Satu minggu ujian, satu minggu juga Haechan di antar jemput sama Mark, dan sekarang sudah waktunya berlibur dua minggu
"Apa iya bang Mark suka gue?" Tanya Haechan kepada udara, pasalnya dia cuma sendiri dikamar, sambil rebahan telentang meihat langit langit rumahnya yang berwarna putih.
"Apa gue tanyain langsung aja?"
"Gak ah. Malu"
Cukup lama berkutat sama pikirannya tentang Mark dan suara mamanya mengganggu otak Haechan yang lagi berfikir
"HAECHANN"
"Iya mama, sebentar" dengan malas Haechan keluar kamar dan menghampiri mamanya di dapur
"Sarapan nak, jangan golerin terus, mikirin Mark ya?"
Eh
"Gak, mana ada mikirin dia"
__________
Mark sekarang lagi ngumpul sama teman temannya dikantin kampus, sudah gak ada matkul lagi sekarang, cuma ya mereka pengen ngumpul aja, lapar juga pengen ngisi perut dulu sebelum pulang.
"Gua mau cerita" ucap Mark
"Soal anak itu lagi?" Tanya Lucas seolah menebak, tapi tebakannya sangat tepat sasaran
"Iya, gua bingung sama perasaan gua ke-dia"
"Gimana tuh" kini Hendery yang menyahut, sedangkan Dejun sedari tadi cuma nyimak
"Gua awal ngerasain ada yang aneh waktu dia yang bantuin gua pas mabuk, pernah kan gua ceritain?"
Mereka mengangguk
"Nah mulai dari situ rasanya gua pengen deket terus sama dia, kalau ditatap, disenyumin rasanya deg degan, terus gua suka ngeliat muka dia kalau lagi kesel lagi marah marah, lucu aja. Dan gua gak mau kalau dia itu kecapean ___ makanya gua rela ngantar jemput dia"
Mereka mendengarkan dengan seksama, mereka ngerti "berarti bener, lu suka sama dia, naksir, sayang, pokoknya lu udah jatuh cinta sama dia" jawab Lucas, dan di iyain sama Dejun juga Hendery
"Terus gua harus gimana?"
"Pepet terus aja sih"
"Hai"
Sapa seorang perempuan "boleh duduk sini gak? Soalnya penuh semua, disini doang ada dua bangku kosong" ucap perempuan tersebut
Pas banget bangku kosong disamping Mark, jadi meja nya itu persegi panjang, dan disini oleh enam kursi, jadi sebelah tiga kursi, nah si Mark ini duduk sendiri, didepannya sudah diisi sama Dejun, Lucas , dan Hendery.
"Duduk aja disini Val" Mark mempersilahkan Valeria duduk dan membersihkan meja dengan menggosoknya pake tissue, cewek mana yang diperlakuin kayak gitu gak baper?
"Sendiri aja?" Tanya Mark lagi
"Gak, sama temen, dia lagi pesen" jawabnya seraya tersenyum manis
Mark hanya mengangguk dan gak lama temen Valeria datang sambil membawa pesanan mereka "kami makan dulu ya" katanya
Mark mau menyahut tapi disahut sama Lucas duluan "iya, kami pergi dulu, yuk bro" Lucas menarik Mark
Tertinggal lah Dejun dengan Hendery, merekakan mau modus dulu sama dua cewek didepannya ini.
Diperjalanan keparkiran Lucas berhenti dan menatap Mark lekat "lu kudu hilangin sifat friendly lu itu"
Mark bingung, kenapa? Apa jadi friendly itu salah? "Kenapa dah?"
"Ck. Lu mau Haechan sama lu kan?"
Mark mengangguk
"Nah, makanya hilangin sifat friendly lu biar Haechan gak salah paham ntar"
"Hubungannya apa? Salah paham gimana?"
"Ah lu mah. masih gak ngerti?"
Mark mengeleng, seketika Mark yang pekaan itu lenyap soal beginian
"Gini, Haechan itu gua liat dari cerita lu, anaknya gak gampang baperan, dia suka mikir hal yang logis, dia kalau liat lu welcome aja sama cewek kayak tadi, dia pasti mikir, 'oh Mark ini perhatian kesemua orang' jadi dia gak bakal ngerasa kalo dia itu spesial di elo, dia mikir perlakuan lu itu sama orang lain dan dengan ke dia itu sama"
Mark mengangguk, Lucas menjelaskan agak berbelit memang, maklum Lucas anaknya emang gak bisa merangkai kata tapi Mark tetap paham. "Okey gua ngerti, ini saatnya gua jadi cowok dingin kesemua orang terus bucin ke pacar?"
"Yaa, kurang lebih gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
BOCAH TENGIL (Markhyuck)
Historia CortaMarkHyuck - Mark x Haechan (✓) awal pertemuan mereka yang bisa di bilang sangat membagongkan dan tidak terduga. saat mark berangkat ngampus, di perjalanan dia ngeliat bocah SMA yang sedang menjahili bocah SD dengan cara mengambil botol minum si boca...