xii

8.7K 936 107
                                    

double up! 700+ word lagii. kayaknya gue terlalu enjoy nulis cerita ini😂 padahal ini harusnya short story yang tiap chapternya pendek-pendek haha

"truth or dare?" ujung botol berhenti tepat menunjuk haechan dengan bagian lainnya ke arah chenle yang mengajukan pertanyaan.

"truth...," jawaban haechan terdengar agak ragu.

"oke, harus dijawab jujur ya! kalo terlalu privasi ga perlu dijawab tapi siap-siap makan gacoan level 8."

"okee. ayo apa buru."

"leher lo merah itu kenapa?"

"hah?" haechan buru-buru
menutupi bagian lehernya. seiingatnya tadi pagi sudah ditutupi concealer. muka dan telinganya memerah karena teringat bagaimana ruam itu muncul.

mata chenle memincing. "yang ini gausah dijawab keknya gue udah tau deh."

"anjir lo pacaran baru sebulan udah dikasih cupang aja chan. kek laki gam-" kata jeno.

"ya gapapa dong kak jen. lagian kak haechan sama kak yeonjun kan udah legal. daripada pacaran udah lama tapi dua-dua belum legal udah ngelakuin lebih dari ciuman?" sinis chenle.

"eh kok malah ribut si, ayo lanjut main. chan puter," kata renjun menengahi.

sudah lama sejak terakhir mereka bisa kumpul seperti ini. setelah fokus ujian kelulusan dan dilanjut ujian masuk universitas akhirnya mereka bisa kumpul. iya satu tahun lebih telah berlalu, pada akhirnya haechan resmi pacaran dengan yeonjun bulan lalu. cukup panjang juga waktu pendekatannya.

kini tutup botol mengarah pada mark dengan haechan yang mengajukan pertanyaan. "truth or dare?"

"dare." jawab mark tegas. matanya menatap tajam haechan.

"kasih dare yang susah chan!" seru renjun.

"gimana kalo darenya nyium salah satu dari kita?"

"ga usah ngawur lo jeno!" omel jaemin. "emang lo mau ciuman sama bang mark?"

jeno bergidik.

"darenya," haechan menjeda. "masak."

"oke."

"NOOOO! gue masih sayang dapur markas kita!" tolak chenle mentah-mentah.

ingat bagaimanapun markas ini milik babanya chenle.

"haha ga kebayang bang mark masak." jisung tertawa geli.

"lu yang bener aja chan." tambah jeno.

"yaudah sih yang dikasih dare juga menyanggupi." haechan mencebik. ekspresinya terlihat lucu dan manis di mata mark.

"tapi biar aman lo dampingin gue, chan." kata mark.

"kok? jadi gue?"

"demi keamanan dapurnya chenle." mark menggidikan bahu, berusaha terlihat tidak begitu peduli. "kan yang bikin dare elo."

menghela napas haechan bangkit berdiri. "nyesel gue ngasih dare."

"kalo gitu sementara mark sama haechan masak, btw bikin cemilan ajaa martabak mie kayaknya enak. simple juga chan! yang lainnya lanjut main." kata renjun.

"iyaa enak bikin matabak mie." daripada makan mie gacoan yang dibeli jisung, si bontot soksokan beli gacoan level terpedas yang mana rasa cabe doang ga kemakan berakhir jadi hukuman buat main tod.

lalu sementara kelima orang asyik bermain tod tentu saja yang family friendly, mark dan haechan menuju dapur.

"kak mark ambil mienya tiga terus mienya dikeluarin. gue mau nyiapin panci buat rebus mienya."

setelah beres melakukan step pertama. haechan mengambil mangkok besar dan enam butir telur. "itu telurnya dipecahin kak dimasukin ke mangkok sama semua bumbunya terus diaduk rata."

"oke."

haechan mengaduk-aduk mie yang di rebus. "besok minggu mae ngajakin lo sekeluarga buat makan malem." kata haechan.

"bubu udah cerita."

"tentang merger perusahaan keluarga, buat antisipasi gue harap besok lo dateng bawa pacar lo kak, gue juga bawa kak yeonjun."

mark yang tengah mencampur bumbu dengan telur menoleh pada haechan. menatap punggung sempit yang berdiri di depan wastafel untuk meniriskan mie.

"bokap gue ga bakal suka sama rencana lo haechan."

haechan menoleh. menatap mark dengan raut wajah frustasi. "terus kita harus gimana? tetep diem-diem aja tau-tau besoknya dinikahin gitu? lo punya pacar kak, gue juga. bahkan lo pacaran udah jauh lebih lama dari gue."

yang enggak haechan tau mark ga bener-bener cinta sama pacarnya.

saat haechan mulai ngejauh, mark baru sadar. kalo yang dia suka itu haechan bukan renjun. dihari haechan dijemput yeonjun di rumahnya mark masih bisa denial. dia tetep ngedeketin renjun dan berakhir dengan jadian.

lalu haechan makin jauh. puncaknya sebulan lalu waktu haechan memposting fotonya bersama yeonjun dengan caption yang menyatakan kalau mereka mulai pacaran.

rasanya mark tidak rela. dia jadi teringat setiap tingkah haechan yang terputar menjadi kenangan manis juga lucu. yang dulunya nampak menjengkelkan sekarang jadi dirindukan.

"bubu sama daddy john pasti mau yang terbaik untuk anaknya. gue yakin daddy gue bisa nemuin cara lain buat ngeyakinin para petinggi. yang penting kejujuran kita kak, lagipula keluarga lo sama renjun juga lumayan deket."

"masalah gimana kalo papa malah lebih milih kerjasama sama perusahaan keluarga renjun. meskipun belum segede punya keluarga lo, perusahaan keluarga renjun sejauh ini perkembangannya stagnan. dan kalo sampai itu kejadian yang dirugiin disini keluarga lo, chan. perusahaan keluarga lo dirintis kakek dari mae kan? daddy johnny emang kompeten tapi pikirin baik-baik kakek lo masih ada dan mae lo juga punya kekuasaan yang tinggi di situ."

haechan menghela napas frustasi. "terus lo maunya gimana?"

"idk, kita bisa ikutin alurnya aja?"

"lo gila kak?" haechan menahan suaranya supaya tidak berteriak. "ujungnya udah jelas. pernikahan. kita bakal dinikahin kalo ga jujur dari awal."

"then... let it."

haechan kehabisan kata-kata.

annoying | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang