Setelah gevanno bertanya kepada Olivia tadi di halaman parkiran gevanno segera mencari keberadaan kelas barunya .karena sifat sok tau nya gevanno yang udah berada sejak iya lahir akhirnya gevanno pun tersesat dan malah salah memasuki kelasnya sendiri,
"tuan gevanno kelas anda kelewatan . Mangkanya lain kali jangan sok tau oke, udah gua bilang kan dari tadi klo kita satu kelas seharusnya lu bisa ikutin gua dari belakang dong". Ucap Olivia dengan di iringi senyum manis di wajahnya.
Bukannya mengucapkan kata terima kasih kepada Olivia gevanno segera menyelonong masuk ke dalam kelasnya.
" Liat aja nanti elu akan bucin kepada gua". Gumam Olivia dalam hati lalu segeralah mengikuti gevanno masuk ke dalam kelasnya .
Suasana kelas yang begitu ramai namun tidak dengan laki laki dengan memiliki tinggi 185 cm itu iya hanya fokus kepada handphone nya saja . Melihat gevanno terlalu sibuk dengan handphone nya Olivia segera menghampiri gevanno.
" Vanno lu gk ikut ngobrol". Olivia membuka percakapan di antara gevanno dan dirinya. Namun tidak ada respon dari laki laki di hadapan nya sekarang.
"Gevanno lu gk denger suara gua ya" ucap Olivia lagi, Olivia sudah kehilangan akal buat ngebujuk gevanno untuk ngobrol bersama dengan gevanno. Olivia segera mengambil handphone dari genggaman gevanno
"apa sih jamet lu gk tau apa bentar lagi savage lu gangu anjir".ucap gevanno geram , Olivia yang mendengar ucapan gevanno hanya tersenyum licik pertanda klo dirinya berhasil membuat cowok dingin itu berbicara kepadanya meskipun wajahnya sekarang sedang datar karena Olivia mengganggu aktivitas main game ia
"gevanno kenapa lu gk mau ikutan ngobrol bersama yang lain". Tanya Olivia kebingungan, bukan gevanno namanya klo Ia tidak Menjawab dengan ketus.
"Apa harus ya gua ngobrol sama orang asing kaya mereka"jawab gevanno dengan ketus. Olivia membuang nafasnya dengan kasar pertanda bahwa dia ingin menerkam cowok di hadapannya sekarang.
"Anaknya siapa sih lu kok ketus amat sih padahal gua tanya serius sama lu Gevanno Fahreza Hermawan".ucap Olivia kesel, lagi dan lagi Olivia di kacangi oleh gevanno.
Bel masuk pun berbunyi Olivia segera duduk di bangku samping gevanno. Merasa kaget gevanno segera menatap matanya tajam dan melihat cewek di samping nya yang masih sibuk dengan buku diary dan pulpennya.
"Pindah lu anjir lu kenapa duduk samping gua sih". Ucap gevanno yang merasa risih. Bukan Olivia namanya yang tidak menjawab ketusan gevanno dengan senyum yang masih terukir indah di pipinya "lah lu kan duduk sebelah gua lah yang bangku lu dudukin itu adalah bangku gua jadi ya mau gk mau lu harus duduk samping gua".ucap Olivia dengan nada sedikit kesal, gevanno hanya menatap bingung apa yang Olivia katakan lalu kembali memasang wajah datarnya pertanda klo ia tidak setuju dengan jawaban yang iya dapatkan dari wanita di sampingnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
wanita penyembuh luka gevanno
Teen Fictionsemenjak kepergian mu aku sadar bahwa hanya kamu lah wanita yang menerima semua keburukan dan sifat dingin ku ini .tapi aku sadar tuhan lebih mencintai mu di banding aku.kamu adalah wanita yang selama ini aku jaga dan kamu adalah wanita yang tidak i...