CHAPTER 6

2.5K 226 24
                                    


Jika di hitung hari ini adalah hari kedua sejak Dreamies diliburkan. Tapi tidak berlaku pada Mark dan Haechan yang berada di beberapa sub unit NCT sekaligus.

Mark dan Haechan mempunyai jadwal latihan pagi karena 2 minggu ke depan Ilichil akan perform di London.

Pagi ini seperti biasa Renjun yang bangun pertama kali diikuti Jeno dan Jaemin disusul Mark dan Haechan sudah siap berangkat. Chenle dan Jisung masih tidur–mungkin.

Di luar hujan deras jadi Mark dan Haechan yang seharusnya sudah berangkat mengulur waktu sampai hujan lumayan mereda.

Mereka berani mengulur waktu karena keadaan di luar entah mengapa juga berkabut meski tidak terlalu tebal tapi tetap saja berbahaya. Mengabari hyungdeul mereka yang akan datang terlambat dan tentang keadaan yang tidak memungkinkan untuk berkendara karena dari dorm Dreamies ke agensi sendiri memakan waktu hampir setengah jam. Dan kebetulan juga di sana–dorm Ilichil–sama saja dengan keadaan luar dorm Dreamies karena memang jarak antara dorm Dreamies dan Ilichil sedekat itu hanya sekitar 6 km.

Mereka duduk santai di ruang tamu menonton televisi, mengobrol santai sambil meminum coklat panas atau kopi.

"Mau sarapan apa nih?" Ucap Renjun duduk menyilang kaki lalu mengoyang-goyangkannya dengan tangan kanan memegang biskut dan tangan kiri bermain ponsel.

"Ngikut deh, males mikir gue." Ucap Jaemin.

"Apa, Jen? Biasa kan lo yang ngusulin mau makan apa?" Ucap Renjun menatap Jeno yang sedang menyerutup kopinya.

"Entah, buntu nih otak," jawab Jeno.
Mark dan Haechan hanya menyimak sembari meminum minumannya.

Dari arah tangga terlihat Jisung Dan Chenle berjalan mendekat ke arah ruang tamu. Jisung dengan muka bantalnya serta rambut acak-acakan dan Chenle sama saja, tapi memakai Kacamata hitam.

"Hyung, pengen susu coklat," Ucap Jisung menggosok matanya.

"Sung, kalo lo lupa, lo punya 6 hyung disini?" Ucap Renjun

"Siapa aja deh yang ngerasa denger sama mampu."

Anjink Jisung:)

Renjun yang sudah biasa membuatkan minuman jisung jika baru bangun tidur pun berjalan ke arah dapur membuatkan minuman apa yang Jisung mau. Ingat!! JIKA BARU BANGUN TIDUR, karena pagi hari aura kiyowo Jisung masih menempel jadi Renjun gemas sendiri, lain lagi jika sudah siang dia akan teriak kesana kemari dengan tingkah random-nya. Pernah juga Jeno memergoki Jisung muter-muter ruang tamu malam-malam. Nak Random valid no debat.

Jeno yang sedari tadi, dari ia duduk di sofa ruang tamu sampai sekarang tidak bergerak–mungkin bergerak sih, minum coklat panasnya.

Berjalan ke dapur berniat sereal + susu. Disana ada Renjun yang sedang membuat susu coklat untuk Jisung. Sereal, biasanya ditaruh di lemari atas dapur sama Renjun jadi ia berjalan mengambilnya.

Mengambil mangkuk dan susu lalu Serealnya yang berada persis di atas Renjun. Jeno membuka almari tersebut,

"WOY!! TIATI DONG KALO KENA KEPALA GUE GIMANA NIH??" Teriak Renjun marah pada Jeno saat dimana Jeno membuka almari yang berada di atasnya.

Renjun kaget sampai menundukan kepalanya menghindari pintu almari tersebut membentur kepalanya. Kalo kena kepalanya bisa benjol tuh.

Jeno berjengit kaget mendengar teriakan Renjun. Jeno menghela napas. Menegakan posisi badan Renjun yang ada di depannya sampai Renjun ngefreeze lalu memegang pintu almari membuka beberapa kali. Pintu almari bahkan tidak menyentuh seujung rambut Renjun sedikitpun. Sependek itu Renjun:).

"Liat nih,"

Jeno mengambil mangkuk yang tadi di ambilnya untuk wadah serealnya, menaruhnya di atas kepala Renjun lalu membuka menutup pintu almari lagi sampai beberapa kali.

Jeno menunduk di sebelah kepala Renjun tepat di samping telinganya.

"Gue ingetin. Lo pendek Njun." Bisik Jeno lalu berjalan menuju meja makan dengan membawa serta mangkuk, susu dan serealnya.

"JENO ANJINGGG" teriak Renjun kesal.









Hujan tidak kunjung mereda bahkan semakin deras ditambah dengan dingin menyelimuti. Tadi  Mark di beritahu oleh Taeyong bahwa latihan diundur menjadi besok.

Mereka sudah selesai makan pagi–sarapan. Dengan menu kimchi yang di beli kemarin dan samyetang yang dibuat Renjun dan Haechan, dan juga Chenle yang membuat sup telur tomat.

Mereka berkumpul di ruang tamu menonton televisi dan mengobrol santai ditemani beberapa biskuit dan keripik.

Chenle mengingat-ingat sesuatu, sepertinya tadi saat ia turun membawa serta ponselnya lalu dimana ponselnya berada.

Mencari ponselnya di atas meja, bawah bantal sofa, sampai kolong meja tidak menemukannya.

Ia berjalan menuju meja makan mencari ponselnya tetap tidak ada bahkan dapur sudah ia telusuri tetap saja tidak ada.

Renjun yang sedari tadi menatap Chenle yang kesana kemari ikut pusing sendiri, " lo nyari apaan sih, Le?"

"Hp Lele hyung, liat nggak?"

"Lu bawa turun nggak? Emang lo taroh mana?!"

"Bawa hyung, tadi aja putar musik pake Hp Lele kok,"

"Ribet banget sih, ahelah."

Renjun ikut mencari ponsel Chenle sambil mengomel.

Haechan yang tersedak biskuit yang dimakannya lalu berlari terburu-buru menuju dapur membuka kulkas lalu menyembar botol infuse water yang dibuat Renjun tadi malam tanpa melihat-lihat.

Sampai saat tenggorokannya sudah enakan ia berhenti minum lalu menutup botol tersebut. Melihat didalam kulkas bawah sendiri ada hp lalu mengambilnya,

"HP SIAPA NIH DI DALEM KULKAS??" teriak Haechan.

Haechan memutar-mutar ponsel asing tersebut. Ia tidak paham dengan Casing ponsel tersebut–Chenle ganti Casing.

Chenle yang mendengar teriakan Renjun lalu berlari menghampirinya,

"Hehe, punya gue hyung." ucap Chenle dengan cengengesan.

Renjun yang berjalan mengikuti Chenle lalu berkata,"lo ceroboh banget dah Le, untung tuh hp kaga meledak bisa ancur tuh kulkas."

Haechan memberikan ponsel itu pada Chenle lalu berjalan ke arah ruang tamu.

"Ya, namanya juga lupa, lupa itu forget hyung, hehe." Ucap Chenle sembari mengaruk kepala belakangnya.

Renjun mendengus sebal. Lalu berjalan mengikuti Haechan.














Ada yang pernah lupa naro hp, ketemu malah ada di tempat tidak terduga kek si Chenle. Wkwk.

Komen dong biar semangat nulisnya.



Lee's Personality (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang