kemudian rasa panas itu menembus di dalam pori-pori kulitnya.

BLOOD SWEAT AND TEARS / 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang