"Aku tidak bisa melakukannya lagi, Kook," celetuk Lisa memecah keheningan.
"Apa maksudmu, Lis? Bukankah tinggal selangkah lagi? Lalu aku akan kembali mendapatkan Rosie dan kau mendapatkan Taehyung."
Lisa menggeleng, "Tidak, Kook. Taehyung tidak akan pernah kembali padaku. Aku sudah melewati batasanku." Maniknya berkaca-kaca. "Batasan yang telah ditetapkan saat kami membuat komitmen untuk hubungan kami."
"Jadi, maksudmu kau akan menyerah?" Manik legam Jungkook sirat akan amarah. Dia berjalan menghampiri Lisa, mengguncang kasar bahunya dan membisikkan sesuatu yang membuat netra Lisa membola.
"T-tidak, Kook. A-aku tidak mau melakukannya," ucap Lisa terbata.
Baru kali ini Lisa melihat seringai iblis Jungkook. Dia merasa begitu takut akan intimidasi Jungkook yang dibisikkan di telinganya.
"Tapi kau harus melakukannya, Lalisa."
Lisa menggeleng. Tubuhnya gemetar begitu pula dengan tangan dan kakinya. "T-tidak, Kook. Bukan hanya Taehyung dan Rosie yang akan terluka, tapi keluarga mereka—"
"Aku tidak peduli, Lis. Yang kuinginkan hanya Rosie. Aku tidak peduli pada yang lain."
"Tapi, Rosie menyayangi keluarganya, Kook. AHH." Lisa meringis kesakitan.
Jeon Jungkook sudah tidak waras. Jari-jari kekarnya menekan kuat leher Lisa. Netranya memicing saat menatap manik Lisa yang telah mengeluarkan air mata.
Dengan sosok Jungkook yang seperti itu, Lisa ketakutan setengah mati.
"Apa kau mencoba menentangku?" Lisa menggeleng. "Kalau begitu ikuti skenarioku dan jangan berani mengatakan apapun pada Taehyung!" Susah payah Lisa mengangguk setelah Jungkook melepas cekikannya. "Bagus!"
Seringai yang membuat Lisa merinding kembali terlukis di wajah Jungkook.
Sejenak Jungkook memaku pandangan pada wajah Lisa yang memucat. Wanita berponi itu terlihat lemah di hadapannya, namun tentu saja Jungkook tidak akan peduli. Sebab dalam keadaan itu, dia justru menyambar bibir Lisa dan melumatnya dengan rakus alih-alih memberi pelukan ala sahabat untuk menenangkannya.
Definisi bajingan telah disematkan Lisa pada pria bermanik legam yang kini meremas kasar bagian tubuhnya yang disebut sebagai aset seorang wanita, apalagi kalau bukan dada dan bokong sintalnya. Namun Lisa terlalu lemah untuk melawan. Meski dia tahu pertemuannya dengan Jungkook kali ini akan berakhir seperti minggu lalu, namun dia tidak punya pilihan selain menerima ajakan Jungkook.
"Maafkan aku, Taehyung. Aku tidak punya pilihan lain. Aku masih mencintaimu, dan aku tidak ingin kehilangan dirimu."
Bulir kristal lolos dari netra Lisa yang terpejam, oleh sebab diri tak mampu menahan rasa sesak di dada. Namun tak berselang lama, ranumnya turut bergerak mengimbangi permainan Jungkook, dan desahan pun keluar dari bibirnya yang sedang berdansa bersama dalam tempo yang semakin cepat.
༄ ❀ Undeniable Love ࿐
"Istirahatlah. Ini sudah waktunya jam makan siang." Perintah Namjoon.
Youngdae tersenyum, menatap Namjoon. "Baik profesor," ucapnya lalu membungkuk dan undur diri.
Bukan kafetaria ataupun kamar kecil yang dituju Youngdae. Suami Zaara kini membawa tungkainya menuju rooftop, tempat dimana ia melakukan peribadatan saat waktunya tiba. Akan tetapi, kali ini netra Youngdae dikejutkan oleh seseorang yang turut hadir di pernikahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDENIABLE LOVE
FanfictionApa jadinya jika seorang Kim Taehyung dijodohkan dengan Park Chaeyoung? Yang notabene adalah sahabat dari kekasihnya sendiri, Lalisa! Akankah keduanya dapat menjaga hati pasangan masing-masing? ** "Aku tahu ini mungkin terdengar gila, tapi kalian bi...