5

1.3K 51 4
                                    

Dania penasaran lalu ia membuka isi pesan itu, Dania kaget setalah melihat isi pesan itu karna itu pesan dari dosennya Dania, lebih tepatnya PAK DEVAN.

+628*********
Besok sebelum masuk kelas kamu keruangan saya dulu.
Devan

Dania bingung kenapa dosennya itu mempunyai nomor hpnya, tidak mau di buat pusing Dania pun membalasakn dengan kata sopan dan mengiyakan. Dania lalu ingat bahwa ia harus segera membuat judul skripsinya, ia mulai bangkit dan duduk dimeja belajarnya.

Dania sudah lama membaca referensi-referensi dari beberapa buku, ia juga sudah menemukan judul skripsinya dan yang lainnya juga.

Jam sudah menunjukan tengah malam, Dania sudah sangat mengantuk dia pun langsung kekamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi lalu tidur.

Pagi hari Dania sudah terbangun, ia sudah siap-siap untuk pergi ke kampusnya.

"Tumben anak perawan udah siap, biasanya harus bangunin dulu" suara mamahnya menggelegar dipagi yang indah ini.

"Yaelah mamah, aku sebenernya ngantuk banget mah tapi karna dosen nyebelin itu jadinya aku harus kekampus lebih pagi" keluh Dania kepada sang mamah.

"Emangnya ada urusan apa?"

"Gak tau, mungkin masalah skripsi"

Mamahnya Dania hanya bisa memberikan semangat kepada anaknya, dia sangat menyayangi anaknya itu karna dia adalah putri satu-satunya yang ia punya.

"Aku berangkat dulu ya mah, pah"

Setelah berpamitan Dania menaiki mobilnya dan berangkat, hari ini tidak ada macet-macetan seperti kemarin. Sesampainya dikampus ia langsung pergi keruangan Devan, dosennya itu.

Tok tok tok

"Masuk"

"Assalamualaikum pak" ucap Dania, lalu duduk dikursi yang berhadapan dengan Devan.

"Waalaikumsalam" jawabnya

"Saya mau mengajukan judul skripsi saya pak"

"Ouh kamu sudah mau mengajukan, nanti saja sesudah matkul jam 11 siang saya tunggu kamu disini" ucapnya

"Terus bapak nyuruh saya kesini buat apa?" Dania jadi heran kalo bukan tentang skripsi apalagi.

"Anak saya ingin ketemu kamu" mendengar itu Dania sedikit agak keheranan, mengapa anak dosennya ingin bertemu dengannya. Tapi dibalik keheranan itu, dia senang karna bisa bertemu dengan anak menggemaskan itu.

"Emangnya kenapa pak?" tanya Dania

"Dia dari sesudah bangun tidur terus nanyain kamu, dan selalu merengek ingin bertemu kamu" ucap Devan

"Boleh pak, nanti saya kesana sesudah bimbingan dengan bapak" jawab Dania

"Iya, sebelumnya terimakasih dan maaf merepotkan" Devan sebenarnya tidak enak dengan Dania, tapi anak kesayangannya itu selalu merengek meminta ingin bertemu dengan Dania jadinya ia mau tidak mau mengajak Dania untuk bertemu dengan anaknya.

Dania langsung pamit kepada dosennya, karna sebentar lagi matkulnya akan segera dimulai. Ia berjalan kearah kelasnya, tiba-tiba ada yang memanggilnya, dan itu adalah Anna.

"DANIA" teriaknya

"Heh biasa aja kali manggilnya gak usah pake teriak-teriak"

"Hehehehehe, eh btw lo darimana?" tanya Anna dengan ke kepoannya.

"Dari ruang dosen" jawab Dania sambil jalan masuk ke kelasnya.

"Dosen siapa?" tanyanya lagi

"Pak Devan" Anna yang mendengar itu kaget, dan langsung memberikan pertanyaan untuk Dania.

"Hah kok bisa? emangnya kenapa? benerkan kata gue lo suka sama Pak Devan"

"Heh ngga ya, gue kemarin disuruh dia ke ruangannya sebelum matkul dimulai gue kira dia nagih judul skripsi, ternyata dia minta gue ketemu sama anaknya dirumahnya" ucap Dania

"Ouh gituu wihh anaknya Pak Devan apet banget ya sama lo, udah cocok lo jadi mommynya si keysa hahahahaha" ucap Anna sambil tertawa

"Ngawur lo"

Kelasnya sudah ramai dan dosen di jam pertama sudah datang, dan mulai mengajar.

Jam sembilan, dosen pertama sudah selesai mengajar dan sekarang sedang menunggu dosen terakhir yaitu Pak Devan, yak sekarang Dania memang hanya dua matkul saja.

Dania meminta Anna untuk mengantarnya ke toilet sebelum dosennya masuk, Dania mengiyakannya tapi sebelum mereka keluar kelas dosennya itu sudah ada di pintu kelasnya dan masuk.

"Duh kenapa udah dateng sih gue udah kebelet banget lagi" batin Dania

"Ayo Dan, kita ijin aja daripada ditahan" ucap Anna

"Lo yakin kita bakal dikasih ijin?" tanya Dania

"Yakinlah, ayo" Anna dan Dania berjalan kearah dosennya itu, dan meminta ijin untuk ketoilet.

"Pak maaf saya ijin ke toilet" ucap Dania, mendengar itu Devan langsung melihat kearah dua orang yang ada di depannya.

DOSEN DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang