4

1.3K 61 5
                                    

"Baru kali ini liat Keysa bisa dekat dengan orang asing" batinnya

Dania tidak sengaja menoleh kearah pintu, dia kaget ada Devan disana. Dia langsung mengalihkan pandangannya dan terus fokus mengurusi keysa, Dania menidurkan Keysa, karna sudah malam dan waktunya tidur.

Sesudah menidurkan Keysa, ia turun kebawah dan untungnya disana ada Ambar nenek Keysa atau ibu dari dosennya yaitu Devan.

"Maap tante ganggu waktunya, saya mau ijin pulang karna sudah sangat malam" Ambar menyetujuinya dengan syarat ia diantar oleh Devan, yaitu dosennya. Dania sudah menolak tapi Ambar terus saja kekeh meminta Devan untuk mengantarnya, Dania pasrah dan akhirnya ia mengiyakannya.

Dania dan Devan sudah ada didalam mobil dan melaju kearah rumah Dania, tidak ada percakapan setelah tadi Devan menanyakan alamat dimana rumahnya. Sesampainya didepan rumah Dania, Devan membuka suaranya.

"Terimakasih dan maap saya banyak merepotkan kamu"

"Iya pak tidak apa-apa saja juga seneng ko sama Keysa, terimakasih juga sudah mengantar saya" setalah berpamitan Dania langsung turun dan masuk kedalam rumahnya.

Didepan pintu sang mamah sedang berkacak pinggang, dengan tatapan penuh selidik itu dilontarkan kepada sang anak. Dania yang melihat itu dibuat kikuk tak bisa berbuat apa-apa lagi, karna ia mengakui salah sudah pulang terlalu malam sekali tanpa ijin. Bukan tanpa alasan ia tidak ijin melainkan hpnya lowbat jadi tidak bisa memberitahu mamahnya atau keluarganya.

"Darimana saja kamu nak?" tanyanya to the point

"Tadi aku habis kuliah mampir ke mall bareng Anna hehehehe"

"Sampe gak tau waktu ya, kalau mau pulang itu bilang nak biar mamah sedikitnya tenang tau kamu ada dimana sama siapa gitu" ucapnya

"Iya maap mah, hp ku lowbat jadinya gabisa ngabarin" suara Dania terdengar lesu sekali.

"Yaudah ayo masuk sayang, cuaca hari ini dingin gak baik buat kesehatan". Dania dan mamahnya pun memasuki rumah, Dania langsung pergi ke kamarnya untuk mandi.

Sekarang Dania sedang rebahan di kasur empuknya, tiba-tiba Anna menelponnya.

"Hallo, ada apa?" tanya Dania

"Gimana tadi lo, maap ya gue tadi ninggalin lo gue gaenak sama Pak Devan. Lagian tu anaknya juga pengennya sama lo" cerewet Anna

"Gapapa gak usah minta maap hahahaha, lo tau gak RUMAHNYA GEDE BANGET ANJIR KAYA ISTANA rumah gue aja kalah" Dania sedikit berteriak karna kekagumannya terhadap rumah dosennya itu.

"Wahhh seriusan lo, pepet saja sama lo Dania. Dia itu ganteng, berwibawa, mapan, kaya, umurnya masih 28 tahun, duda anak satu gapapa lah toh anaknya juga suka sama lo. Tipe lo lah pokonya kan lo pingin tuh sama yang duda-duda gitu hahahahahaha"

"GAK, Dia itu nyebelin banget. Tapi kalo anaknya gue suka banget gemes, ngangenin lagi" ucap Dania

"Kangen Bapaknya kali lo bukan anaknya hahahahhha" Ejek Anna

"Udah ah gue tutup besok kuliah pagi mana ada matkul si dosen kulkas lagi di jam ke 2. BYE"

Dania menutup telponnya sepihak, dia males kalo sudah membahas dosennya yang menyebelkan dan dingin kaya kulkas itu. Dania sekarang sedang membaca novel kesukaannya, tiba-tiba ada notif chat nomor tidak dikenal diatas layar handphonenya.

Dania penasaran lalu ia membuka isi pesan itu, Dania kaget setalah melihat isi pesan itu karna itu pesan dari dosennya Dania, lebih tepatnya PAK DEVAN.

DOSEN DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang