Relationshit | 10

734 85 12
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi, Jo."

Jihan menyapa setelah membukakan pintu, mempersilahkan Joshua untuk masuk.

"Gimana keadaan kamu? Udah mendingan?"

"Hm, lumayan sih."

Kemarin saat Sena mengantarkannya sampai didepan pintu apartemennya, mereka bertemu dengan Joshua. Jihan menyuruh Sena untuk kembali ke kampus saja, maka Sena menitipkan Jihan pada Joshua yang ia tau adalah orang terdekat Jihan juga. Kemudian lelaki itu membantu Jihan masuk ke dalam sementara Sena harus kembali ke kampus. Bahkan Joshua tak keberatan untuk menemani dan merawatnya hingga demam Jihan turun. Padahal Jihan yakin jika Joshua memiliki rencananya sendiri sebelum melihat keadaan Jihan dengan wajah pucat saat itu.

Membuat Jihan jadi berpikir siapa yang memiliki peran sebagai pacarnya saat ini?

Joshua meletakkan kantung plastik diatas meja. Tangannya terulur, menyentuh kening Jihan untuk mengecek suhu tubuh gadis itu.

"Demamnya udah turun. Masih pusing?"

"Dikit.

"Mending istirahat lagi aja, biar gue bikinin makanan." Joshua kembali mengambil kantung plastik berisi bahan-bahan untuk ia masak. Berjalan ke arah dapur dan mulai sibuk disana.

Jihan mengikuti. "Jadi kayak lo yang tuan rumahnya." Ia mengambil buah stroberi dari dalam kantung plastik milik Joshua, meniupnya sebelum dimasukkan kedalam mulut.

Joshua melotot kecil, "Dicuci dulu, Gee. Itu kotor."

"Gapapa. Vitamin."

Joshua menggeleng. Ia mengambil bungkusan stroberi dan membawanya menuju wastafel, mencucinya disana. Kemudian dia memindahkan buah berwarna merah itu kedalam mangkuk kemudian memberikannya pada Jihan.

"Manis gak?"

Jihan mengangguk, mengambil satu stroberi dan menyuapkannya pada Joshua. Lelaki itu menggigitnya sedikit, mencicipi rasanya.

"Asem banget, Gee!"

Jihan tertawa keras, menikmati pemandangan Joshua yang kini mengambil air mineral dari dalam kulkasnya.

"Gue mau mandi dulu deh."

"Kalo ngerasa dingin, jangan dipaksa. Pake air hangat aja."

"Dih, gue bukan anak kecil lagi kali."

"Nggak cuma anak kecil yang mandi pake air hangat, Geerasya." Joshua membalas masih dengan suara lembut walaupun gemas juga dengan sikap keras kepala Jihan.

Gadis itu berhenti didepan pintu kamar mandi, berbalik untuk menatap Joshua dan menjulurkan lidah meledek laki-laki itu.

Jihan tertawa melihat raut kesal Joshua. Ia segera masuk kedalam kamar mandi dan mengunci pintunya sebelum Joshua datang menghampiri.

RelationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang