Ch 4 - Biscuits?

263 33 19
                                    

"Happiness is a nice hot mug of tea and a jar of biscuits."

.

.

.

Sejak pertemuan pertama mereka di restoran itu, Zhan semakin sering berkunjung ke restoran tempat Yibo bekerja. Lalu, apa yang terjadi saat pertemuan pertama mereka? Sederhana, Zhan tetap bertindak professional dan mewawancarai Yibo tentang masakannya. Tentu saja, video tentang restoran tempat Yibo bekerja menjadi salah satu video dengan jumlah penonton tertinggi dalam waktu 1 bulan. Banyak penontonnya yang menjuluki restoran tersebut sebagai hidden gem. Masuk akal, tentu. Restoran ini memang hanya dikenal oleh kalangan tertentu.

Selain itu, banyak pula yang gagal fokus ketika melihat Wang Yibo. Tidak bisa ditampik, Yibo memang memiliki tampang rupawan dan suara yang nyaman ditelinga. Tidak mengherankan banyak wanita pada kolom komentarnya terus menerus memuji Yibo, baik karena kemampuannya dalam memasak maupun karena paras tampannya. Dan jujur saja, karena ia mengingat bahwa Yibo telah menyelamatkannya, Yibo bahkan tampak lebih memukau dihadapannya. Zhan ingin mengenal lebih jauh sosok pria yang dahulu pernah menyelamatkannya. Walaupun ia sedikit sangsi bahwa Yibo masih mengingat dirinya karena kondisi fisiknya sudah banyak berubah jika dibandingkan dengan ia lima tahun yang lalu. Namun tentu saja ini tidak menggoyahkan keinginannya.

---

Xiao Zhan:

Bin, mau hangout?

Yu Bin:

Boleh. Di mana?

Xiao Zhan:

Ada bar yang baru buka. Mau coba?

Yu Bin:

Boleh boleh. Jam berapa?

Xiao Zhan:

Aku bisa jam berapapun. Jam berapa kau selesai kerja?

Yu Bin:

Aku selesai sekitar jam 8. Hmm, bagaimana kalau jam 9?

Xiao Zhan:

Oke! Nanti akan kukirimkan alamatnya.

---

Dengan menjadi pelanggan tetap di restoran tersebut, ia sudah mengunjungi restoran ini 3 kali seminggu selama 2 bulan belakangan, Zhan telah berteman dekat dengan Yu Bin. Mereka bahkan telah bertukar nomor ponsel setelah tidak sengaja bertemu pada suatu bar di pusat kota. Yu Bin adalah pribadi yang supel dengan senyum yang sedikit canggung, membuatnya terlihat sangat lucu. Tapi ketika ia tertawa, wajahnya terlihat sangat ceria. Dan satu hal yang sangat ia suka, Yu Bin sangat memperhatikan orang-orang sekitarnya. Jika ia ingin mengenal Yibo lebih jauh sebelum mendekati orangnya secara langsung, tentu saja ia bisa menggunakan beberapa tips dan saran dari Yu Bin. Bukan berarti ia berteman dengan Yu Bin hanya karena hal itu. Ia benar-benar tulus ingin berteman dengan Yu Bin karena Yu Bin adalah pribadi yang menarik.

Mendekati jam 9, Zhan mengirimkan alamat bar yang ia sebutkan tadi dan segera bersiap. Ia memilih pakaian kasual, tidak ingin menarik perhatian orang-orang yang tidak dibutuhkan. Ia memakai kaus V hitam dan celana jeans, dibalut dengan jaket kulit dan sepatu berwarna coklat tua. Zhan mengambil helm dan mengeluarkan motornya dari garasi, Yamaha R1M berwarna hitam mengkilat dengan deruman yang sangat enak ditelinga. Zhan memacu motornya menuju bar. Hanya dalam waktu singkat, Zhan telah sampai dan langsung memarkirkan motornya tepat di depan bar. Ia turun dan bersandar di motornya sembari menunggu Yu Bin.

Not a Disney Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang