handsome ghost : 18

4.4K 629 11
                                    

happy reading, dan mungkin part
ini bakalan pendek banget 🙏







"Eungg.."

"Njun? Akhirnya lo sadar juga.." Junkyu menghela nafas lega. Setelah 3 jam tak sadarkan diri, akhirnya Renjun perlahan sadar.

"Jun..kyu?"

Junkyu mengangguk. "Iya ini gue. Lo gapapa? Kepala lo pusing gak?" tanya Junkyu sembari membantu Renjun untuk duduk.

"Pusing dikit, tapi gapapa."

Junkyu mengangguk, ia mengambil teh hangat yang tadi ia buat untuk Renjun. Tapi sepertinya sudah tidak hangat lagi.

"Nih minum dulu."

Renjun meminum sedikit teh yang diberikan Junkyu. "Makasih Kyu."

"Iya. Btw lo kenapa Njun? Sumpah gue kaget waktu lo nangis histeris banget."

Renjun lantas terdiam, pandangannya mendadak kosong. Junkyu gelagapan, ia sepertinya salah bicara. Menanyakan hal yang seharusnya tidak ditanyakan sekarang.

"Ma-maaf Ren, g-gue gak maksud bikin lo sedih."

Renjun mengangguk pelan. "Gapapa Kyu.."

"Oh ya, tadi gue buka hp lo, sorry ya lancang. Gue tadi nelfon Haechan minta dia kesini."

Ceklek

"RENJUNKUUUU!!"

Baru saja disebut, Haechan sudah datang dan langsung menghampiri Renjun yang terduduk lemas diranjang.

Haechan menangkup pipi Renjun. "Ya ampun mata lo serem banget Njun!"

Plakk

"Aduh! Iya iya maap.." Haechan meringis sewaktu tangannya dipukul Renjun, Junkyu juga ikut ikutan meringis.

"Ren lo nangis lagi?" Junkyu mendadak terkejut kala melihat air mata Renjun yang kembali keluar. Renjun menangis lagi.

Haechan gelagapan, ia langsung saja memepuk sahabat baiknya. "Ren lo kenapa? Cerita sama gue Ren.."

"Jaem..in hiks.."

"Jaemin? Kenapa Jaemin? Lo disakitin ya sama dia? Wah gak bisa dibiarin, gak tau diri banget tuh setan!" Haechan mendadak berapi-api.

Renjun menggeleng, ia makin sesegukan sekarang. "Ah Haechan mah gak ngebantu sama sekali!" gerutu Junkyu sambil mengambil alih memeluk Renjun dan menenangkannya.

"Jaemin hiks pergi.."

Haechan mengerjap, ia mencerna ucapan Renjun. "Apa Njun? Jaemin pergi? Maksud lo.."

Renjun tak menjawab. Ia balas memeluk Junkyu dengan erat dan menangis. Melimpahkan rasa sesak didadanya. Junkyu sendiri dapat merasakan kesedihan yang dirasakan Renjun.

Junkyu tak tahu siapa itu Jaemin, tapi sepertinya Jaemin sangat berharga dihidup Renjun sampai sampai Renjun terlihat sehancur dan sesedih ini. Junkyu tak tahu apa yang dilakukan Jaemin pada Renjun sampai sampai Renjun tidak berhenti menangis.

Berbeda ditempat lain, tampak Jeno yang kini tengah termenung menatap lurus setir kemudi mobilnya. Jay yang bersandar dan menutup matanya sesekali memijit pelipisnya, terdapat sisa sisa air mata disekitaran mata Jay.

Mark yang juga ikut mematap lurus keluar, dimana memperlihatkan area pemakaman. Dan Jisung yang menangis tanpa mengeluarkan suara dan menutup wajahnya.

"Kenapa lo gak ngasih tau kita lebih awal, Mark?" suara Jeno terdengar setelah keheningan yang melanda mobil.

Mark lantas menoleh kearah Jeno. Ia tak langsung menjawab melainkan termenung. "Gue nunggu waktu yang pas Jen."

"Kalo lo lupa kita bertiga ini juga sahabat Jaemin. Kita berhak tau keadaan Jaemin biarpun dia udah gak ada. 5 tahun kita gak ketemu dan dengar kabar Jaemin, dan waktu ketemu pun, Jaemin dalam wujud hantu dan udah meninggal." kata Jeno, setetes air mata keluar lagi dari matanya.

Mark menunduk. "Sorry, gue ada alasan ngelakuin itu."

"Apa alasannya? Jangan bilang lo gak mau ngasih tau kita kan?!"

"Udah Jen udah! Ini bukan waktu yang pas untuk berantem! Sekarang kita lagi berduka! Tahan emosi lo! Gak guna juga lo marah marah kalo kenyataannya Jaemin emang udah gak ada." seru Jay, menatap tajam Jeno dengan mata memerah, bersiap kembali menumpahkan air mata.

Jeno tak menjawab, ia menatap keluar, kemudian menundukkan kepalanya. Sahabat macam apa dia yang tidak tahu bahwa sahabatnya sendiri sudah meninggal? Jeno bahkan tak seniat Jay dan Jisung mencari Jaemin sebelumnya. Dan kini ia menyesal karena pertemuan terakhir ia dan Jaemin disaat Jaemin masih hidup adalah saat keduanya memiliki masalah dan sempat adu tonjok. Jeno bahkan belum sempat mengucapkan maaf pada Jaemin.

Jisung yang sejak tadi diam diam menangis mulai merasa pusing dikepalanya dan matanya yang terasa perih karena terlalu lama menangis. Ia menghapus air matanya dan bersandar pada kaca mobil.

"Kak Jaemin.. gue harap ini cuma mimpi.."

[tbc]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[tbc]

pendek seperti yang ku bilang diawal, part 18 sampai 19 bakalan pendek banget karena udah mendekati akhir.
2 part lagi tamat gengs!! udah siap sama endingnya kan?

jangan lupa tinggalkan jejak ♡

Handsome Ghost || Jaemren [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang