Extra chapter 3. End.

1.4K 74 27
                                    


Bagian.5

.

.

Kehamilan Wang Yibo begitu memicu rasa bahagia sang kakek, yang begitu menginginkan cucu kini sudah terwujud.

"Benarkah?! Wang Yibo hamil. Alhamdulilah, aku akan mendapatkan cucu." Ujarnya begitu senang saat Xiao Zhan mengabarkan dirinya akan memiliki anak melalui panggilan telpon.

"Apa Yibo mengidam sesuatu? Misalkan Mobil, pesawat atau shopping?"

"KAKEK KAU KETERLALUAN!! Mana ada bayi sebesar jigot sudah ingin semua itu." Sewotnya, atas penuturan sang kakek yang tidak masuk diakal.

"Ya, mungkin saja kan?  ya sudah nanti kakek tanya yibo saja baby nya mau tidak semua itu." Jawabnya dengan jenaka

Mendengus disebrang telpon, Xiao Zhan memijit pangkal hidungnya. Imajiner marah begitu kentara di atas kepala Xiao Zhan, karena kakeknya begitu mengesalkan.

"Anak ku belum lahir, masih tumbuh Kakek. Tapi, kakek benar-benar membuatku kesal."

"Hahahaha kau tidak tahu betapa aku bahagia Xiao Zhan, apa yang aku mau akhirnya Tuhan wujudkan, terimakasih Tuhan." Ucapnya dengan tulus menengadah mengucap syukur.

"Kapan kau akan kemari bersama istri ke rumah?" Sambungannya, masih dengan telpon yang menyala.

"Nanti saat bayiku lahir." Jawabnya begitu kesal

"Kau masih marah? Hei! Kamu tidak tahu dulu saat istri dari Ayahmu hamil, kamu tahu apa yang istrinya minta padaku karena mengidam?!"

Xiao zhan menggeleng dari sebrang sana, meski tidak terlihat.

"Rumah 5 lantai yang sekarang kau huni, apartemen yang kau tempati sewaktu-waktu dan juga 5 mobil lambo beserta atas nama kamu semua." Jelas sang kakek dengan nada tinggi begitu kesal

Membuat Xiao Zhan melongo dengan apa yang kakeknya katakan.

"Ah...ha,ha,ha,  Kakek bisa saja, pasti akal-akalan kakek saja itu. Terlalu melebihkan." Ejeknya pada sang kakek yang berteriak

"Cucu kurang ajar! Ohok...ohok.."
Karena sang kakek terlalu berteriak-teriak maka dirinya jadi terbatuk lantaran kesedak air liurnya sendiri.

Dan Xiao Zhan sendiri hanya mendengarkan dari sebrang telponnya, yang terdengar suara berisik dari panggilan sang kakek disana. Dengan segala macam makian, teriakan dan bertanya pada sang Tuan yang malah dimaki kembali oleh sang Tuan membuatnya terdengar begitu kacau.

"Apa yang Kakek lakukan pada anak buahmu?"

Xiao Zhan bertanya saat semuanya sudah tidak terdengar lagi.

"Bukan urusanmu, ajak istrimu kesini, kakek matikan dulu ada urusan."

"Hmm"

Dan sambungan telepon pun terputus.

Xiao Zhan sendiri menggeleng dengan tingkah random sang kakek yang begitu antusias setelah mengabari ia akan segera punya cicit.

"Dasar kakek aneh."

Gumam Xiao Zhan, yang tersentak saat Wang Yibo bertanya
"Apa yang aneh? Aku tidak aneh? Bukannya Gege yang aneh bicara sendiri." Lontarnya yang membuat alis Xiao Zhan berkedut.

"Kalian berdua yang aneh." Ucapnya sambil menggeleng kepalanya karena menurut Xiao Zhan baik Kakek dan Wang Yibo definisi yang sama.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan?! Tidur diluar!" teriaknya, "jangan masuk sebelum aku suruh masuk ke kamar." Lanjutnya sebagai peringatan yang harus Xiao Zhan ikuti.

Suami✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang