Sick

4.4K 204 51
                                    

Cameron Dallas

Cameron menggenggam tangan Y/N yang lembut. Cameron menatap Y/N penuh dengan kekhawatiran. Y/N malah tersenyum melihat Cameron. "Kok kamu senyum sih?" tanya Cameron, "habis, kamu imut kalau lagi peduli sama pacarnya." Y/N terkekeh pelan. "Tentu saja! Kamu itu perempuan yang penting dihidupku, kamu tau kan aku selalu sayang sama kamu. Aku nggak senang lihat perempuan cantik dan sangat istimewa bagiku sakit." mendengar kata-kata Cameron, Y/N yang sudah merah akibat demam bertambah karena rona dipipi Y/N.

Nash Grier

Y/N melihat Nash yang sedang terlelap disebelah kasur rumah sakit yang Y/N tempati. Y/N terkekeh melihat Nash dengan dengkuran yang menurut Y/N, imut. Y/N membuka rambut yang menutupi wajah Nash, 'rambutnya udah panjang aja' pikir Y/N.  Nash membuka matanya, Y/N langsung berpura-pura tidur lagi. Y/N bisa merasakan tangan besar nan hangat mengelus pipinya. "Y/N, bangun dong." Y/N menahan tawa dalam hati. Nash mendekatkan mukanya ke Y/N dan mencium bibir Y/N lembut. Y/N bisa merasakan tubuhnya panas.

Matthew Espinosa

"Buka mulutmu." Y/N memegang sendok dan mangkuk yang berisi bubur. Matt menggeleng, dia tidak suka dengan bubur rumah sakit. "Matt, please.." Matt tetap menggeleng. Y/N memegang tangan Matt. "Aku bakal kabulin permintaanmu deh." ujar Y/N, Matt menatap Y/N dan tersenyum jahil. "Beneran?" tanya Matt, "uh huh." akhirnya Matt membuka mulutnya. Y/N terkekeh pelan menyuapi sahabatnya yang sedang sakit. "Kamu tau nggak permintaanku?" tanya Matt kepada Y/N, Y/N hanya menjawab dengan gumaman tidak jelas. "Aku mau perempuan paling cantik bernama Y/N menjadi pacarku."

Shawn Mendes

"Y/N, semoga kamu cepat sembuh." Shawn menyingkirkan rambut Y/N yang menutupi muka Y/N yang menurut Shawn, Cantik. Y/N membuka matanya pelan dan tersenyum pada Shawn. "Kok bangun?" tanya Shawn, "ng.. Nggak bisa tidur." Shawn terkekeh mendengarnya, " Maybe I'm just a kid in love, Maybe I'm just a kid in love, Oh, baby, If this is what it's like falling in love.." Shawn menyanyikan bagian lagunya 'kid in Love' Y/N tersenyum pada Shawn, Shawn menaruh tangan Y/N dipipinya sambil tersenyum kembali.

Taylor Caniff

Y/N membuka matanya dengan malas, tapi tubuhnya tetap menyuruhnya untuk membukanya. Y/N melihat pacarnya yang tersenyum padanya, Taylor. "Morning, my bandana girl." Taylor tersenyum manis pada Y/N, Y/N hanya tersenyum tipis. "Berapa hari aku tertidur?" tanya Y/N. "Sekitar dua hari." jawab Taylor, Y/N menatap Taylor kaget. "Apa kamu sudah makan?" tanya Y/N panik, Taylor terkekeh pelan, "kan kamu yang sakit." Y/N menutupi mukanya sampai ke mata, "tapi nanti kamu juga sakit." Taylor tersenyum tipis dan mencium puncak kepala Y/N lembut, "anything for my bandana girl."

Jack Johnson

"Aku takut G." Y/N yang duduk disebelah kasur rumah sakit Jack J menunduk. Jack G menghela nafas dan berbisik kepada Y/N, "ini bukan salahmu." Y/N menatap Jack G, "tapi kalau aku tidak mengajaknya ke pantai, dan tidak mendekati segerombolan laki-laki itu pasti Jack tidak akan babak belur sampai pingsan seperti ini." Y/N menutup kedua mukanya. "Ini bukan salahmu, aku akan pergi ke Cafeteria." Jack G berjalan keluar. Y/N memegang tangan Jack J. "Maafkan aku Jack." air mata mulai keluar dari pelupuk mata Y/N. "Ini bukan salahmu Y/N." bisik Jack J, Y/N terkaget. Jack J membuka sebelah matanya. "Sudah seharusnya aku melindungi perempuan yang aku cintai dari para mesum seperti mereka." Y/N tambah menangis, "Jack..."

Jack Gilinsky

"Aku benci demam!" keluh Y/N yang hanya bisa terbaring ditempat tidur. Seseorang tertawa, "tapi kamu imut kalau lagi demam, nggak bisa diem tidur." pacarnya lah yang tertawa, Jack Gilinsky. "Lho? Berarti kamu seneng lihat aku nangis dong! Jahat!" Y/N menutupi seluruh tubuhnya dengan selimutnya yang lembut tapi tidak terlalu hangat. "Uh.. Dingin." keluh Y/N lagi, Jack G terkekeh dan tiduran disebelah Y/N, Jack G melingkarkan tangannya di pinggang Y/N. Y/N membalikkan badannya menatap Jack G. Mereka saling bertatapan, Jack G baru mau menciumnya, tapi Y/N langsung memendamkan wajahnya di dada Jack G. "Aku hanya mau dipeluk." Jack G terkekeh kembali dan mencium rambut Y/N.

Carter Reynolds (°////°)

"Carter.. Aku nggak mau minum obat." tukas Y/N. Carter yang sedang memegang sendok berisi obat tetap sabar dan menyodorkannya. "Nggak pahit kok." ucap Carter. "Nggak enak, ew.." Carter malah meminum sendiri obat yang disendok, "enak tau, nanti biar sembuh. Terus main sama aku lagi." Carter menaruh obatnya dimeja kecil disebelah kasur. Y/N tetap menggeleng. Carter mencubit pipi Y/N, "apaansih? Sakit! Orang sakit malah dicubit!" rengek Y/N. "Makannya, minum obatnya." kata Carter sambil tekekeh, Y/N tetap menggeleng. Carter meminum obatnya tanpa menelannya, dia mendekatkan mukanya ke Y/N dan membuka mulut Y/N sehingga membuat celah. Carter mencium Y/N sekaligus Y/N menegak obatnya.

Aaron Carpenter

Aaron tersenyum pada Y/N yang dari tadi menggenggam tangannya. Entahlah kenapa Y/N memegang tangan Aaron saat dia sakit, "kau kenapa sih?" tanya Aaron. "Aku nggak suka lihat rumah sakit, soalnya disini banyak orang yang sakit dan meninggal." bisik Y/N. "Dasar aneh." ejek Aaron. "Terserah! Akukan benci horror!" Aaron terkekeh, mereka berdua saling bertatapan. Aaron mendekatkan mukannya ke Y/N, "jangan! Nanti kamu ikut sakit! Ketularan nanti!" Y/N menyembunyikan wajahnya dengan tangannya. Aaron melepaskan tangan Y/N, "kan yang nularin kamu, nggak apa dong." Aaron mencium Y/N lembut, dan melepaskannya kembali. Y/N langsung bersembunyi dibalik selimut.

Hey! Hey! Hey! Hey! Hey! Hi!

Whassup?

Vote? :'(

Ada yang mau request one shoot nggak? Tinggal tulis nama (nama samaran) , dan dengan siapa kamu mau.

MAGCON imagines{Indonesia}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang