Relationshit | 06

700 106 22
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Binar
| JIHAANNN
| Kurang ajar lo
| Berduaan sama Joshua,
gue nya ditinggalin anjir
| Gue tadi berangkat bareng lo ya nyet
| Terus ini gue balik gimana, Jihann

Jihan terkekeh membaca rentetan pesan yang dikirimkan Binar padanya. Selepas kejadian tak terduga tadi, Joshua mengajaknya keluar dari cafe sekadar untuk mencari udara segar. Namun ujungnya, keduanya kini sudah ada di sebuah taman. Menikmati semilir angin yang menyejukkan.

"Kenapa?" Tanya Joshua sekembalinya ia membeli es krim, memberikan es krim pada Jihan kemudian mendudukkan diri disebelah gadis itu.

"Binar marah-marah gue tinggalin."

Joshua ikut terkekeh, "Gue lupa lo pergi bareng Binar juga tadi, harusnya gue anter dia dulu ya."

"Gapapa, paling dia udah bareng sama pacarnya sekarang."

Keheningan melingkupi mereka setelahnya, keduanya sama-sama diam. Joshua memperhatikan setiap gerak yang dilakukan Jihan sembari mengulum senyum. Gadis disebelahnya ini terlihat sedang ribet sendiri, tangan kiri memegang ponsel, tangan kanan memegang es krim sementara ia hendak membenarkan jaket yang menutupi pahanya—jaket milik Joshua yang sengaja lelaki itu berikan padanya. Jihan tak terlalu terkejut dengan perlakuan kecil namun manis yang Joshua berikan. Karena sejak dulu, Joshua memang selalu seperti itu.

"Hp-nya taruh dulu aja, Gee." Joshua akhirnya membuka suara karena gemas, ia mengambil alih es krim ditangan Jihan agar gadis itu bisa lebih leluasa untuk melakukan kegiatannya lebih dulu. "Masukin ke tas aja."

Jihan menampilkan deretan giginya, menuruti saran Joshua, memasukkan ponsel kedalam tas selempang kemudian membenarkan letak jaket yang ia gunakan untuk menutupi pahanya. Baru setelahnya Joshua kembali memberikan es krim milik Jihan.

"Makasih, Jo."

Jihan mulai memakan es krimnya dengan tenang, ekspresi wajahnya terlihat senang—seperti seorang anak yang baru saja mendapatkan apa yang diinginkannya.

Joshua mengulas senyum, "Lo masih sama kayak dulu, ya. Bikin gue gemes." Tangannya terulur, membersihkan es krim yang ada disekitar bibir Jihan menggunakan jarinya.

Jihan terpaku saat Joshua menjilat es krim dijari lelaki itu. Memalingkan wajah, Jihan memilih kembali memakan es krimnya.

"Lo juga masih sama."

"Gue makin ganteng 'kan?"

"Kalo gue jawab iya, lo mau kasih hadiah apa?"

Joshua terdiam, pura-pura berpikir. "Gue."

Jihan tertawa renyah, ia memukul lengan Joshua membuat lelaki itu ikut tertawa. "Hm. Emang cuma lo yang paling tau apa yang gue butuhin, Joshua," ujarnya kemudian.

Sempat membuat Joshua mematung dengan detak jantung yang berdetak dengan ritme lebih cepat dibanding biasanya. Perlahan, sebuah senyuman manis terukir diwajahnya.

RelationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang