Chapter 5

45 4 0
                                    

~maaf jika chapter ini tidak nyambung dengan chapter sebelumnya

~maaf jika ada kesamaan

~terimakasih buat yang sudah baca dan juga vote

Maaf ya update nya agak lama, soal nya penyakit author lagi Kambuh





















































































Penyakit mager dan juga males. Makasih masih mau baca book author yang satu ini

Jujur author sempat kehilangan ide buat lanjutin book ini

Oke selamat membaca





















































POV Tara

Setelah selesai makan aku pergi masuk kedalam kamar ku dan menghempaskan tubuhku keatas kasur

'ngapain ya enak nya, bosen juga sendiri mulu. Coba aja aku punya saudara atau temen deket gitu biar bisa di ajak ngobrol atau bercanda' batin ku

Aku memang senang sendiri tapi aku juga sedih saat sendirian, tidak ada tempat untuk ku berbagi cerita

Aku menutup mata ku dan mencoba tidur tapi aku teringat bahwa sebentar lagi magrib jadi aku menahan kantuk ku untuk sebentar lagi

Tapi aku lengah sehingga aku tertidur.

Aku terbangun tengah malam karena hujan deras dan aku lupa untuk menutup jendela ku 'astaga pasti basah ini'

Aku berlari kecil untuk menutup jendela ku dan sesuai prediksi ku lantai kamar ku basah dan mengenai baju seragam sekolah ku.

Aku kurang peduli akan hal itu karena aku berencana untuk tidak sekolah besok.

Aku pergi keluar dari kamar dan menuju ruang tamu untuk menonton televisi sebentar untuk mengundang rasa kantuk ku tapi aku mengurungkan niat ku untuk menonton karena ada petir dan satu komplek pun mati lampu.

Aku kembali kedalam kamar ku dan menghidupkan senter lalu menaruh nya diatas lemari dan sedikit mengarahkan cahaya nya ke kasur ku.

Aku mengambil handphone ku dan membuka aplikasi WhatsApp ku dan ada beberapa chat yang masuk isinya hanya ujaran kebencian, penghinaan dan lain sebagainya

Aku menatap datar kearah handphone ku, aku sudah mulai terbiasa mendapat kan chat seperti itu. Terkadang aku bingung kenapa mereka membully ku memang nya aku salah apa aku tidak pernah menghina atau melukai mereka.

Ya memang dunia tidak selalu adil, tapi menurutku ini sudah keterlaluan aku lelah di perlakuan seperti ini.

Aku melihat ada chat baru yang masuk dan itu dari Malisa, dia bilang padaku bahwa aku tak pantas hidup dan hanya menjadi beban aku membalas chat nya dan bertanya kenapa dirinya dan mereka membully ku padahal bukan hanya aku yang yatim piatu, ada 1 orang dikelas ku yang juga yatim-piatu tapi dia tidak dibully Malisa menjawab kalau  jika kau cantik maka kau aman, kata kata itu membuat ku muak. Ku akui dia

Memang cantik tapi menurut ku itu bukanlah alasan yang masuk akal bagi ku.

Jika kau cantik maka kau aman apa apaan itu dia juga akan menua dan mengeriput lalu meninggal dunia lalu beberapa bulan setelah nya dia akan dilupakan dan juga kecantikannya akan hilang. Mereka memandang orang lain dari wajah nya saja tapi tidak melihat dari hati nya.

I was reborn{Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang