Relationshit | 08

800 111 14
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua kembali terjadi seperti semestinya setelah hari dimana Jihan meminta putus pada Vian. Jihan bahkan lupa sudah berapa kali ia mengatakan keinganannya untuk putus, dan sudah berapa kali Vian menolak permintaannya itu. Laki-laki itu selalu berhasil membuat Jihan menarik ucapannya sendiri dan membuatnya tetap berada disisinya.

Jihan kembali ke apartemen setelah Bunda pergi untuk melakukan pekerjaannya di kota tetangga beberapa hari yang lalu. Jihan masih ingat dengan jelas sang Bunda yang mengatakan pada Vian untuk meminta laki-laki itu menjaga Jihan selama Bunda tak ada di rumah. Dan Vian yang menjawabnya dengan senyuman manis yang terkesan ramah,

"Itu udah kewajiban aku."

Rasanya Jihan benar-benar ingin membuang tubuh Vian kedalam kolam ikan piranha dan membuat tubuh itu menjadi santapan ikan didalam sana.

Setelah menyelesaikan kelasnya hari ini, Jihan memutuskan untuk mampir ke kantin, mengisi perutnya yang terasa lapar karena tak sempat sarapan tadi. Saat sedang tenang-tenangnya menghabiskan makanannya—bersama dengan Sena dihadapannya, Jihan justru dihadapkan pada situasi yang membuat moodnya buruk seketika.

Hal yang paling menyebalkan dimata seorang Jihan Geerasya adalah pemandangan yang ditunjukkan Vian dan sahabat tersayang lelaki itu. Sedari awal Vian masuk ke kantin dengan gadis bernama Kia, kemudian kejadian tak terduga saat Vian menyuapkan makanan pada Kia, dan keduanya yang mengobrol dan tertawa bersama.

Memegang sendoknya erat, mata Jihan tetap memperhatikan interaksi kedua orang yang duduk beberapa meja didepan mejanya. Jihan masih mencoba untuk bersabar menghadapinya, jadi ia memilih untuk kembali memakan makanannya. Lagipula siapa yang tidak emosi melihat pacarnya bermesraan dengan perempuan lain bahkan didepan mata sendiri.

Namun emosinya tak dapat ia tahan lagi saat dengan sengaja Kia menyenderkan kepala di bahu Vian dan Vian yang tak mempermasalahkan hal itu justru mengelus puncak kepala Kia.

Jihan membanting sendoknya kuat hingga bunyi nyaring yang ditimbulkan itu menarik hampir seluruh perhatian orang-orang yang ada di kantin, termasuk Vian dan Kia yang ikut menoleh kearah sumber suara.

Sena—gadis yang sejak tadi duduk dihadapan Jihan menelan ludah saat melihat temannya itu mulai bangkit, tau betul kejadian apa yang sebentar lagi akan terjadi dan menjadi tontonan penghuni kantin.

Jihan mengambil gelas plastik berisi minuman dingin miliknya yang masih terisi penuh, meminumnya sedikit kemudian membuka tutupnya.

"Ji—" Ucapan Sena harus terpotong saat Jihan sudah mulai berjalan menjauhinya, melangkah mendekat kearah meja Vian dan Kia yang kini juga sedang memperhatikannya.

"Sayang—"

Byurr

Minuman dingin dengan rasa manis itu sudah mengguyur kepala Kia begitu saja. Membasahi rambut sebahunya yang langsung lepek, dan baju putih yang ikut terkena airnya. Gadis itu jelas terkejut, ia langsung bangkit sambil menatap Jihan tak terima.

RelationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang