Relationshit | 12

1K 101 19
                                    

⚠️ Mengandung Adegan Kekerasan! KDRT! ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ Mengandung Adegan Kekerasan! KDRT!

Vian menutup buku tulisnya. Turun dengan susah payah dari kursi, dia berjalan menuju pintu dan meninggalkan meja belajarnya. Dengan pelan, dia membuka pintu agar tidak menimbulkan suara terlalu keras.

Dia berjalan menuju anak tangga, berdiri disana sambil matanya fokus menatap kebawah. Kearah seorang pria yang sedang menampar seorang wanita berkali-kali.

Keadaan terlihat kacau, beberapa barang yang biasanya tertata rapi di ruangan itu sekarang sudah tak lagi pada tempatnya. Suara tangis, tamparan, barang terlempar, bahkan suara sebuah vas yang terjatuh dan menimbulkan suara nyaring saat si pria yang membantingnya dengan keras. Kemudian dengan wajah murka dan rahang yang mengetat, pria itu mengambil sebuah pecahan vas.

Si wanita mendekat dengan membawa tubuhnya yang setengah telanjang, memegang kaki si pria sambil menangis, entah menahan sakit atau penyesalan yang dirasakannya.

"Mas! Ampun, aku minta maaf!"

Pria itu berdecak, memandang datar wanita dibawahnya. Ia mengayun kencang kaki kanannya hingga melepaskan pegangan tangan lemah itu. Membuat wanitanya bergerak menjauh dengan cepat dan kasar. Ia mendekat dan berjongkok, mencengkram rahang istrinya dengan kuat.

"Saya benar-benar nggak sudi punya istri seperti kamu." Wajahnya terlihat marah, seolah sangat menyesali tindakannya yang sudah menikahi wanita didepannya. "Kamu menjijikkan, Vriana. Beraninya kamu bercinta dengan laki-laki lain di rumah saya? Bahkan dengan status kamu yang masih bersuami."

"Maaf, Mas. Aku minta maaf."

Pria itu terkekeh, "Bahkan walaupun kamu bersujud pun, saya nggak akan pernah memaafkan kamu." Dia melepaskan cengkeramannya. Kemudian langsung menggoreskan potongan vas tajam itu diwajah sang istri.

"Akhh!"

"Mama!" Vian, anak berumur tujuh tahun itu berlari cepat menuruni tangga dengan kaki pendeknya, kemudian saat akan menginjak lantai, ia justru terjatuh dan tersungkur di lantai.

"Vian, sayang.." Vriana menatap anaknya dengan wajah basah, tangannya bergetar memegang luka dipipinya. Bibirnya meringis menahan sakit yang luar biasa.

Vian tidak menangis, dia bangkit dan sedikit merapikan pakaian dengan gambar mobil berwarna merah yang dipakainya.

"Jangan mendekat, Vian. Turuti kata-kata Papa, oke, jagoan?"

Vian berhenti. Dengan patuh menuruti kata-kata ayahnya. Dia hanya berdiri sedikit jauh dari sana, menatap kejadian dihadapannya dengan jelas.

Pria itu menarik rambut wanitanya dengan kuat hingga membuatnya mendongak, memaksanya untuk menatapnya. "Ini nggak lebih sakit dari saya yang melihat istrinya berduaan dengan laki-laki lain." Dia menekan luka itu.

RelationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang