"Kita mau kamu jadi adik kita."
"Woah, lo suka pistol?"
•••
Arabella Anderson.
Seorang gadis SMA yang memiliki paras bak seperti dewi Aphrodite, sangat menyukai hal-hal yang menantang, dan jangan lupakan dia adalah badgirl di sekolahnya.
Walaupun d...
Ruby yang mendengar itu pun bengong. Sedangkan Gilang pun mencak-mencak tidak jelas, bagaimana tidak, sebelumnya mereka sudah sepakat kalo yang bilang itu dia, tapi sekarang kenapa malah mereka?
"Kok kalian sih yang bilang?" Ucap Gilang kesal.
"Padahal kan udah sepakat, kalo gue yang ngomongin." Lanjutnya.
"Lu lama." Jawab Galang dengan singkat.
"Tapi kalian kan udah sepakat tadi!" Ucap Gilang semakin kesal.
"Udah woyy, ini kita lagi nunggu jawaban Ruby, jangan ribut." Ucap Gibran menengahi mereka.
"Tapi d-
"Diam." Ucap Zergan dengan datar.
"Jadi gimana dede gemes?" Tanya Gibran dengan tidak sabaran.
"Aku mau kok jadi adik kalian, tapi untuk Queen Aodra kayaknya gabisa dulu." Ucap Ruby, sambil menatap mereka tidak enak.
Mereka yang mendengar ucapan Ruby pun senang sekaligus sedih.
"Kenapa?" Tanya Zergan dengan muka yang datar, namun jika di teliti terlihat jelas jika dia penasaran.
"Kalo jadi Queen, gabisa sembarangan. Queen harus bisa seimbang sama ketuanya, dari kekuatan maupun otak. Queen juga harus pinter selesaiin masalah dalam geng, bukan cuma bawa gelar doang." Ucap Ruby dengan muka serius.
"Aku ga mau bawa gelar itu kalo belum bisa sekuat ka Zergan, setangguh ka Zergan, dan secerdas ka Zergan. Jadi Queen harus bisa beladiri juga, biar nanti kalo ada tawuran bisa ikut bela geng motornya, bukan malah nangis di balik punggung anggotanya." Lanjut Ruby, dengan mata yang fokus menatap reaksi mereka.
