Struggle | NCT | WAYV

09

Yo guys, maaf yaaa saya baru bisa up.
Jujur aja, saya baru punya ide sekarang,
Buat yang masih baca dan nungguin makasihh banyak!!!

Jangan lupa buat vote nya yaa biar saya semangat, terus banyak idenya!

See you!!!
Enjoy guys...!!

~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~

'Yakali Vin! Mana ada manusia masukin hantu lain ke sini?' sahut Lucas gemas, gadis yang di incarnya menelengkan kepala.

'Hehehe, iya juga, aku ikut ya? Lucas ya?' Vinka memberikan tatapan mautnya, Lucas mengangguk senang.

'Tentu saja! Ayo!' Lucas menggandeng tangan Vinka dan berjalan lebih dulu, Jungwoo makin menatap datar kejadian di depannya.

"Kenapa?" tanya Jina takut, Jungwoo menoleh.

"Gue baru tau kalo setan juga bisa pacaran."

.
.
.

"Eh, maksudnya?" Jina sedikit terbengong, karena malas Jungwoo hanya diam. Keduanya kini berjalan di lorong yang gelap dibantu flash hp masing-masing.

"Apa masih jauh?" Jina kembali mengeluh dengan tangan mengusap tengkuk, Jungwoo melirik sedikit. Itu hal wajar, karena beberapa hantu terlihat tertarik padanya.

Sreett..

Jina terkesiap kala Jungwoo manarik pinggangnya, membuat jarak antara mereka hilang. "Lo harus di deket gue, kalo nggak entar lo kena culik setan!"

Tubuh Jina tersentak, gadis itu tidak banyak protes membuat smirk Jungwoo muncul meski terbilang tipis.

"Lo bilang mereka belum banyak yang datang, tapi kenapa di sini ramai?" Jungwoo bertanya datar, kening Jina berkerut.

Itu benar, meski terlihat sepi nyatanya disini sedikit bising. Seperti banyak orang yang lalu lalang, ditambah dengan hawa panas yang menguar.

'Hantu juga banyak yang rajin, dikira manusia doang kali ya!' jawaban ngegas dari Lucas mendapat dengusan dari Jungwoo. Jengkel juga lama-lama.

'Nah kita sampai!!!' Vinka berseru disertai putaran tubuh.

"Kita sampai," Jungwoo memberitahu gadis disampingnya, "ini kan... Ruang Uks?" bisik Jina ketika melihat papan nama ruangan, Jungwoo mengangkat bahu. "Entah, mereka bilang ini ruang gurunya,"

'Ayo masuk!' ajak Lucas, dikarenakan pintu Uks telah rusak mereka tidak perlu repot untuk membukanya.

.
.

"Yo, pagi semuanya!" sapaan dari si bungsu Ilichil di sambut ramah oleh para staff, ruangan besar dengan meja panjang yang cukup untuk menampung lebih dari 30 orang menjadi tempat rapat pagi ini.

"Apa kita akan melakukan comeback besar lagi tanpa member lengkap?" luncuran pertanyaan di awal diskusi oleh si bungsu dari semua unit, semua staff nampak bingung.

"Jisung, apa kau keberatan?" Kun bertanya lembut, Jisung sendiri mengepalkan kedua tangannya erat di atas paha.

"Aku... Hanya saja... Ini benar-benar tidak adil..." Jisung berbisik, semua orang menghela nafas.