ANÁTHEMA [END]

Be With You

Kalau kalian penasaran dengan ceritanya bisa tekan tombol vote yah dan kalau ada saran silahkan comment.

Happy Reading~

Author POV

"jelaskan semuanya sekarang" tegas Jean membuat Vin tidak bisa mengelak lagi, apa yang ia sembunyikan sedari lama harus segera terungkap. Vin mengusap bibir bawahnya dan menarik nafas dalam "kejadian itu sudah lama sekitar tiga tahun yang lalu, waktu aku berkunjung ke Daegu untuk memberikan bantuan sosial di sebuah panti asuhan. Saat itu aku bertemu dengan seorang anak dari pengurus panti itu, dia sangat baik, dan sedikit pemalu" Vin tersenyum mengingat bayangan masa lalunya "selama dua hari disana aku hanya bertemu beberapa kali, dan saat berbicara denganku dia lebih banyak menunduk tidak berani menatapku. Perkenalanku dengannya cukup singkat hingga beberapa kali saat libur aku selalu memutuskan untuk berkunjung ke panti asuhan itu, entah sekedar bermain dengan anak-anak atau membantu para pengurus disana. Aku mulai dekat dengannya saat mobil yang aku pakai sedang bermasalah jadi aku harus menginap di panti asuhan itu"

Jean masih terus mendengarkan cerita sahabatnya itu "saat menginap disana aku menghabiskan banyak waktu dengan wanita itu, Yuna, yah Namanya Yuna. Senyumnya sangat cerah dan sikap pemalunya yang membuatku selalu tertarik mendekatinya, ia bercerita bahwa akan melanjutkan kuliah di universitas seoul tapi masih terkendala biaya dan harus bekerja terlebih dahulu. Aku yang merasa memiliki uang cukup waktu itu ingin membantunya. Tapi ternyara itulah awal mula semuanya, aku jadi semakin ingin menghabiskan waktu dengannya, bahkan aku berharap ingin menjadi manusia dan menghabiskan sisa umurku dengannya" mata Vin mulai berkaca-kaca "karena itu aku mendatangi Dewi Hekate, aku membuat perjanjian dan semuanya terjadi begitu saja, orang yang diinginkan Hekate saat itu adalah Yuna, aku tentu tidak ingin itu dan berusaha menyembunyikan Yuna di rumahku, tapi para prajurit Hekate menemukannya saat Yuna sedang berbelanja di minimarket, saat itu Yuna berjanji ingin membuatkan makan malam istimewa untukku dan saat itu aku juga berniat untuk menyatakan perasaanku. Tapi itu hanyalah angan, Jiwa dalam tubuh Yuna diambil membuat wanita itu seakan sedang mengalami koma, setelah seminggu di rumah sakit ia membuka matanya" Air mata dari pria tampan itu perlahan turun "saat membuka mata, kata yang pertama kali terucap olehnya adalah 'aku tidak apa-apa' ia tersenyum padaku yang membuat hatiku sangat sakit, selama jiwanya dipegang oleh Hekate, Yuna juga ternyata diberi tahu semua kebenaran mengenai aku seorang vampire dan Yuna tidak mempermasalahkan itu gadis lugu itu hanya terus menggenggam tanganku dan memintaku untuk tidak menangis" Vin mengusap wajahnya kasar "Yuna memintaku untuk tetap menjadi vampire tampan yang ia kenal, dan tidak perlu menjadi manusia, karena ternyata Yuna telah membuat perjanjian pada Dewi Hekate bahwa ia akan menyerahkan hidupnya asalkan Hekate tidak berurusan lagi denganku dalam hal apapun. Hanya dua hari aku bersamanya hingga Yuna benar-benar pergi, Hekate bahkan mengabaikanku saat aku meminta Yuna dikembalikan, perjanjian itu membuatku merasa bersalah pada Yuna hingga detik ini"

Jean tertegun ia menyayangkan Vin bisa mengalami hal ini tanpa sepengetahuannya, pasti sangat sulit saat menghadapi ini sendirian "andaikan dulu kau memberitahuku mungkin aku akan membantumu" Vin menggeleng "tidak, aku tidak ingin ada korban lagi saat itu tapi...kau, kau dengan santainya ke sana dan mempertaruhkan nyawamu! Kau bahkan tidak mempertimbangkan pendapatku hyung!" mata Vin berubah menjadi merah, rahang pria itu mengeras "inilah alasan aku selalu menghalangimu, karena aku sudah pernah mengalaminya dan aku tidak ingin hal itu terjadi kembali!" Jean menunduk dan memijit pelipis kepalanya "aku tidak tahu akan jadi serumit ini"