4

239 46 13
                                    

Haii aku up lagi. Jangan lupa vote dulu ya sebelum baca, happy reading...

-
-
-

Pagi hari di hari minggu. Seon dan irene sudah bersiap untuk lari pagi. Hyo tidak ikut dengan mereka berdua karena hyo sibuk di rumah.

Baik irene maupun seon sama-sama terkejut melihat begitu banyak berbagai macam jenis bunga satu mobil bak penuh.

"Ini punya siapa rin?" tanya Seon kepada Irene.

"Pagi om. Pagi neng irene." Suho muncul di belakang mobil bak.

"Suho? Jadi ini semua kamu yang--"

"Hehe iya om. Saya gak tau bunga kesukaannya irene. Karena saya enggak mau bikin irene kecewa makanya saya beli semua berbagai jenis bunga yang ada di toko."

Seon tak bisa menahan kekehannya. Suho memang sangat random, tapi perlakuannya itu patut di apresiasi. Pagi-pagi sekali suho sudah berada di rumahnya dengan membawa bunga hampir satu mobil bak.

"Apaan sih bikin berantakan aja," ujar irene. Seon langsung menegur putrinya.

"Rin. Makasih ya ho udah repot-repot.  Kenapa gak sekalian beliin toko bunga nya aja?" gurau Seon. Namun suho menganggapnya serius.

"Om mau? Biar saya beliin." Suho sudah bersiap mengeluarkan handphone-nya.

"Eh enggak usah. Gak usah ho, om cuma bercanda."

"Beneran juga gakpapa kok om."

"Haha. Gak usah ho." Seon menepuk pundak Suho, Suho berhasil membuat Seon terkekeh tanpa henti apalagi ketika melihat wajah polosnya Suho.

"Kalian mau lari pagi ya?" tanya Suho.

"Iya nih. Mau gabung?" ajak Seon.

"Boleh aku gabung?"

"Enggak," tolak Irene.

"Boleh kok. Yuk." Seon merangkul Suho dan berjalan lebih dulu meninggalkan Irene. Irene sangat kesal dengan keberadaan suho.

***

Mereka sudah berlari cukup jauh. Seon berhenti berlari karena sudah mulai kelelahan. Mereka berhenti di sebuah taman.

"Hosh~ capek banget," ujar seon.

"Papa gakpapa?" tanya Irene khawatir.

"Gakpapa. Papa cuma capek aja, kalau kamu mau lanjut lari lanjut aja sana."

"Enggak aku sama mau sama papa aja di sini," tolak Irene.

"Udah rin sana lanjut lari."

"Tapi papa nanti sendirian."

"Di bilangin papa gak kenapa-napa kok, cuma capek aja. Udah sana lanjut lari lagi, ajak suho. Ayo ho sana." Seon malah mengusir Irene dan juga Suho.

"ck. Yaudah, kalau ada apa-apa telpon aku." Irene memutuskan untuk pergi terlebih dahulu.

Suho paham jika Seon melakukan ini agar dirinya bisa berduaan dengan irene. Seon memang sangat pengertian dan Suho terharu di buatnya. Memang papa mertua idaman.

My Favorite Ice Princess (surene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang