Ch 6 - It's You

241 34 4
                                    

"If the future belongs to the curious, then I wonder who is gonna be my future."

.

.

.

Zhan berangkat dari apartemennya pukul 06.00 pagi. Ia mengenakan kaus hitam ketat yang dipadu dengan jaket kulit slim fit berwarna senada, celana jeans berwarna biru tua dan combat boots berwarna hitam. Ia mengenakan helm AGV Pista GPR 70th Anniversary sebelum melaju menuju apartemen Yibo. Ia tidak perlu melihat google maps lagi karena semalam ia telah mengantar Yibo pulang ke apartemennya. Tidak ada alasan spesial, Yibo tidak membawa motornya semalam karena ia baru membawanya ke tempat servis agar bisa fit dipakai untuk besok. Sama seperti alasan Zhan yang memilih membawa mobil pada malam itu dan bukan motor seperti biasanya.

Hanya sebentar saja, Zhan sudah sampai di gedung apartemen tempat Yibo tinggal. Ia memarkirkan motornya sebelum menekan nomor apartemen Yibo. Selang beberapa saat, pintu utama terbuka. Zhan melangkah santai menuju apartemen Yibo.

"Yibo!" panggil Zhan sambil mengetuk pintu.

"Masuk saja. Pintunya tidak dikunci," balas Yibo dari dalam.

Saat Zhan masuk, aroma makanan langsung menghampiri penciumannya. Saat ia mencari sumbernya, ia menemukan bahwa Yibo sedang memasak. Yibo mengenakan kaus putih, jeans berwarna abu-abu dan apron berwarna hitam. Entah kenapa pemandangan ini membawa senyum pada wajahnya. Ia jadi membayangkan bagaimana dulu Yibo memasak di kabinnya. Walau ia tidak dapat melihat dengan jelas, namun pada saat itu, ia dapat melihat siluet Yibo yang sedang memasak. Ia terlihat sangat keren, dulu dan sekarang.

"Kau mau sarapan juga, Zhan? Aku sedang membuat sarapan ala Jepang. Saat ini menunggu sup miso dan ohitashi-nya masak."

"Boleh. Biar aku bantu menyiapkannya," ujar Zhan sambil melepas jaket dan meletakkannya di kursi.

Zhan berjalan menuju dapur. Sebelum ia memegang apapun, ia mencuci tangannya dengan teliti. Setelah itu ia mengambil pisau dan memotong tamagoyaki yang Yibo letakkan di piring.

"Yibo, di mana piring dan mangkoknya?" tanya Zhan.

"Di laci lemari yang berada di samping kirimu."

Zhan mengeluarkan 2 nampan kecil, 4 mangkok, 4 piring kecil dan 2 pasang sumpit. Ia mengambil tisu, yang terletak tepat di depannya, dan membersihkan peralatan makan yang baru ia ambil. Zhan membuka penanak nasi dan meletakkannya ke dalam mangkok. Setelah itu, ia mengambil 2 piring kecil dan menyusun tamagoyaki yang tadi ia potong.

"Berikan aku mangkoknya," pinta Yibo.

Zhan membawa 2 mangkok lainnya dan memberikannya kepada Yibo. Zhan langsung mengambil mangkok tersebut setelah Yibo menuangkan sup misonya. Ia menyusun mangkok, piring dan sumpit ke nampan kecil yang sudah ia siapkan. Kemudian Zhan membawa 2 piring kecil dan meletakkannya di dekat Yibo agar Yibo dapat langsung meletakkan ohitashi. Setelah Yibo selesai memasak dan Zhan selesai menyusun makanan, Zhan langsung membawa kedua nampan ke meja makan sambil menunggu Yibo melipat apron yang ia pakai sebelumnya.

'Entah kenapa, aku merasa sangat nyaman melakukan ini bersama Yibo...'

Zhan tersenyum tipis sambil memperhatikan Yibo. Saat Yibo berbalik arah dan berjalan ke meja makan, Zhan menuangkan air ke dua gelas yang ada di meja dan meletakkan salah satunya di samping makanan Yibo. Keduanya pun mulai menikmati sarapan mereka dengan tenang.

"Mnnnn! Ini enak, Yibo!" puji Zhan.

"Terima kasih," balas Yibo sambil tersenyum tipis.

Keduanya menghabiskan sarapan dengan santai. Lagipula mereka tidak terburu-buru untuk pergi. Lokasi yang Zhan bicarakan tidak akan pergi atau menghilang walaupun mereka menghabiskan satu jam bersama di apartemen Yibo. Setelah selesai makan, Zhan menawarkan diri untuk mencuci piring agar Yibo dapat bersiap-siap.

Not a Disney Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang