"Jadi kapan bajumu dan bajuku bersatu dalam ember yang bertulisan ANTI PECAH?" Yanto habis minum satu botol baygon makannya otaknya jadi ngaco begitu.
Harapan hidup bersama Ara telah lama sirna, ia sadari kesalahan ada padanya. Andai perasaan tulus tak dipermainkan mungkin akhirnya kebahagiaan bersama gadis yang ia cintai abadi selamanya.
"Kenapa yah, gue selalu mencintai orang yang salah? Hahaha bingung. Oh iya lo enggak usah kebanyakan halu, gue capek dipermainkan!!! "
Kata orang perempuan itu selalu bener, tatapi kenyataannya Ara selalu salah dalam hal percintaan berulang kali jatuh cinta. Namun tak terbalaskan. Naas Ara hanya mendapatkan luka karena cinta.
"Gue mencintai lo, Arana Mentari serius, tulus dari hati. Bukan hanya lo yang dipermainkan oleh takdir gue juga sama Ra, gue sekarang menyadari satu hal bahwasanya cinta tanpa harus memiliki sangatlah menyakitkan. "
Yanto meneteskan air mata teringat, terbayang kenangan indah yang pernah ia lalui bersama Ara, mengukir impian untuk selamanya bersama, semuanya tinggal kenangan dan harapan semu yang mustahil bisa menjadi nyata.
"Kelihatan begitu bahagia bersama Dewi, udah deh jangan bikin seolah-olah lo juga terluka, jangan kasih gue harapan palsu lagi!!! Sekarang tugas lo jaga Dewi, sayangi dia sebagimana dia menyaingi lo. "
Hujan deras perlahan datang menghampiri bumi udara dingin begitu menusuk tiada kehangatan ataupun kebersamaan semuanya telah hilang, sirna , tanpa makna.
"Lo adalah versi terbaik dari kisah cinta yang pernah ada, berulang kali mencoba untuk menghapuskan segala rasa tatap saja hati gue memilih lo. " terjebak dalam dilema Yanto bingung harus bagaimana.
Kisah cinta ini sangat sulit untuk di mengerti. Rumit untuk di Jelaskan dengan seutas kata.
"Gue sudah belajar mencintai Adi, lo juga harus belajar mencintai Dewi, sudahlah sampai kapanpun kisah kita enggak akan berakhir indah. " Ara juga Meneteskan air mata bukan karena tak mampu mendapatkan cinta tetapi kerena persahabatannya harus berakhir begitu saja.
🧦🧦🧦
"Aku pernah mencintaimu sederas hujan,
Tapi sayang kamu lari ngangkat jemuran." Dewi duduk di teras rumahnya, menatap langit mendung gelap mencekam.Perjuangan serta pengorbanan senantiasa ia lakukan. Tatapi rasanya sia-sia dan percuma, Yanto memang bersamanya. Namun hati serta perasaan lelaki itu tetap milik Arana Mentari.
"Yanto tidak mencintai, dia hanya tertarik sudahlah lepaskan dia, masih banyak cowok baik di dunia ini, " ucap Cahaya memberi pengertian pada Dewi.
Jika menyukai sesuatu seseorang akan mendapatkannya dengan segala macam cara, tapi ... Jika rasa cinta mulai tumbuh di hati seseorang akan menghargai, menjaga, serta melindungi bahkan rela berjuang dan mengikhlaskan agar orang yang begitu ia cintai bahagia.
"Aku sangat mencintai Yanto, aku tidak rela melepaskan dia pergi sebab jikalau dia pergi hidupku akan hancur berantakan. Cahaya, tolong mengerti perasaanku. "
Sepanjang malam Dewi menghabiskan waktunya berdua dengan Yanto, sentuhan hangat penuh kasih sayangnya tak bisa dilupakan begitu saja. Semuanya sudah terlanjur, rasa takut kehilangan selalu datang menghampiri.
"Kamu juga harus paham Dewi, Yanto juga berhak bahagia bersama gadis yang dia cintai. " Cahaya mengerti jikalau, mencintai seseorang akan ada rasa ingin saling memiliki, kasihan Dewi cintanya bertepuk sebelah tangan.
Dewi terjebak dalam dilema, ingin pergi tidak bisa sudah terlalu mencintai, pergi sulit mencoba bertahan luka di hati semakin menjerit nyeri.
"AKU MENGANDUNG ANAKNYA YANTO!!! " Berurai air mata, Dewi berteriak, menjerit pilu.
Tubuh Cahaya lemas, sungguh ia tidak menyangka Yanto tega merusak masa depan Dewi, permainkan perasaan kedua sahabatnya, sedih menyayat hati. Hanya pelukan hangat yang mampu Cahaya berikan.
"Jika seperti ini caranya jalan ceritanya, mau tidak mau Yanto harus bertanggungjawab. "
Cahaya tidak mengetahui bahwa Dewi lah yang memulai permainan, mencari simpati banyak orang agar mendapatkan banyak dukungan.
"Yanto tidak akan mau mempertanggungjawabkan kalau Ara masih saja mendekati Yanto. ARA JAHAT DIA MAU RAMPAS YANTO DARI AKU!!! "
Cahaya yakin Ara tidak akan berbuat tega, gadis itu sudah melabuhkan perasaannya pada Ardian Dwi Putra, Ara tidak mengharapkan apapun dari Yanto.
"Aku bisa membantu menjauhkan Ara dari sisi Yanto, kamu tenang saja Wi, percaya sama aku kasihmu itu akan selalu ada di samping kamu sampai kapanpun. "
Tak rela masa depan Ara juga menjadi korban, Cahaya akan mencoba memisahkan Ara dari jeratan Yanto.
🥀 B e r s a m b u n g 🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑆𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝐵𝑜ℎ𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 || 𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕 ||
HumorBagi Ara, Yanto hanyalah beban mahluk enggak guna yang sangat merepotkan. "Araaaaa tolong, gue di kejar orang gila," ucapnya di sebrang sana. "Bodoamat enggak peduli." "Nanti gue belikan sempak motif bunga-bunga deh. " "Dasar beban mati aja lo. " ...