09

2.7K 352 23
                                    

"Arrgghhhh! Lepassss, tolong lepaaaaas!" teriak Jennie dengan menyembunyikan kepalanya di kedua lipatan kakinya.

Gadis berpipi mandu itu menangis tersedu-sedu. Ia menjambak kasar rambutnya lalu mengepalkan kedua tangannya dan berakhir dengan, menutup kedua telinganya erat-erat.

"Ini sakit, tolong lepaskan" lirih Jennie sampai akhirnya ia merasakan pelukan hangat dari seseorang.

"Ada aku disini, kamu tidak perlu takut. Lupakan kejadian lalu, itu semua tidak baik untuk diingat. Lebih baik kamu mengingat, apa yang membuatmu bahagia. Jangan ingat kenangan buruk yang memang seharusnya, tidak pantas untuk diingat" ujar Lisa begitu lembut.

Bahkan gadis bertubuh jangkung itu rela menahan sakit di paha kiri. Demi memeluk dan menenangkan gadis kesayangannya.

"Lisa, aku takut" adu Jennie sambil menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Lisa.

"Tidak ada yang perlu kamu takutkan, sayang. Sekarang sudah ada aku, maka kamu akan baik-baik saja, eummhh awww~"

Jennie yang mendengar suara rintihan dari mulut Lisa pun, segera melepas pelukannya dan menatap Lisa penuh khawatir.

"Kamu kenapa, hum? Kamu kenapaaa?!"

Lisa hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Ia mengambil kedua tangan Jennie yang di perban disalah satu tangannya.

"Hanya luka kecil, kamu tidak perlu khawatir. Sudah ya, kamu tidak perlu mengingat kejadian buruk itu lagi"

Sebenarnya yang membuat Jennie kambuh adalah cable tie. Ikatan putih itu menempel di salah satu kabel dekat pintu kulkas. Yang dimana tadi, saat Jennie ingin membuka kulkas ia tak sengaja melihat benda kecil tersebut.

Jisoo dan Jae sangat di buat panik. Untung saja di luar sudah ada Lisa. Jadi kepanikan mereka mereda, walau tak sepenuhnya.

"Jujur ke aku, ini kamu kenapa?" lirih Jennie dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.

"Tertusuk, sudah ditangani dokter. Kamu tidak perlu khawatir" ujar Lisa, kemudian ia dibantu berdiri oleh Seulgi juga Jisoo.

"Duduk di sofa saja" pinta Lisa, Seulgi dan Jisoo pun hanya menurut kemauan Lisa.

"Apa ini karena salah satu bodyguard, Daddyku?" tanya Jennie begitu Lisa duduk dengan nyaman di sofa ruang keluarga.

"Yaa, ini karena bodyguard bodoh milik Daddy Ka Jen!" kesal Seulgi.

"Seul!" tegas Lisa.

"Iya iyaa, maaf Ka Jen" cicit Seulgi.

"Ini tidak bisa dibiarkan!" saat Jennie ingin beranjak, Lisa dengan cepat menahan pergelangan tangan Jennie dan di kecupnya mesra.

"Aku baik-baik saja, yang terpenting kamu aman disini" lembut Lisa sambil menarik pergelangan tangan Jennie, untuk kembali duduk disampingnya.

Sampai akhirnya Lisa merasakan tubuh Jennie yang semakin melemah di pelukannya, hingga gadis bermata seperti kucing itu tak sadarkan diri.

Jennie pingsan.


"—"—"

Tuan Kim Casalegno Blanchard, siapa yang tidak mengenalnya. Semua harta yang ia miliki karena keserakahannya. Di mulai dari Kasino milik pamannya yang ia ambil alih dan ia patenkan menggunakan namanya.

Lalu 4 club milik sang adik yang beberapa bulan ini menjadi miliknya, karena tanda tangan sang adik di palsukan dan di ganti menjadi tanda tangan miliknya.

Juga istrinya, Kim Vallerya Carole yang bermain cantik untuk memikat beberapa pria agar menjadi santapan di Kasino miliknya. Kasino licik yang selalu mengambil keuntungan besar dan tidak ingin kalah.

Wanna Be Yours (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang