a

1.7K 121 1
                                    

.

.

'Anak bodoh...! Anak bodoh...!"

Ejek anak kecil lain yang mengejek  temannya itu tanpa peduli dengan kondisi sang lawan yang mereka hina.

"Hikss.... Aku tidak bodoh!"

Teriaknya menimpali hina-an para teman sebayanya yang bersekolah sama dengannya itu.

"Bodoh...bodoh....!"

Ejek anak gendut lainnya yang berlaga sebagai ketua mereka untuk menistakan teman satu sekolah mereka yang sedang mereka hina secara bersama itu sekarang.

Dengan kesal anak bertubuh kurus yang tadi dihina kini maju mendorong anak yang bertubuh gendut itu dengan keras sampai terjatuh

Merasa tidak terima anak gendut itu pun membalasnya dan terjadilah perkelahian antar anak itu dengan sengit, dan si teman yang tadi bersama dengan anak gendut itu hanya menyoraki mereka siapa yang lebih unggul dalam perkelahian

Dan dari kejauhan lelaki paruh baya yang sedang berjalan-jalan sore ingin menghirup udara segar- pun terhenti saat netra itu melihat anak-anak yang sedang berkelahi

Berteriak kencang sambil berlari pelan, kakek tadi pun mulai mengayunkan tongkat kayu yang selalu dibawanya mengarah pada anak yang berkelahi tadi untuk memisahkan

"Hei berhenti kalian!"

Mengacungkan tongkatnya berkali-kali pada anak-anak tadi yang langsung menghindarinya karena takut kena pukul

Dan si gendut yang tidak dapat menghindar-pun terkena tongkat kayu itu mengenai tumbuh
gempalnya

"Au...au.... Sakit kek..au...au.."

Aduh anak gendut itu yang terkena pukulan sang kakek dengan tongkatnya

"Makanya jangan berkelahi! Dasar anak nakal ya."

Lontar sang kakek dengan kesal

Dan anak-anak itu pun pergi meninggalkan anak yang telah mereka hina tadi bersama dengan sang kakek

"Kamu tidak apa kan, Nak?"

Kakek tua itu bertanya penuh khawatir

Dengan senyum anak itu hanya menjawab

"Tidak apa-apa kek. Aku sudah biasa begini."

Terangnya yang mendapat jitakan pelan di kepalanya

"Au... Kenapa kakek menjitak kepala saya?"

"Karena kamu itu tidak melawan teman-teman berandal mu itu, besok-besok kamu balas kalau mereka berbuat seperti itu lagi sama kamu."

Ujar sang kakek menasehatinya untuk melawan

"Baiklah, terimakasih kakek, aku pulang dulu sampai jumpa kek."

Pamitnya setelah ia berterimakasih dan pergi dari hadapan sang kakek penuh senyum.

.

.

Wang Yibo yang sedang mengendarai motor Scoopy nya itu mendadak rem motornya blong

Tinnn...

Tinn...

Suara klakson motor yibo yang ia bunyikan berkali-kali itu mengundang heran dari orang-orang disekitarnya.

"AWAS! REM MOTOR NYA BLONG!"

Teriak Wang Yibo agar orang-orang dapat menghindar dengan cepat darinya

Tetapi na'as, kakek tadi yang menatap kepergian anak yang sudah selesai berkelahi itu, oleh Wang Yibo diserempetnya karena tidak dapat menghindar dengan cepat.

"Au....au... Pantatku. Siapa yang berani-beraninya menabrak ku, HAH!"

Kesalnya dan ingin berdiri, tapi karena ia terluka sang kakek hanya duduk menunggu ditolong

Wang Yibo sudah dapat mengendalikan motornya yang ia banting dengan cepat agar tidak dapat menabrak kakek-kakek di depannya itu, ia biarkan tergeletak begitu saja

Dan berlari menolong sang kakek untuk meminta maaf

Menopang tangan kanan sang kakek secara pelan, yibo membangunkan sang kakek untuk berdiri

"Kakek maafkan yibo, yibo tidak berniat untuk menabrak kakek karena motor yibo blong Kek."

Terangnya pada sang kakek yang merintih sakit

"Yibo bawa ke rumah sakit ya kek."

Pintanya dan berniat membantu sang kakek untuk berobat ke klinik terdekat

Akan tetapi sang kakek malah menolaknya dan memilih diantar pulang oleh yibo sekarang

"Sabar kakek-kakek memang suka darah tinggi."

Batinnya.

.

.

..

Dan kejadian lalu itulah ang mengatarkan yibo pada sebuah ikatan yang tidak dapat ditolaknya..

😅

Suami✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang