Pagi yang cerah menyinari kota Albarama. Ibu Kota Negara Neustria, Negara paling makmur dan paling modern diseluruh dunia. Kendaraan-kendaraan berlalu lalang membuat kebisingan di Ibu Kota. Walaupun masih pagi aktivitas warga sudah dimulai, ada yang berangkat kerja, berangkat sekolah, dan lainnya.
"Hey anak Ayah!" Tzuyu menyapa kepada calon anaknya yang masih berada diperut istrinya Sana.
Sana tersenyum saat Tzuyu mengelus perutnya yang masih rata. "Dia belum bisa mendengarmu Tzu."
Tzuyu menatap istrinya itu. "Anak kita cerdas Sana. Mana mungkin dia tidak bisa mendengarku."
Sana terkekeh geli. "Usia kandunganku baru 4 minggu sayang. Kamu ini ada-ada aja."
Tzuyu ikut tersenyum mendengar perkataan istrinya itu. "Hah, hari ini aku harus bekerja dan berjanji akan pulang cepat."
Tzuyu mencium puncak kepala Sana. "Aku berangkat dulu ya? Kalau ada apa-apa kamu telfon aku."
Sana mengangguk. Lalu menyalami Suaminya itu. Tzuyu adalah seorang pegawai disebuah pabrik. Ya, walaupun bukan dari keluarga kaya tapi mereka bahagia.
Sana dulunya sebelum menikah dengan Tzuyu adalah seorang pengacara terkenal. Dia memutuskan berhenti berkarir setelah menikah.
***
"Baru sampai?" Tanya Dami, teman kerja Tzuyu.
"Kelihatannya gimana?" Tzuyu memang selalu cuek dengan teman wanitanya.
Dami tertawa pelan. "Aku tidak suka dan berniat merebutmu dari Sana. Sana itu temanku."
Dami dan Sana adalah teman satu sekolah dahulu. Tapi walaupun begitu Tzuyu tetap menunjukkan sikap dinginnya.
Tzuyu memakai masker dan sarung tangannya, bersiap untuk bekerja tanpa memperdulikan celotehan teman-teman kerjanya.
"Aku dan Woosik Oppa akan menikah," ucap Dami tiba-tiba.
Tzuyu menoleh kaget. "Choi Woosik? CEO dari Choi Company?"
Dami mengangguk sambil memakai sarung tangannya.
Tzuyu masih dengan wajah kagetnya. "Wah! Bagaimana kau menggodanya?"
Dami memukul bahu Tzuyu dengan keras. "Yak!"
Tzuyu tertawa. Choi Woosik adalah salah satu sahabat istrinya, jadi wajar jika Tzuyu juga harus dekat dengan teman laki-laki istrinya. Tzuyu adalah suami posesif.
Bel untuk waktu bekerja berbunyi. Semua pegawai siap diposisinya masing-masing. Ditempat kerja mereka ada satu televisi besar yang sangat jarang sekali dinyalakan. Dan kali ini televisi itu menyala, menayangkan berita mengejutkan.
***
Sana baru saja mau pulang kerumahnya setelah dari minimarket. Sambil membawa barang belanjaanya Sana mengernyitkan dahi bingung ketika melihat keramaian. Dan lebih terkejutnya lagi ketika dia melihat sebuah robot besar bulat dan banyak kaki.
"Ada apa ini?" Sana bertanya kepada seseorang dikerumunan.
"Sebuah robot tiba-tiba turun dari langit!"
Sana menganga kaget. "Wah! Bagaimana bisa!"
"Sepertinya ini uji coba ilmuan," ucap seseorang lainnya berteori.
Srrttt drrttt tanggg
Robot itu bergerak. Seperti sebuah mata, mata robot itu terbuka. Menampakkan sinar merah. Orang-orang masih berkerumun, nampak kagum dengan robot itu.
Suara kamera, flash kamera seketika memenuhi kerumunan yang sedang memfoto robot aneh itu.
Duaarrrr
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Survive? 《ON HOLD》
FanficKetika kehidupan manusia terancam dengan adanya robot-robot yang entah darimana datangnya. Original Story milik : @niarben