2 in 1[twelve]

95 14 0
                                    

Do you get dejavu huh?~

Flashback start

"Oeeek oeeek!"
*suara bayi🙏

Suara tangisan bayi terdengar dari arah pintu ruangan oprasi, chenle yang menunggu didepan pintu oprasi bernafas dengan lega.

Ya, hanya chenle? Mengapa? Mark dan haechan berada dicanada, xiaojun dan hendery sedang dalan perjalanan menuju korea, bahkan xiaojun dan hendery baru mengetahui akira hamil saat chenle mengatakan pada mereka untuk pulang ke korea, jisung dan sungchan? Mereka harus menjaga hyuna dan hyura dirumah.

Salah satu dokter keluar dari ruangan menghampiri chenle yang menunggu didepan.

"Eh gimana dok?" Tanya chenle dengan panik nya.

"Semua nya berjalan lancar, ibu dan bayi nya selamat, tapi ibu nya masih dalam keadaan tak sadar" jawab sang dokter lalu permisi untuk kembali ke ruangan nya.

Chenle masuk dengan perasaan gugup dicampur panik, terlihat salah satu perawat baru saja selesai membersihkan bayi nya.

"Boleh saya gendong sus"

"Tentu"

"Aiigo lucu nya, haha aku bahkan tak tau harus membiarkan nya tetap bersama akira atau bersama ku, disisi nya, akira butuh perawatan dan harus melupakan kejadian saat itu, itu bisa jadi trauma berat bagi nya, disisi lain bayi juga butuh kasih sayang ibu nya yang sudah mengandung dan berjuang melahirkan nya" gumam chenle pelan, ia sudah memikirkan itu sejak pertama kali mengetahui bayi yang dalam kandungan akira berkelamin perempuan.

.
.

Malam tiba, akira sudah sadar sejak tadi sore, keluarga nya juga sudah sampai di korea, bahkan jaemin dan taeyong sudah berada di sana.

Tok

Tok

Tok

Chenle yang mendengar suara ketukan itu langsung saja membuka pintu ruangan inap vvvvvvip itu.

"Pfft" terdapat sungchan dan jisung yang menggendong hyuna dan hyura persis saat chenle menggendong mereka.

"Mami, bunda, liat anak kalian, udah kaya suami istri yang gendong anak nya" chenle ingin sekali tertawa lepas, tapi ia tak melupakan fakta bahwa sekarang diri nya berada di rumah sakit.

"Eh cucu nya mami, sini sama mami, untung ngga ada yang sakit" bukan nya kasian pada anak nya sendiri, taeyong malah langsung mengambil hyuna dari gendongan sungchan.

"Sungchan yang sakit mi~" memang benar, tubuh sungchan sudah pegal² semua sebab menggendong hyuna dari pagi.

"Hyura nya ngga kenapa² kan sung, duuh kasian cucu bunda, ngga nyaman ya sama ayah jisung" jaemin menepuk nepuk pelan punggung hyura, jisung yang melihat itu mendengus kesal.

Tidak manusiawi sekali bunda nya ini.

"Haha kasian, ututu" chenle yang kasian pada kedua suami nya langsung saja memeluk kedua nya.

"Udah kayak anak kecil aja sih" ledek akira, tubuh nya masih lemas, padahal diri nya ingin sekali meledek habis habisan kedua sahabat nya itu.

"Akira, papa sama mama butuh penjelasan" ucap hendery dengan nada dingin nya.

"S-sorry pa, akira bahkan waktu itu dalam keadaan setengah sadar pa"

Brak

"Biar saya yang menjelaskan pak" tiba² saja seorang lelaki masuk ke dalam ruang inap akira dengan nafas yang tersenggal senggal.

"Siapa kau?" Tanya hendery.

"Hyuna sama hyura nginep di rumah mami aja gimana?" Tawar taeyong, chenle mengangguk kecil lalu membiarkan taeyong dan jaemin pergi membawa kedua anak nya.

"Saya  lee jaewoo, pemilik bar yang saat itu gadis ini datangi" pria tersebut menarik nafas terlebih dahulu sebelum melanjutkan cerita nya.

