06

278 36 20
                                    

Yuhu~~~~ gue back~~
Ada yang nunggu cerita ini? Ada yang penasaran?
Yuk, comment guyss...

.

.



Sedangkan ditempat lain, tepatnya di cafe seberang agensi, ada Jungwoo yang sedang menyantap Bakso ditemani teh hangat. Diluar hujan mulai turun, jadi Jungwoo memilih menunggu didalam cafe saja.

"Si setan gak nyasar kan ya? Lama amat." gerutunya kesal, padahal Jungwoo baru menunggu sekitar 5 menit lalu. Dasar.

.
.

Lucas berjalan menyusuri lorong gedung, mengecek satu persatu ruangan yang dilewati, tak jarang dia berpapasan dengan makhluk menyeramkan.

Seperti sekarang, Lucas mengecek ruangan yang sepertinya ada orang didalamnya. Saat dilihat, ada beberapa wanita yang tengah berlatih.

'Aish, ini bukan. Mereka dimana sih? Tapi kalo tak salah mereka adalah Red Velvet! Woah... Tarian mereka Bagus!' selama beberapa menit Lucas diam disana hanya untuk melihat Red Velvet menari.

Setelahnya dia kembali berjalan, ia membungkuk pada makhluk tinggi tanpa telinga yang diam dipojok belokan lorong.

Lucas masuk kedalam ruang alat musik, tak ada anggota Nct disana namun ia melihat seorang wanita diatas kursi piano.

Wanita itu berbalik dan melihat Lucas diambang pintu, senyumnya mengembang.

'Annyeonghaseyo ahjumma...' Lucas membungkukkan badannya, nampak wanita itu terkejut, hanya sebentar.

'Kemarilah nak.' Lucas menurut dan mendekat, ia berdiri disisi wanita tadi.

'Ada apa ahjumma?' tanya Lucas, lagi dan lagi wanita paruh baya dihadapannya tersenyum hangat.

'Kau sedang apa disini?'

'Aku sedang mencari anggota Nct, apa ahjumma melihatnya?' tanya Lucas sedikit berharap wanita itu mengetahui dimana posisi anggota Nct.

'Kau mencari saudaramu? Ah, kenapa kau bisa ada disini?' tangannya mulai menekan tuts piano. Lucas meliriknya dengan sudut mata, ia terkejut melihat tangan sang ahjumma yang hitam.

'Hahaha, kau pasti terkejut dengan tanganku ya?' tanya sang ahjumma dan Lucas menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Hehehe, itu... Kenapa hanya tangan ahjumma yang hitam?' tanya Lucas penasaran, karna wajah dan tubuh wanita itu normal hanya tangannya yang hitam.

'Mau dengar cerita?' tawarnya dan Lucas terdiam sebentar lalu mengangguk. Ia duduk di lantai.

'Dulu, aku adalah seorang pianis.' ucap sang ahjumma mengawali ceritanya. Wanita itu beralih menghadap Lucas, ia usap kepala Lucas lembut. Tinggi Lucas yang bisa disebut over itu memudahkannya, karna walaupun duduk dilantai Lucas masih seppinggang dirinya.

'Pianis? Woah hebat...' puji Lucas, wanita itu tersenyum mendengarnya.

'Aku sering menghabiskan waktu diruangan ini, memainkan piano ini saat ada waktu.' Lucas diam menyimak, dapat ia lihat ada penyesalan yang mendalam disinar mata sang ahjumma.

'Aku sudah berjanji akan memainkan piano dihari ulangtahun putriku, hanya saja, 2 hari sebelumnya ada kejadian naas yang menimpa diriku.' Wanita itu menunduk dan menyeka air matanya, Lucas mengusap punggung tangan kanan milik wanita itu yang ada didalam genggamannya.

'Apa itu ahjumma?'

'Tanganku terbakar saat aku menyelamatkan putra temanku dalam kebakaran, aku selamat tapi tanganku hangus.' Lucas membola mendengar penuturan wanita didepannya.

Struggle | NCT | WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang