Chapter 2

141 14 6
                                        


Berhubung bentar lagi hari raya idul Adha dan hati author lagi senang jadi author publish CHAPTER 2 nya.

Masih bingung sih mau lanjutin book ini atau berhenti aja

Kira kira kalian mau nya gimana lanjutin atau stop aja

Kalo mau lanjut ya author terima
Kalo nggak ya author terima juga

Walau masih beberapa hari lagi tapi author mau ucapin duluan ya

Selamat hari raya idul Adha

Salam toleransi nya ya

Selamat membaca




































































~Maaf kalau Chapter ini tidak nyambung dengan Chapter sebelumnya
~Terima kasih bagi yang sudah vote dan baca

• Pada malam itu terjadi hujan deras, tetapi Tara tidak terlalu memikirkan nya. Dia duduk di depan jendela dan meratapi nasib nya. Jarinya menyentuh kaca jendela dan mengikuti aliran air nya(ya bayangin aja gimana),dia menghela nafas pelan dan beranjak pergi dari tempat duduknya. Saat di depan kamar dia menutup mata sebentar dan membuka nya lagi rasa sedih tiba tiba menyerang nya, tanpa dia sadari butiran air keluar dari matanya dan membuatnya merasakan sesak di dadanya.

Tara termasuk anak introvert yang emosi nya bisa berubah dengan cepat,mudah merasa kesepian,bisa menangis tiba tiba tanpa di ketahui apa penyebabnya. Kepribadiannya bisa berubah tergantung dengan siapa dia bersama dan bagaimana orang itu memperlakukannya.

Tara menjatuhkan diri nya ketempat tidur dan menutup mata selamanya//plak gak maksudnya tidur. Dia terbawa ke alam mimpi walau masih sesenggukan.

Pada paginya Tara terbangun dengan keadaan yang acak-acakan,dia duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawa nya setelah itu dia bangkit dari kasur dan pergi berjalan ke kamar mandi selesainya mandi Tara langsung memakai seragam nya dan pergi ke sekolah,tampaknya tara lupa kalau dia harus sarapan. 10 menit berjalan kaki ke sekolah akhirnya dia sampai seperti kemarin dia datang paling pertama.

Tara terus menelusuri lorong-lorong yang agak gelap dan sampai di kelas nya, saat Tara sudah duduk bukanya belajar Tara malah melamun entah apa yang akan terjadi hanya saja perasaan nya tidak enak. Tak terasa kelas yang awalnya sepi  kini menjadi ramai,
Tara merasa bosan di kelas jadi dia memilih untuk pergi  ke taman belakang sekolah

dia duduk di salah satu kursi dan melihat sekelompok kupu-kupu yang terbang di sekitarnya, dengan suasana sepi,angin sepoi-sepoi, aroma bunga yang harum benar benar tempat yang cocok bagi seorang introvert, hal itu sukses membuat perasaan Tara jauh lebih baik dari sebelumnya.

Akan tetapi perasaan nyaman itu tidak bertahan lama dikarenakan ada sebuah geng pembully yang datang dan mendekati Tara, mereka membekap mulut tara dan menjambak rambutnya dan menyeretnya ke area sekolah yang lebih sepi. Salah satu dari mereka mendorong tara dan membuatnya duduk bersimpuh

mereka menarik rambut Tara kebelakang yang membuat kepala Tara mendongak ke atas dan terlihat jelas wajah Tara yang cantik, hidung yang mancung, kulit putih bersih, bulu mata yang lentik dan manik mata berwarna biru cerah  yang indah mereka sempat terpesona akan wajah Tara akan tetapi sifat keji mereka lebih besar dari rasa kemanusiaan nya. Setelah itu secara beramai-ramai mereka memukuli Tara dan juga menendang perutnya hingga punggungnya membentur tembok

setelah mereka puas memukuli Tara mereka mulai menghina nya karena Tara anak yatim-piatu setelah membuat hati Tara hancur karena hinaan mereka, mereka pun beranjak pergi meninggalkan Tara yang babak belur. Perasaan nya terasa begitu sakit bukan hanya fisiknya yang sakit namun juga hati nya.