"Saat itu dia pergi bersama teman² nya, tak berapa lama saya melihat gadis ini sudah mabuk berat, tanpa sadar ia ditarik oleh salah satu pelanggan setia saya, taman² nya yang lain sudah tidak peduli keadaan, mereka memilih mencari lelaki lain nya, sampai tak beberapa lama lelaki itu memesan satu kamar dan membawa gadis ini menuju kamar yang ia pesan, dan pagi nya pria itu membawa gadis ini menuju mobil nya, dan aku tak tau apa lanjutan nya" jelas pria itu panjang kali lebar kali tinggi kali jari² kali diameter kali rusuk kali kali kali.

"Baiklah... apa kau tau keberadaan pria itu sekarang?"

"Tidak tuan"

Akira menunduk takut, papa nya memang humoris dan seru, tapi ketika marah papa akan menjadi sangat menakutkan.

"Huuuuft akira, papa ngga akan nyalahin kamu sepenuh nya, tapi pergi ke bar? Siapa yang pernah mengijinkan nya? Hm?" Akira hanya menggeleng, saat itu juga ia diajak paksa oleh teman² nya.

"Chenle, apa kau sering mengawasi akira?"

"Ya uncle, setiap malam aku pergi ke apartemen nya, dan setiap malam akira ada di kamar nya, kecuali malam itu, akira meninggalkan surat keterangan bahwa dia pergi ke mall bersama teman² nya" hendery mengerutkan dahi nya, chenle yang hanya ditugaskan mengawasi bisa saja ikut kena.

"Kau berbohong gadis kecil" tubuh akira sudah benar² bergetar karena gugup.

"Jangan pulang ke rumah, tinggal lah bersama chenle, sungchan, dan jisung untuk sementara, dan kau, kau yang bertanggung jawab atas bayi nya, rawat dia sampai umur nya sekitar 2 tahun dan kembalikan kepada pria manis ini ketika umur nya sudah dua tahun, aku akan mentransfer uang untuk kebutuhan nya, hwang sakura, itu nama nya" perintah hendery, semua nya mengangguk patuh.

"Ayo sayang kita pulang" saat ingin melangkahkan kaki nya, hendery berhenti dan kembali menghampiri chenle.

"Psst, bawa dia pada dokter taeil, jangan biarkan kejadian ini tetap bersarang di otak nya" bisik nya lalu pergi keluar dari kamar inap milik anak nya.

Setelah kepergian hendery dan xiaojun semua nya bernafas lega.

"Mas.." ucapan jisung terpotong ketika ada orang yang menepuk punggung nya.

"Emang harus mas ya" heran sungchan.

"Eh iya maaf, em kau boleh kembali, besok datang lah untuk mengambil nya" pria itu mengangguk dan langsung pergi dari rumah sakit.

Chenle menghampiri akira yang masih tertunduk, "sudah lah, uncle memang seperti itu, ia tak akan lama begitu, tunggu saja besok, dia akan kembali dengan senyuman nya, vesok sebelum pulang kita ke rumah papa mama mu dulu untuk mengambil baju mu, tak apa, aku akan selalu disini, kita kan sahabat" chenle memeluk erat akira, pelukan chenle sangat amat khas, siapapun yang memeluk nya akan merasa aman dan nyaman.

"Kalian pulang sana, lele mau nemenin akira disini, besok jangan sarapan mie, di kulkas ada sayur sama ayam, dah sana hus hus" usir chenle, sungchan dan jisung melunturkan senyum nya.

Tapi setelah nya mereka tersenyum jahil, dibalik itu mereka bisa melakukan semua yang mereka mau.

"Lele punya CCTV loh ya dirumah, jangan harap ngapa ngapain" kan.

"Kita langsungtidur aja lah chan"

"Ho'oh"

. . . .

Benar, setelah dua tahun pria itu mengembalikan sakura pada chenle, akira juga sudah di hipnotis untuk menghilangkan semua jejak suram nya, bahkan dia tak menyadari bahwa diri nya mempunyai anak perempuan.

Flashback end



Mwehehehe, gimana? Dah mau end nih, mungkin beberapa chapter lagi, kenapa? Lama ya? Iya aku lagi dibanjirin tugas, kalo ngga ada, senggang nya waktu malem, tapi kalo malem kan buat istirahat, kalo siang² senggang pasti ngga ada ide, ada ide nya kalo lagi ngerjain tugas, gitulah lika laku nya.

Oke sekian
terima kasih buat yang udah mau baca, sehat selalu

Kalo ada typo maklum, author nya juga manusia

Bye bye para pembaca

2 in 1|| SungchensungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang