12. Kepalsuan Belaka

922 43 13
                                    

Nada hanya duduk terdiam di atas kursi sembari melihat ponselnya berulang. Hari ini dokter yang merawatnya sudah memperbolehkannya pulang tapi dengan beberapa syarat kalau wanita itu harus check up seminggu sekali sampai kondisinya benar-benar pulih seutuhnya. Sembari menunggu Adrian yang sedang menyelesaikan administrasi Nada beranjak berjalan mencari angin di sekitar taman rumah sakit yang tak jauh dari jangkauan suaminya.

Tiba-tiba pundaknya ditepuk, reflek Nada menoleh mengira suaminya yang melakukan itu, namun nyatanya seorang pria asing berdiri di sampingnya.

"Kamu yang kemarin itu kan?"

"Siapa yaa?" Herannya menatap pria dengan setelan kemaja flannel dan  jeans berwarna hitam itu.

"Yang buahnya jatuh di depan supermarket."

"Oh mas nya yang nolongin saya waktu itu ya."

"Iya selain yang waktu itu, kamu nggak inget aku siapa gitu?" Tanya pria di depan Nada.

Memang siapa pria ini, apakah Nada pernah bertemu sebelumnya ?

Padahal Vero mengingat jelas wanita yang ada di depannya saat ini.

"Kamu nggak inget aku Nad."

Nada terkejut saat pria itu tau namanya, padahal mereka belum berkenalan sama sekali.

"Kamu tau namaku darimana?"

"Coba kamu inget-inget lagi Nad, masa iya kamu nggak inget aku."

Nada berusaha mengingat namun ingatannya nihil.

Pria itu akhirnya memberi tahu Nada siapa dirinya. "Nad, aku Vero temen SMA kamu."

Nadapun akhirnya mengingat siapa pria yang di depannya. "Ya ampun, kamu Savero Biantara. Kok beda banget kamu yang sekarang dengan yang dulu, maaf kalau sampai aku nggak ngenalin kamu."

"Akhirnya kamu inget juga Nad, apakabar kamu sekarang Nad. Lalu ngapain dirumah sakit? Udah hampir 7 tahun lebih kita nggak ketemu."

"Alhamdulillah aku baik Ver walaupun beberapa hari yang lalu sempet drop makanya aku bisa sampai ini."

"Kalau tau kamu sakit aku pasti bawain buah Nad." Jawab Vero.

"No, It's ok Ver, Kamu sendiri kabarnya gimana? semejak lulus sekolah kamu ngilang nggak ada kabar. Bahkan Reuni 4 bulan yang lalu aja kamu nggak datengkan."

"Iya Nad, kabarku baik. Setelah lulus aku pindah ke London buat ngelanjutin studiku, baru aja bulan ini balik lagi ke Indo karena mamaku tiba-tiba sakit sampai masuk rumah sakit."

Nada memandang Vero yang nampak sedih saat menjelaskan keadaan ibunya. Namun tiba-tiba sebuah tangan merengkuh pinggangnya.

"Sayang, dia siapa?"

Suasana berubah menjadi lebih intens, entah kenapa Nada merasakan aura cemburu pada suaminya.

"Dia temenku mas." Jawab Nada yang langsung di sambut uluran tangan dari Vero.

"Perkenalkan saya Vero teman SMAnya Nada."

Rianpun mengambil tangan itu. "Saya Rian suaminya Nada." Dia menjawabnya sambil menekan kata suami agar pria di depannya tau status Nada sekarang.

Veropun kaget lama tak mendengar kabar dari Nada ternyata wanita didepannya sekarang sudah menikah.

"Ayo Sayang, udah selesaikan bicaranya." Ajak suaminya.

Nadapun mengangguk mengikuti ajakan suaminya. "Ver, aku duluan ya."

"Iya Nad, hati-hati di jalan." Jawab Vero, walaupun sebenarnya masih banyak hal yang ingin Vero tanyakan termasuk nomer ponsel dari Nada Najma.

It's So HurtfullTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang