Haechan terbangun dan melihat disampingnya yang kosong, lalu Mark kemana? Haechan bergegas keluar kamar dan menemukan Mark yang sedang duduk di meja makan, sudah berganti pakaian agaknya juga tu cowok sudah mandi
"Chan, mandi dulu" kata Ten, dia melihat anaknya itu masih muka bantal, rambut acak acakan, bibir bengkak, ah Ten salfok sama bibir anaknya dan baru sadar bibir Mark juga sama
Ten menampilkan senyum jahil nya "berapa ronde tadi malam?" Tanya Ten sama Mark, setelah Haechan kembali kekamarnya untuk siap siap
Mark tersipu, malu "emm, cuma ciuman, tante" jawab Mark pelan dan sedikit takut, dia siap kok kalau kepalanya jadi korban getokan centong nasi yang Ten pegang dengan kasus 'telah melecehkan anaknya'
"Kenapa gak di bobol langsung aja sih? Gemes tante tuh sama kalian, serasa pengen langsung nikahin"
"Eh?"
Ternyata Mark sudah dibukakan pintu lebar lebar sama kedua orang tua Haechan untuk masuk kedalam keluarga mereka, tinggal keluarganya saja lagi.
Kalau Johnny sudah berangkat jam 4 subuh tadi karena dia mau berangkat dinas ke luar kota, bentar doang sih cuma dua hari. Nah waktu itu juga Mark kebangun karena mendengar kebisingan diluar, ternya Ten lagi sibuk menyiapkan keperluan suaminya, jadi setelah calon mertua berangkat Mark juga pamit pulang buat mandi dan siap-siap menjemput Haechan lagi, sarapan enggak soalnya Ten sudah berpesan sama Mark kalau sarapan dirumah Ten aja.
Kini mereka telah selesai sarapan, Haechan hari ini kebanyakan diam , aneh apa bibirnya sakit? Begitulah pikir Ten.
Mark dengan Haechan sekarang sudah berada diperjalanan. Mark melirik Haechan sekilas dia melihat pria manis disampingnya itu hanya diam melihat kedepan
Ah, kayaknya Mark harus menjelaskan sekarang "chan"
"Apa?"tanya Haechan tanpa menoleh ke Mark
Mark bercerita masalah dia dengan Nisa semalam sampai bibir Nisa menempel di bibirnya dan sumpah serapah Mark
"Gue kira kalian lumat lumatan" sahut Haechan, entah ada rasa senang di hatinya saat tau ciuman mereka gak seintim yang dia bayangkan, bahkan baru nempel aja udah lepas, Haechan mau ngakak saat Mark ceritain sumpah serapahnya untuk bu Nisa
"Gak lah, gua kan cuma maunya sama Haechan, oh soal kita entah sejak kapan perasaan ini muncul, tapi gua sadar gua bukan sekedar naksir tapi gua sekarang sudah cinta, lu tau, gua sering ngangenin lo, tiap hari malahan haha." Mark terkekeh pelan
"Hah? Serius?"
Mark mengangguk dan tersenyum tulus, terlihat dari mata Mark memang terlihat serius
Pernyataan cinta yang sangat tidak romantis tapi berhasil bikin Haechan melting
Mark menoleh ke arah Haechan sekilas, kalau lama lama bahaya kan Mark sambil nyetir, tangan sebelah kirinya terulur untuk menggenggam tangan yang lebih kecil "be mine?"
Ah, Haechan mleyot, ini emang gak romantis tapi ... Aaaaa hati Haechan sangat berbunga bunga rasanya
Haechan menunduk malu, entah yang Haechan rasakan selama ini rasa suka biasa atau rasa cinta? Haechan juga gak tau, seumur umur Haechan gak pernah pacaran, suka palingan sekedar mengagumi
Tapi yang ini agak beda sih, tapi kayaknya Haechan emang belum sepenuhnya ngasih hati dia ke Mark, membuat Haechan jatuh cinta emang agak susah beda sama Renjun gampang banget jatuh cinta cuma tu anak lebih tsundere beda sama Haechan yang agak blak blakkan
Tapi Haechan mencoba menerima Mark siapa tau makin lama dia makin cinta kan? "Iya, mau"
Rasanya beban pikiran Mark terangkat semua setelah mendengar kata penerimaan dari pujaan hati dia, akhirnya Haechan jadi ayangnya beneran
"Makasih" Mark tersenyum tampan ke arah Haechan, asli Haechan malu banget soalnya dia gak pernah begini
"Hm" Haechan memalingkan mukanya yang merah padam
"Cium lagi gak?" Pertanyaan Mark berhasil bikin Haechan menoleh ke arahnya dan menatap Mark tajam
"Bibir gue masih bengkak ya! Jangan di tambah lagi"
"Hahah bercanda sayang"
"Dih" Haechan menarik tangannya yang Mark genggam dan menyilangkan kedua tangannya di dada
Baru juga jadian, malah berantem lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
BOCAH TENGIL (Markhyuck)
KurzgeschichtenMarkHyuck - Mark x Haechan (✓) awal pertemuan mereka yang bisa di bilang sangat membagongkan dan tidak terduga. saat mark berangkat ngampus, di perjalanan dia ngeliat bocah SMA yang sedang menjahili bocah SD dengan cara mengambil botol minum si boca...