2 in 1[fifteen]

82 10 0
                                    

"Eh chenle, mami, ada perlu apa kesini?" Sungchan memulai pembicaraan, ia menyenggol bahu jisung agar ikut berbicara.

"Tadi itu kita lagi istirahat, berkas² udah selese semua" jisung nyengir.

Tok

Tok

Tok

"Pak, ini berkas yang tadi pagi sudah selesai, kalo butuh bantuan panggil saja" ucap sekretaris sungchan dan jisung, tapi sebelum keluar dari ruangan kedua boss nya, ia di panggil oleh taeyong.

"Kau kerjakan pekerjaan mu sendiri ya, besok kamu boleh libur selama tiga hari"

"Eoh, terima kasih nyonya besar jung, saya permisi"

"Sama²"

Taeyong kembali menatap sungchan dan jisung tajam, harus nya dia sering mampir kesini untuk mengecek keadaan.

"Pinter nya dua anak ini" puji chenle sembari mengusap surai hitam kedua suami nya, tapi entah kenapa pujian itu seperti sindiran.

"Mami lagi ngga mau ribut, ada yang harus di bicara kan, duduk lah" sungchan jisung dan chenle duduk di sofa yang tersedia di ruangan kedua boss itu.

"Kalian pernah liat kartu nama ini?" Taeyong menyodorkan kartu nama yang tadi di berikan oleh jaewoo.

"Pernah², ini perusahaan kosmetik terkenal itu kan, dulu perusaan mereka pernah kerja sama dengan kantor ini" jawab jisung.

"Bisa telfon kan CEO dari perusahaan itu? Biar mami yang telfon dejun" sungchan mengangguk lalu mengambil benda pipih yang ada di dalam saku nya.

Begitu pun taeyong, ia langsung menelfon xiaojun.

Sungchan dan taeyong selesai menelfon kembali duduk di sofa.

"Sial, dejun udah terbang ke china tadi malem" gerutu taeyong yang tentu terdengar oleh sungchan jisung dan chenle.

"Terbang? Aunty jun bisa terbang?" Heran jisung.

"Bukan goblok, maksudnya terbang naik burung ke china" jisung ber oh ria mendengar penjelasan sungchan.

Punya suami dua ngga ada guna nya kalo dua² nya sama² oon batin chenle.

"Gini nih kalo waktu sekolah suka bolos, maksudnya tuh ke china pake pesawat" sungchan dan jisung meng oh kan jawaban taeyong.

Beberapa menit kemudian seseorang mengetuk pintu ruangan sungchan dan jisung pelan lalu membuka pintu, itu sekretaris mereka, sungchan dan jisung bilang 'jika ingin masuk masuk saja tapi sebelum nya ketuk pintu, kalau pintu nya di kunci berati kami sedang ada urusan pribadi'

"Tuan jung, tuan lee, ada yang mencari kalian" ucap sekretaris itu.

"Suruh masuk saja, Kami juga tak sibuk" mendengar jawaban boss jisung, sekretaris yang bernama winter menyuruh tamu mereka untuk masuk.

"Apakabar tuan jung dan tuan lee, ada apa kalian memanggil saya?" Tanya pria yang merupakan CEO dari perusahaan kosmetik yang mereka dari tadi bicara kan.

"Bukan hanya kita yang ingin bicara, tapi juga mereka" sungchan menunjuk ke arah sofa di sambilng nya yang berisi taeyong, chenle, haechan dan jaemin, kapan haechan dan jaemin datang? Saat mendengar kabar dari taeyong, untung perusaan mereka tak terlalu jauh.

"Ah annyeong nyonya besar jung, lee dan na" pria itu membungkuk lalu duduk di kursi di depan taeyong, haechan, jaemin dan chenle.

Memang jaemin di panggil nyonya besar na karena sudah ada haechan yang di panggil nyonya besar lee.

2 in 1|| SungchensungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang