*****
Sudah tiga hari sejak hari Livianne bertemu Tuan Serigala yang jinak dan baik hati. Setiap hari, Tuan Serigala akan berkunjung dengan berbagai jenis buah, daging segar, bahkan kayu bakar. Tindakan itu sangat manusiawi, tapi bagaimana-pun Livianne menyidik, ia tak menemukan keanehan pada serigala perak itu.
Tiga hari ini, Livianne telah menemukan sebuah cabang gua yang berisi danau kecil, yang airnya cukup hangat dan cocok untuk mandi. Mungkin.., danau itu adalah satu-satunya hal yang sedikit mengobati kebosanannya.
"Tuan Serigala, apakah kamu tahu siapa pemilik gua ini?" Livianne bergumam pada serigala perak dalam pelukannya. "Sudah tiga hari dan dia belum pulang, apakah sesuatu terjadi padanya?"
Serigala perak dalam pelukan Livianne membeku, mata birunya berkedip-kedip, bingung mau bagaimana memberitahu wanita asing bahwa dialah sang pemilik gua. Tetapi, dari hasil pengamatannya 3 hari ini, wanita asing ini benar-benar tidak tahu apapun perihal benua orc dan isinya.
Dengan hati nurani yang bersalah, serigala perak itu melolong lembut, tidak lupa menggunakan ekornya yang tebal dan lembut untuk menarik perhatian Livianne.
"Oh, Tuan Serigala, apakah kamu menghiburku?" Livianne sangat kesepian dan ketakutan selama ini. Satu-satunya hal yang membuatnya mampu mengalihkan perhatian hanyalah serigala ini. "Terima kasih, berkatmu aku tidak begitu sedih."
Sebenarnya, Livianne memiliki dugaan samar yang enggan ia akui.
Livianne menduga bahwa dia tidak lagi berada di bumi yang dia kenal.
Tempat ini sangat aneh, seperti; pepohonan tinggi yang rimbun, spesies-spesies tumbuhan yang aneh, dan hewan-hewan yang tidak diketahui.
Jika memang benar dugaannya, Livianne berharap bahwa dirinya bisa menemukan jalan pulang. Bahkan jika dunia tempatnya tinggal sebelumnya membuatnya merasa sangat jengah dengan orang-orang di sekitarnya, Livianne tidak bisa melepaskan kehidupan moderen yang nyaman dan damai.
Ketika pikiran Livianne menari tak tentu arah, suara tawa beberapa pria terdengar dari arah luar gua.
Harusnya Livianne senang. Tetapi dia tidak memiliki firasat yang baik, jadi dia segera menarik serigala perak untuk bersembunyi di dalam lorong tergelap di gua.
Setelah berhari-hari tak melihat seorang manusia-pun, Livianne kebingungan haruskah ia keluar untuk mencoba peruntungan dan berjudi dengan nasib, atau bersembunyi dan mempertahankan situasinya yang stabil.
"Hei, bukankah ini aroma Vellios?"
"Dia mungkin sempat menginap di gua ini sebelum akhirnya berangkat ke hutan sial, karena itu aroma tubuhnya masih sangat melekat."
"Aku mencium aroma lain, aroma ini.., bukankah ini aroma melati dan campuran mint, apakah itu seorang wanita?"
"Mana mungkin, apakah wanita adalah spesies yang bertebaran di manapun?"
"Vellios telah memasuki usia dewasa, sudah 5 hari semenjak dia memutuskan untuk berangkat ke hutan sial untuk masa percobaan."
"Dengan kemampuannya, aku akan bersyukur bahwa dia bisa bertahan hidup selama 3 hari."
"Dia ikut mendaftar tanpa berpikir, apakah begitu mudah untuk menjadi seorang pejuang suku? sudah banyak orc yang mati di hutan sial."
Pembicaraan aneh itu membuat hati Livianne berderu panik dan khawatir, dipeluknya serigala perak dalam pelukannya dan menutup matanya kebingungan.
Apa itu orc?
Apakah wanita benar-benar langka?
Dan serigala perak..,
Terlalu banyak kebetulan sehingga Livianne tidak mampu menahan diri untuk menunduk dan menatap serigala malas dalam pelukannya.
Sejak hari ia terjatuh di jurang dan terbangun tanpa cedera apapun, Livianne terus bersembunyi di gua dan menolak untuk keluar barang hanya selangkah. Dan satu-satunya makhluk hidup yang ia temui adalah serigala perak..
Orang-orang bicara banyak hal dan tanpa sadar memberikan banyak informasi kacau untuk dicerna oleh Livianne.
Saat matahari terbenam, orang-orang itu pergi dan butuh sekitar tiga puluh menit bagi Livianne untuk berani keluar dari dalam gua.
Ketika hanya tersisa dirinya dan serigala malas itu, Livianne menunduk dan menatap wajah serigala perak yang sepertinya sangat spiritual.
Aku harusnya tahu bahwa serigala ini mungkin bukan serigala yang aku tahu.., tetapi karena terlalu kesepian dan tidak memiliki apapun yang memberikan rasa aman, aku tanpa sadar menyepelekan banyak hal.
Livianne duduk termenung di tempatnya, membuat serigala perak khawatir dan mulai melolong pelan sembari mengusap kepalanya pada tubuh Livianne untuk menarik perhatian.
"Dunia ini.., apakah dunia orc?" Livianne tidak bisa mempercayai apa yang ia dengar dari pembicaraan orang-orang itu, tetapi ucapan-ucapan mereka membuat kecurigaannya menguat. "Apakah.., apakah di tempat ini tidak ada manusia? hanya orc?"
Orc pria terlahir dengan kekuatan kasar bawaan, mereka bisa berubah menjadi bentuk hewan ketika berusia 10 tahun. Dan setelah mereka berusia 10 tahun, orc pria akan memiliki kekuatan magis, seperti; angin, api, air, angin, atau logam. Orc pria yang tidak memiliki kekuatan dan tidak memiliki tubuh spiritual (bentuk hewan) dicap sebagai orc cacat.
Sementara orc wanita tidak berbeda jauh dengan manusia berjenis kelamin perempuan. Bedanya, masing-masing memiliki aroma yang khas, memiliki beberapa ciri hewan di tubuh mereka; seperti ekor, telinga, atau taring, dll. Tetapi, orc wanita tidak memiliki ketahan para orc pria, sehingga di dunia dimana flu bisa membunuh, orc wanita yang lemah sering kali tidak bisa bertahan, yang pada akhirnya membuat jumlahnya terus menurun.
Serigala perak sudah tahu bahwa gadis asing ini tidak akan butuh waktu lama untuk memahami isi pembicaraan pemuda-pemuda dari klan orc serigala perak. Jadi dia mengangguk dengan ragu, kemudian menatap dengan sedih, khawatir bahwa gadis itu berpikir dirinya memanfaatkan wujud binatang untuk mengambil manfaat.
Ya, menang benar.
Tapi serigala perak enggan itu mengakuinya.
Respon serigala perak membuat Livianne merasa lemas dan terjatuh di tanah, matanya panik dan ia memaksakan dirinya untuk tetap tenang.
"Lalu.., apakah kamu Vellios yang mereka bicarakan?"Vellios, putra seorang pejuang dari suku orc serigala terlahir cacat karena tidak bisa merubah bentuk tubuh spiritualnya di usia 10 tahun. Ketika ia berusia 12, Vellios berhasil berubah, namun kekuatan petirnya sangat lemah dan tidak dapat digunakan untuk bertarung.
Orang-orang meledeknya sebagai orc cacat.
Dan serigala perak itu mengangguk, mengakui bahwa dialah Vellios; orc cacat yang orang-orang bicarakan.
Livianne mendesah panjang dan mengacak-acak rambutnya, kepalanya sangat pening dan seluruh tubuhnya kehilangan semangat.
"Lalu, mengapa kamu berpura-pura seperti seekor binatang liar?" Livianne merasa bahwa Vellios berusaha mempermainkan ketidak-tahuannya.
Serigala itu hanya menggeleng.
"Berubah sekarang dan katakan padaku!"
Tapi serigala itu masih saja menggelengkan kepalanya.
Suasana hati Livianne sangat rumit dan kimi ditambah sebuah emosi bernama amarah, dia berbalik dan berlari ke arah tempat tidur.
Ada suara lolongan yang memelas di belakangnya, tetapi Livianne menutup mataya dan diam-diam menangis
"Pergilah, jangan usik aku!"
Dia benar-benar tidak ingin berinteraksi dengan siapapun, ia hanya ingin sendirian, berharap bahwa ketenangan memberikannya rasa nyaman.
*****
Bersambung..,
*****Vote & Comment
=
Next Part.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELINTASI DUNIA BINATANG.
FantasyLivianne tahu bahwa ibu tiri-nya sudah lama menaruh benci padanya, namun ia tidak pernah menduga bahwa kebencian yang wanita itu simpan cukup besar untuk menjual Livianne ke rumah bordil. Tahu bahwa masa depannya mungkin akan hancur lebur tanpa jala...