Tara berkali kali mencoba bangun namun berkali kali juga dia terjatuh sampai pada akhir nya dia bisa berdiri dan mulai melangkah pelan menuju kelas nya dia melihat bahwa sekolah nya sepi dan hanya terdengar suara guru guru yang mengajar, Tara bejalan secepat yang dia bisa sepanjang jalan dia mencoba untuk menggerakkan tangan kanan nya agar nanti dia tetap bisa menulis 

saat sudah sampai di depan pintu kelas Tara mengetuk dengan pelan dan pintu itu terbuka guru yang membukakan pintu untuk Tara terkejut melihat keadaan salah satu murid nya itu " a...apa yang terjadi dengan mu Tara siapa yang melakukan tindak kekerasan ini pada mu jawab" ucap guru itu dengan nada yang khawatir namun diselingi suara yang tegas Tara cuma diam dia tak bisa menjawabnya karena jika dia menjawabnya bisa saja dia di bully lagi.

"Nak ayo kita ke UKS sekarang obati luka luka mu itu" kata ibu guru yang bernama Aqila dengan lembut " a..a i..iya Bu" jawab Tara terbata bata, Bu Aqila merangkul Tara agar Tara lebih mudah berjalan sesampainya di UKS Bu Aqila mendudukkan Tara di kasur dan mengambil kotak p3k dan mulai mengobati Tara " nak bagaimana kau bisa mendapati luka seperti,kau dibully ya" tanya Bu Aqila lagi lagi Tara hanya diam dia terlalu takut untuk bicara bu Aqila mengerti akan hal yang terjadi terhadap Tara

"baiklah ibu tak meminta mu untuk menyebutkan siapa orang nya hanya perlu tau kau di bully atau bagaimana" tanya Bu Aqila sekali lagi "hm...i...iya Bu s..saya di..... dibully" Jawab tara pelan, Bu Aqila yang mendengar nya merasa marah karena salah satu murid nya menjadi korban bully namun Bu Aqila hanya bisa menahan amarah nya dan meluapkan nya nanti

"Hah.. baiklah sudah selesai kau istirahat dulu dan nanti kau boleh pulang" kata Bu Aqila sambil membereskan isi kotak p3k, Tara hanya mengangguk lemah dan berbaring tak lama dia mulai tertidur, dengan pelan Bu Aqila menutup pintu UKS dan pergi berjalan kelas untuk mengajar kembali.

Tara melihat langit langit UKS  dan melihat tangan nya yang terluka,  tara cuma bisa menghela nafas dan berharap ini semua cuma mimpi.

Tara menutup mata nya dan tertidur


















"Tolong, tolong kembali"






















"Jangan pergi "



















" Kali ini tolong percaya kami "



















"Tidak ada yang menyakiti mu lagi"
















" Beri kami kepercayaan mu sekali lagi "



















" Semua orang Merindukan mu "


















" Tolong jangan sembunyi lagi "



















Gasp.....
" Hah........hah......mimpi a....apa itu, kembali apa maksudnya " Tara berfikir keras apa maksud dari mimpi itu.

Tara melirik ke arah jendela tampak nya hari ini hujan lagi

Ada seseorang yang membuka pintu UKS Tara melirik kearah pintu dan melihat ada seorang guru yang masuk, guru itu mendekati Tara dan bertanya kepada Tara "apa masih ada yang sakit" kata nya dengan lembut "tidak ada lagi, apa saya boleh kembali ke kelas" balas Tara guru itu tersenyum "lebih baik kau pulang saja ini sudah waktunya" kata guru itu

Tara merasa aneh mengapa ada guru lain yang peduli pada nya tapi Tara tak terlalu memikirkan nya.












Gimana bagus nggak,memang sih masih banyak kesalahan dan typo

Halo ada yang kangen dengan book ini ya gk ada kan .

Ya book ini awal nya mau author hapus tapi saya juga mau lanjutin gk semangat tapi hari ini hati author lagi baik jadi author up deh.

Makasih buat yang sudah vote dan baca
Jangan lupa jaga kesehatan ya.

I hope we meet again tomorrow
------------------------------------------------
1098 kata

I was reborn{Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang