Bab 5 : Kembali Sekolah

2.1K 189 2
                                    

Dia akan sadar bahwa dia membutuhkan seseorang ketika dia sudah kehilangan.

***

Seorang gadis tengah berkutat di dalam kamarnya dengan seragam sekolah yang terus ia ganti, merasa tak nyaman karena seragam tersebut terlalu memperlihatkan lekuk tubuhnya.


“Buset dah. Seragam anak SMA kek baju lonthea gini. Ketet banget masa,” gerutu Zoya saat melihat seragam lama Zoya yang asli seperti baju seorang penggoda.

Zoya Qiuro Zach, antagonis dalam novel 'Ending Of Tragedy' dan pemeran utama dalam karya baru Allena berjudul 'Zoya As Antagonist'. Sebelum bertransmigrasi Zoya bernama Zora, gadis bar bar yang meninggal karena keselek bakso.

Beberapa saat mencari ia pun menemukan seragam dengan ukuran yang pas, tidak kebesaran dan tidak terlalu memperlihatkan lekuk tubuhnya.

“Nah, gini kan pas gak kek seragam yang tadi. Sangat menggoda iman.”

Setelah selesai ia pun keluar menuju ruang tamu, dapat ia lihat ruang ramu dan meja makan kosong. Sudah pasti ayahnya tidak pulang lagi karena yang ia dengar dari Diah- pelayannya itu bahwa sang ayah pergi menuju Jerman untuk menyelesaikan bisnis nya di sana.

“Bi Diah... Zoya berangkat ya,” teriak Zoya. Kemudian terlihat pelayan yang di temuinya kemarin tengah tergopoh-gopoh berlari kearahnya.

“Non tunggu dulu. Ini bi Diah bawain bekel biar non bisa sarapan disekolah.” kata bi Diah. Walaupun ia tahu bahwa sang majikan tak akan menerimanya tetapi ia tetap melakukannya karena ini adalah amanat yang selalu disampaikan oleh nyonya dulu sebelum kecelakaan merenggut nyawanya.

Zoya melihat kotak bekal itu kemudian tersenyum manis dan menerimanya. Diah yang melihatnya sontak terkejut karena ini adalah pertama kalinya sang nona mau menerima bekal darinya semenjak kematian nyonya besar.

“Wah roti sama susu stroberi. Makasih ya bi. Zoya berangkat dulu. Byee...” Zoya mengecup punggung tangan bi Diah sesudah itu ia melambaikan tangannya kepada bi Diah.

Mengambil kunci mobilnya, Zoya memilih satu di antara banyaknya kunci mobil yang menggantung disana. Entah mobil yang mana yang di pakainya ia pun kembali bergegas kearah garasi, membuka pintu mobil kemudian melaju kencang melintasi jalan raya yang mulai penuh akan manusia yang berlalu lalang.

Setelah 30 menit di perjalanan Zoya akhirnya sampai di depan gerbang sekolahnya. Fernandez International High School. Begitulah kira-kira tulisan yang terpampang jelas di atas gerbang.

Zoya memarkirkan mobilnya sedikit jauh dari deretan motor yang sudah dapat ia pastikan adalah geng motor yang di pimpin oleh Shaka. Sang protagonis pria. Tapi sepertinya ada yang berbeda, di antara deretan motor yang terparkir terdapat satu mobil mewah berwarna biru di tengah tempat parkir, membuat siapa pun yang melihatnya harus menelan ludahnya sendiri. Mahal banget itu mobil pasti, pikir Zoya.

“Mobil siapa itu? Bukannya gak ada yang berani ya parkir di sana?” Zoya berkata seperti itu karena geng motor yang dipimpin oleh Shaka adalah geng motor yang terkenal akan ke bengisannya di Jakarta, membuat siapa pun yang mengganggu mereka akan masuk rumah sakit paling ringan atau masuk liang lahat kalau sampai parah.

Merasa tidak ada urusan dengan mobil tersebut Zoya pun keluar dari mobil dengan gerakan ala-ala slow motion. Orang lain yang melihat keluarnya Zoya dari mobil hanya bisa melihat tanpa bisa mendekat karena siapa sih yang tidak tau dengan the queen of bullying SMA Fernandez. Si cantik dengan segala bad attitude nya, dari ngebully cewek yang deket sama Shaka, memakai pakaian ketat, sampai menggunakan make up tebal.

Buset, itu Zoya, kan?

Mana?

Itu yang baru keluar dari mobil.

Gila, makin cantik aja.

Queen Zoya. Mau ya jadi pacar a'a.

Apaan si lo? Zoya kan istri gue.

Kak Zoya pake skincare apa sih? Cantiknya unreal banget.

Alah, paling juga mau caper sama Shaka.

Iya bener, paling juga mau caper sama kak Shaka sama gengnya.

Percuma cantik tapi bad attitude.

Teriakan histeris siswa siswi melihat perubahan drastis dari Zoya, ada yang memuji dan ada yang bergunjing. Zoya yang mendengar itu hanya memutar bola mata malas, sudah biasa di gunjing tetangga. Kalau cuman di gunjing teman sekolah mah masalah kecil, kalau sudah bisa di gunjing tetangga, nah baru pro.

Melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung sekolah, meninggalkan parkiran yang masih di isi oleh beberapa siswa. Melirik sekilas, Zoya lalu pergi melewati segerombolan pria yang Zoya yakini sebagai geng nya Shaka.

"Lah itu Zoya. Tumben nggak nyamperin si Bos," ucap seorang dengan penampilan lumayan berantakan diantara mereka.

Reno Adi Bagaskara, salah satu inti geng VICTOR. Si playboy cap buaya yang kerjaannya kalo gak ngerdus, yaa ngebobrok. Paling beda dari yang lain karena cuma dia sendiri yang begonya gak ketulungan, masa ada yang peringkat terakhir setiap semester bukannya malu tapi malah bangga. Tapi jangan salah, dia ini pewaris perusahaan keluarga Bagaskara.

“Iya ya. Gak kek biasanya,” celetuk orang di sampingnya sembari melirik Shaka sang ketua geng VICTOR.

Jovin Joshua Argo Bromo. Tidak jauh beda dari Reno, Jovin juga buaya darat yang lepas dari penangkaran. Semenjak putus dari pacarnya dulu Jovin jadi pengikut jejak sesat Reno. Bedanya kalo Reno itu si bego yang gak ketulungan, kalo Jovin itu si pinter yang bolak-balik ngikut olimpiade.

“Mungkin lagi gak mood buat nyamperin si bos kali,” sahut pria dengan rambut hitam yang terpangkas rapi dan baju yang rapi licin seperti baru di setrika.

Kalau ini namanya Bayu Pradana, si Ketua Osis humble yang gak tau gimana caranya bisa masuk geng VICTOR. Bayu ini anak kedua keluarga Pradana, dia adalah the real boyfriend material. Fansnya aja banyak gak kalah banyak dari sang ketua.

“Gak tau, tuh. Yuk, ke kelas.” ajak Ziko.

Ziko Arta Graha, sifatnya sebelas dua belas  seperti Shaka. Dingin tak tersentuh, tapi masih punya hati dan gak pernah kasar sama perempuan karena katanya 'Kata bunda, sebagai lelaki sejati kita gak boleh main tangan sama perempuan'. Ziko ini anak tunggal keluarga Graha, jadi duitnya banyak bener sampe gak tau katanya buat apa lagi, si paling royal sama temen se geng nya. Dia juga wakil ketua basket FIHS (Fernandez Internasional High School).

Mereka pun meninggalkan area parkiran dan masuk ke dalam kelas masing-masing, tetapi kejadian tadi masih membuat seseorang di antara mereka kesal.

"Zoya, kenapa lo jauhin gue?"

~oOo~

ALLENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang