19. doi

1.5K 171 2
                                    

Karena dikampus lagi mengadakan acara jadi Mark lebih banyak sibuk, palingan juga dia luangkan waktu buat ngechat atau nelpon Haechan. Kalau buat ketemu, lagi gak bisa. Mark saja pulang kerumah sekitar pukul 8 atau 9 malam dan dia ngerasa capek banget karena banyak yang ia lakukan dikampus. Sungguh Mark pengen banget untuk ketemu, andai rumah mereka deket atau lima langkah dari rumah

"Enak banget yang libur" Mark lagi kangen Haechan pengen liat mukanya jadi sekarang mereka lagi vidcall dan terpampang jelas wajah tengil dari bocah yang ada dilayar hp-nya

"Jelas dong, bisa rebahan sepuasnya, meski suka disuruh suruh emak, tapi gpp anggap saja berbakti kepada orang tua" Haechan masih rebahan sambil main game tapi tiba-tiba Mark vc dia

"Btw kenapa telpon gue? Kangen rujak buatan gue"

"Kecut. Kangen sama orangnya, boleh?"  Jawab Mark sambil memasang muka serius

Wajah Haechan memanas dan jantung kembali berulah

Bang Mark sialan, kambuh lagi kan penyakit gue

Haechan membalikan hapenya, dimana layar depan dia tempelkan di atas bantal

"Chan, kok gelap? Mati lampu ya? Jendelanya dibuka biar gak gelap"

Haechan kembali membalikan hp-nya, eh kok ada siluet cewek di belakang Mark

"Gak mati lampu kok, ituu pacar lu?" Tanya Haechan hati-hati

Mark menoleh kelayar Hp nya dan berbalik menoleh ke belakang "bukan, dia anggota BEM doang kok gak lebih, sekarang lagi rapat soalnya" jelas Mark, berharap Haechan gak salah paham

"Oh, lanjut aja bang, gua mau mandi"
Haechan duduk dari rebahannya dan menyibak selimut, terpapanglah dada mulus Haechan. Mungkin kancing piamanya gak sengaja lepas pas Haechan tidur, sering terjadi.

Mark menganga dan pikirannya sudah kemana-mana "iya, mandi aja, gua juga lanjut rapat" gak boleh mesum Mark, sadar dia belum jadi bini lu

"Iya bang. btw soal kangen itu, boleh"

Ups! Haechan jangan ngelantur

Tut

Sambungan vidcall di matikan oleh Haechan. Haechan malu, ia menutup mukanya pake selimut "dasar mulut gak bisa di ajak kompromi"

Mark yang mendengar kalimat terakhir Haechan sebelum vc di matikan, ia jadi senyum senyum sendiri.

"Boleh katanya" gumam Mark dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya

"Mark, ayok kita lanjut" sebuah suara dari wakilnya berhasil melunturkan senyum Mark yang merekah kini menjadi layu

Mark sadar kalau wakilnya ini sering kali mendekti dia, istilahnya modus lah.

Ingatkan guru honor yang disekolah Haechan?

Ibu Nisa

Sekaligus kating Mark

"Iya Nis" Mark berjalan mendahului Nisa.

Mark manggil gak ada embel embel 'kak' itu atas permintaan Nisa sendiri, entah dasar apa Mark juga gak mau kepo

Nisa melihat sifat Mark agak aneh, Nisa salah apa? Terkesan banget kalau Mark jauhin dia, biasanya juga bakalan ngajak bareng

__________

Setelah penerapan sifat cuek, kini beritanya menyebar luas keseluruhan kampus. Seluruh mahasiswa/i serta dosen dan jajaran staf staf-nya kenal dengan Mark

Gak ada lagi Mark yang friendly serta ramah, sekarang yang ada hanyalah Mark yang cuek dan dingin. Kayaknya thomas shelby pun kalah dingin.

Tapi Mark masih jadi orang baik kok, kalau temannya butuh bantuan tetap dia bantuin meski caranya saja yang agak berbeda, selayaknya cara orang dingin biasanya tanpa adanya senyum ramah yang terukir dibibirnya, yang ada hanya wajah datar. Meski begitu Mark malah terlihat lebih cool and manly.

Tapi beda cerita kalau sama orang tua dia tetap tersenyum ramah dan berbicara sopan santun.

"Berhasil juga lo jadi orang cuek" ledek Lucas sambil merangkul bahu Mark

"Jelas, gua mah selalu bisa, termasuk dapetin hati doi"

"Pede banget"

"Bodo, daripada elu sudah satu tahun ngegebet Jungwoo tapi gak dapet dapet, bahkan perkembangan pun gak ada"

"Sialan lo"

"Ahahaha, sorry, kenyataan"

Tanpa sadar obrolan mereka barusan didengar oleh Nisa "doi? Apa Mark punya pacar?"

BOCAH TENGIL (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang