18. cuek bebek wek wek

1.5K 157 6
                                    

Karena nolongin Mark, Haechan jadi lupa sama buah mangganya yang belum dia pungut

"Bang"

"Hm"

"Bisa lepas dulu gak?"

Mark diem

"Mangganya belum gue ambil"

Mark membuka matanya dan menatap Haechan, pandangan mereka bertemu

"Belum juga gua apa apain kok udah ngidam?"

Ngeselin! Semua sama aja ngeselin.

Haechan melepas paksa pelukan Mark dan kini Mark emang sengaja gak nahan Haechan, membiarkannya pergi mengambil mangga

__________

Mark merutuki kebodohannya, bisa bisanya dia khilaf meluk Haechan begitu, untung anaknya gak marah dan gak nabok dia

Lain lagi yang ada di pikiran Haechan, dia mikir kalau Mark bener-bener ketempelan

"Hey, mikirin apaan lu?" Suara Lucas menyadarkan Mark dari lamunannya

"Gua kemarin khilaf" jawab Mark seadanya, yang ambigu menurut Lucas

"HAH? LU MERKOSA HAECHAN KAH?"

Plak

Mark memukul mulut Lucas menggunakan buku yang ia pegang "gua gak sebejat itu anjing"

"Hahah, bisa aja kan lu lagi digoda setan"

Apa iya? Berarti bener kata Haechan kalau dia lagi ketempelan

Mark menggelengkan kepalanya cepat, mana ada dia ketempelan, wong dia masih sadar kok, cuma lagi khilaf aja "Gak gak, mana ada anjir"

"Terus gimana?"

Mark menceritakan dari awal dia melihat Haechan di atas pohon mangga sampe selesai yang berakhir Haechan memaksa Mark buat makan rujak mangga muda yang kecut, kalau Mark nolak Haechannya ngambek, persis kayak bumil yang lagi ngidam.

"Apa iya Haechan hamil?" Kata Lucas setelah cerita Mark selesai

Plak

"Heh! Jaga mulut lo kalo ngomong" lagi dan lagi Lucas mendapatkan sebuah buku mencium bibirnya

"Njir, lama lama bibir gua jadi doer kayak Hyunjin" Lucas mengusap bibirnya "huhu bibir seksi gua"

"Gak usah lebay. Gua mau kumpul BEM dulu"

Diperjalanan menuju ruangan BEM, Mark tak sengaja bertemu Vani, adek tingkatnya yang kebetulan anggota BEM juga

"Kak Mark, bareng yuk"

Mau Mark bilang 'gak mau bareng' kaga mungkin juga kan tujuan mereka sama

"Ayok dek" jawab Mark sambil tersenyum ramah, dan seketika Mark teringat satu hal

Gua kan harus ngilangin sifat friendly. oke mulai sekarang sifat itu Mark terapkan

Vani mengajak Mark untuk menggobrol sepanjang perjalanan. Mark hanya menjawab iya, tidak, dan hm seperti Aldebaran, rp kth, dan rp jjh pada jamannya

Sebenarnya Mark gak tahan begini, dia sudah terbiasa ramah dengan semua orang tapi gak apa ini demi Haechan.

Melihat kating sekaligus ketua BEM-nya itu agak berbeda, lebih ke dingin dan cuek bebek wek wek. Vani berusaha merapatkan tubuhnya dengan Mark

Mark peka sama tingkah tu cewek jadi dia berjalan lebih cepat

"Awk"

Mark menoleh kebelakang, terlihat Vani yang terjatuh. Mau menolong takut Vani makin ngarep

Mark berinisiatif dengan cara lain "aldo, tolong dia, gua lagi buru buru" setelah bilang gitu Mark langsung melangkah menuju ruangan BEM

Vani hanya melongo, biasanya Mark sendiri yang akan membantunya, seperti kapan lalu dia terpeleset dilantai yang licin, tapi sekarang kok malah nyuruh orang lain. Dan juga, Mark buru buru ngapain? Pertemuan BEM kan masih 10 menit lagi

"Sini gua bantu" Aldo mengulurkan tangannya

"Gue bisa sendiri" Vani menepis tangan Aldo dan melangkah pergi dari hadapan Aldo

"Loh? Bukannya tadi dia kesakitan ya? Kok itu bisa jalan?" Aldo jadi bingung sendiri "apa sembuh secepat itu? atau cuma pura pura?"

"Modus, ke Mark lah tu. Tumben Mark bodo amat, apa dia lagi badmood? Atau putus cinta? Tapi Mark gak punya pacar, kayaknya badmood sih yang paling bener" Aldo jadi pusing sendiri. Buang buang waktu mikirin Mark, mending Aldo ngapelin Riki

BOCAH TENGIL (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang