9.Bunda

402 40 11
                                    

Haloo semuanyaaa, ketemu lagi nih, gimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan baik ya.

kayaknya part ini agak pendek ya hehe, soalnya capek banget baru sempat nulis, maaf banget kalau jadi lama update gini, soalnya aku udah duduk di bangku kuliah teman teman, jadi ya gitu.... do'akan aku agar tetap bertahan sampai akhir ya, do'a terbaik juga buat kalian💕

Btw kalian tenang aja kok, insyaallah cerita aku yang ini bakalan aku selesein sampai end, ga peduli ramai atau ngga, soalnya aku ngga mau mengecewakan readers aku yang udah setia sama cerita ini💕.

Btw lagi Jangan lupa VOTE dan KOMENTAR yaa... karena vote dan komentar kalian berarti sekali buat aku dan ceritaku ini hihi mohon kerjasamanya ya, vote ga lama kan?tinggal pencet bintang disisi bawah kiri hehe love you kaliann💕
OH IYA KALAU ADA TYPO MAAF BANGET YA🙏🏻 KALAU KETEMU KATA TYPO NYA BOLEH BANGET KASIH TAU NTAR AKU PERBAIKI HIHI💕.

Happy reading sayang sayangku💕.

zana merasakan sangat gugup sekarang, hanya saja ia takut jika bunda Aksa tidak suka kepadanya, atau tidak suka anaknya dekat dekat dengan dirinya.

"ayo masuk" ucap Aksa menggandeng tangan zana lembut.

"t-tunggu..".

"kenapa?" tanya Aksa heran.

"kalau bunda Lo ga suka sama gue gimana?" ucap zana menatap mata Aksa serius, sedangkan Aksa hanya menanggapinya dengan senyuman lembut miliknya.

"udah coba aja dulu ketemu, bunda makannya nasi kok bukan manusia" gurau Aksa guna membuat suasana hati zana lebih membaik.

"ayo ah" Aksa membuka pintu rumahnya menggunakan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya menarik tangan zana agar ikut masuk ke dalam bersamanya.

"assalamualaikum, bunda?" teriak Aksa cukup kencang, zana sedari tadi hanya menggenggam erat tangan Aksa.

"wa'alalaikumsalam, udah pulang dek?" balas bundanya berteriak dari arah dapur.

"Bunda liat deh siapa yang aksa bawaa".

sang bunda yang penasaran akan siapa yang di bawa anaknya itu pun segera keluar dari arah dapur menuju arah suara aksa.

"siapa sih dek?" tanya bunda sebelum melihat ke arah depannya.

zana mati Matian menahan gugup, genggaman erat di tangan Aksa tak ia lepaskan sedari tadi, ia hanya bisa menunduk takut dan malu, sedangkan Aksa mengusap lembut tangan zana guna menenangkan nya.

"ini siapa sayang?" tanya sang bunda dengan lembut, oh jangan lupakan senyuman manisnya yang terpancar karena ia senang, akhirnya anaknya satu ini membawa seorang perempuan ke rumahnya, tak jauh berbeda dengan sang bunda, Aksa juga sedari tadi tersenyum senang.

"assalamualaikum bunda" gugup zana.

"wa'alalaikumsalam, ayo duduk dulu".

"ini zana bunda" jelas sang anak kepada bundanya.

"ohh ya ampunnn, jadi ini perempuan yang udah bikin anak bunda jatuh cinta hm? perempuan yang setiap hari anak bunda ceritain? gemasnyaaa" tangan bunda beralih ke arah pucuk kepala zana dan mengusap nya pelan.

zana kaget, ia pikir tentang Aksa yang selalu menceritakan dirinya kepada sang bunda hanya omongan belaka, ternyata laki laki itu tidak berbohong, yang lebih kagetnya adalah bunda Aksa sangat lembut, sudah lama zana tidak merasakan usapan di pucuk kepalanya dari seorang ibu, terkahir kali satu tahun yang lalu saat ia di Kanada dengan mamanya.

mendengar ucapan bunda Aksa, zana tersenyum lembut dan mulai berani menatap mata wanita cantik di hadapannya sekarang.

"aa gemasnyaa, dapat dimana kamu dekk, jadi anak bunda ya?" sang bunda mencubit gemas pipi zana.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang