"haechan bagaimana kondisi kandunganmu?"
keluarga haechan tengah berkumpul dalam perjamuan di salah satu hotel bintang 5. dalam perjamuan itu ikut serta kakek haechan dari sang ibu. dan pertanyaan diatas terlontar dari bibir beliau.
"baik, jika tidak ada halangan akhir bulan bayinya akan lahir."
"mark, lebih baik kamu ambil cuti mulai dari sekarang. besok sudah memasuki pekan akhir," saran kakek lee.
"iya kek. mark sudah mengajukan cuti untuk dua pekan."
"oh ya johnny kudengar dari asisten jang tambak ikan kita mulai dilirik anjing-anjing pemerintah. pastikan kamu menyelesaikan dengan rapi. bisa panjang masalahnya nanti jika sampai mereka mencium sedikit saja bau bangkai."
"orang-orang pemerintah sekarang makin merepotkan. haah, seandainya saja kita punya koneksi bagus dengan mereka." diakhir kalimatnya kakek lee melirik ten yang menunduk dalam.
setahun telah berlalu, namun kakek kadang masih sering menyinggung perihal ini. kakek sudah tau fakta tentang haechan yang pernah menjalin hubungan dengan putra bungsu presiden.
dengan bodohnya ten menyarankan untuk menjodohkan haechan dengan mark. sebenarnya saran itu cukup bagus, keluarga mark mempunyai pengaruh yang baik untuk kemajuan perusahaan. namun jika dibandingkan dengan yeonjun ini sama saja membuang seember beras untuk mengangkut jagung. keduanya sama mengenyangkan namun memiliki nilai yang jauh berbeda.
mark yang paham kearah mana pembicaraan ini bermuara memilih bungkam.
"ayah tenang saja, masalah ini sudah aku tangani. kemarin sempat ada kebocoran di pabrik, tapi sudah aku selesaikan. untuk para pekerja paruh waktu ditambak untuk sementara dihentikan. sebagai gantinya aku memperkerjakan orang-orang imigran."
"baguslah jika sudah kamu tangani."
obrolan selanjutnya hanya berputar pada perusahaan, bisnis juga uang. haechan mengaduk sup jagung yang masih tersisa separuh. ia tersenyum tipis teringat secuil kenangan disaat yeonjun jatuh sakit tapi menolak ditemani. katanya tidak baik terlalu lama berduaan apalagi kosan yeonjun sangat bebas. kalau-kalau keblablasan tidak ada yang menegur. haechan malah iseng menjahili yeonjun yang sakit. berakhir dia ikut terkena flu keesokan harinya dan makan sup jagung buatan yeonjun.
membuang napas haechan berusaha mengenyahkan pikiran itu. tidak ada gunanya berlarut dalam masa lalu. kenangan manis itu cukup disimpan tidak untuk dikenang.
karena semakin diingat-ingat, rasa serakah itu akan naik kepermukaan. rasa serakah untuk melawan dunia dan hidup berdua dengan orang yang dicinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying | markhyuck
Fanfictionlalu aku harus apa selain berhenti? 💌 markhyuck angst. yaoi. short-story